(Menyambut Harlah MUI ke 45 tanggal 26-Juni-2020)
Pasca jatuhnya Soekarno sebetulnya ada rencana Pemilu di laksanakan tahun 1968 akan tetapi karena Soekarno masih hidup ada kekuatiran Soekarno akan kembali ke gelanggang politik melalui proses demokrasi yakni Pemilu. Akhirnya 1971 setelah Soekarno meninggal di adakanlah Pemilu kedua dalam perjalanan Indonesia dan yang pertama era Orde Baru.
Romo Pateer Beek di sebut2 sebagai sosok "godfather" dari pembentukan Golkar melalu karyanya CSIS dan Sekber Golkar -- yang kemudian jadi Golkar.
Dengan hubungan eratnya dengan Tentara saat membasmi PKI & menurunkan Soekarno lewat kader-kader Kasebul jelang Pemilu 1971 kader2 kasebul ini kembali bekerja keras. Kader2 itu mengisi Golkar dari tingkat daerah sampai pusat, Bapilu (Badan Pemenangan Pemilu ) Golkar yang berhasil "membuldozer" partai2 tinggalan orde lama.
Walaupun sudah melalui intervensi Pemerintah & Tentara saat itu ternyata Golkar merasa sedikit mengalami hambatan bisa di lihat dari komposisi perolehan suara pemilu 1971 : Golkar (meraih 62,8), Urutan kedua NU (18,67%), Parmusi (7,265%),PNI(6,94%), Perti (2,39%) dan PSII (0,70%).
Hasil ini kurang memuaskan Orba sehingga kemudian melalui opsus Ali Moertopo menyederhanakan Partai (fusi) menjadi 3 Partai , Golkar, PPP & PDI. Alasan Rezim orba ini untuk memperkecil konflik di tengah masyarakat, terutama di bidang politik. Tetapi sudah umum dan di ketahui oleh khalayak fusi itu adalah bagian dari strategi Rezim Orba yang di operatori kader2 Pater Beek untuk melemahkan ideologi - termasuk yang berbau Agama - dalam partai Politik.
Sisa partai era orde lama yang masih di perhitungkan kekuatanya adalah NU yang walaupun dalam tekanan moncong senapan kader2 NU tetap patuh Samina wa'athona dengan fatwa ulama -- tradisi Lajnah Bahtsul Masail ternyata sangat merepotkan rezim Orba.
Hingga akhirnya jelang Pemilu 1977 pada tanggal 28 Juni 1975 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di bentuk sebagai wadah "menkoordinasikan dan Mengontrol" gerak organisasi-organisasi Islamyang ada. Tanggal 27 Juli 1975 pengurusnya di lanti oleh menteri Agama dan Buya Hamka lawn politik Soekarno jadi ketua MUI yang pertama.
MUI sebetulnya adalah usulan dewan Masjid yang di terima oleh Pemerintah tapi dengan syarat yaitu syarat adanya 4 wakil dari ABRI yang mewakili Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara & Kepolisian. Dengan masuknya NU dalam MUI praktis Bahtsul Masail yg jadi tradisi jadi terkontrol & sedikit banyak berkurang pengaruhnya.
Namun kemudian ada pertentangan sengit antara MUI era Buya Hamka dengan Pemerintah yakni ketika Pemerintah melalui Menteri Agama Jenderal Alamsyah mendesak MUI untuk mencabut fatwa haram mengucapakan & merayakan Natalan bersama.
Setelah Buya Hamka(Tokoh Muhammadiyah) mengundurkan diri pada 1981 jabatan Ketua Umum MUI di gantikan wakil dari NU yakni KH. M. Syukri Ghazali beliau Kyai NU kelahiran 1906 ini terkenal dengan keramahan & keluasan Ilmunya , memimpin MUI cuma 3 tahun karena 1984 beliau meninggal.
Dan ketua MUI yang ketiga pengganti Kyai Syukri di gantikan oleh KH Hasan Basri, Ulama Muhammadiyah kelahiran Muara Taweh, Barito Utara Kalimantan Tengah -- beliau mantan politisi yang da'i yang pernah aktif di Masyumi , aktif di pendidikan Al Azhar. Ia Penggagas Bank Syariah. Beliu usul mendirikan Bank Syariah yang kemudian direspon 1991 saat awal2 ICMI berdiri gagasan beliau di tanggapi pemerintah dan Agustus 1991 usalan mendirikan Bank Tanpa Riba di penuhi oleh pak Harto yang setuju didirikanya Bank Muamalat Indonesia (BMI) sejak itu MUI melalui BMI mendapatkan gelontoran dana dari pemerintah melalui Menteri Keuangan.
KH Hasan Basri kader Pater beek
Pater beek adalah sosok penting dari Asrama Realino Jogja & gerakan Kasebul dari sanalah lahir kader2 penting yang menciptakan bkue-print sistem politik dan ekonomi Orde baru dari sana lahir orang2 penting di belakang layar Orba ada nama2 seperti Harry Tjan silalahi, Cosmas Batubara, Sofyan Wanandi, Gerald Thung, Sudjati & Sudrajat Djiwandono, Frans Seda, Ig Kaiseppo dan ribuan kader2 lainya termasuk dari kalangan Islam yang bersinar antara lain tokoh pemikir NU Ahmad Wahib yang mati muda ( meninggal karena tabrak lari) dan mubalig Muhammadiyah Hasan Basri yang kemudian jadi ketua MUI dari 1985 sampai Tahun 2000 (tapi beliau meninggal tahun1998). Mereka adalah produk2 dari pengkaderan Pater Josephus "joop" Gerardus Beek SJ ( termasuk banyak pula kader2nya yang jadi orang penting di ketentaraan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar