Senin, 29 Juni 2020

BAKALAN ADA YANG "DI-RATNA SARUMPAET-KAN" DI KASUS BAKAR BENDERA PDIP


Kenapa Ratna Sarumpaet..!!?

Apa kesamaannya dengan kasus pembakaran bendera PDIP dalam gelaran aksi demo RUU HIP PANCASILA hari Rabu 24 Juni lalu..?

Begini, 
Ketika muncul kasus penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet, 
Ratna langsung menjadi “Ratu” dalam waktu beberapa jam saja.

Tiba2 semua mata orang2 sekubunya memperhatikan dirinya.

Seakan Ratna ini jadi sosok pahlawan, seperti yang dinarasikan oleh anaknya Amien Rais yaa kan? 
Namun, 
setelah ketahuan bahwa penganiayaan itu adalah hoax belaka seperti yang dibongkar oleh Polri, apa yang kemudian terjadi pada Ratna..??

Yang sebelumnya jadi “magnet”, instan berubah jadi “sampah”. 
Dibiarkan sendiri, ditengok juga kagak.!

Walaupun didalam beberapa sidangnya 
Ratna memperlihatkan kesetiaannya kepada kubu Prabowo dengan gesture tangan pertanda kubu 02 namun tetap saja, siapa yang peduli lagi sama Ratna.??

Ratna ditinggalkan, dilupakan.

Hanya keluarganya yang mengurus Ratna, hingga mendapatkan bebas bersyarat pada akhir Desember 2019 lalu.

Begitu pula kasus pembakaran bendera PDIP itu..

Para pelaku awalnya mendapatkan pujian karena dianggap berani melawan komunisme.!

Sesuai dengan nama aliansi yang menggelar demo, *Aliansi Nasional Anti Komunis.*
 
Video pembakaran bendera itu pun jadi konsumsi umum para kadrun di media sosial. Dipuja2 bagai pejuang, bagai “jihadis”. 

Videonya pun disebarkan lewat grup WA ke segala penjuru.
Tidak lupa diiringi dengan takbir.. dong !

Padahal yang dibakar adalah bendera PDIP. 

Pertama, ini bukan partai kemarin sore.
Ini partai senior yang sudah ada sebelum reformasi. 
Partai yang sudah kenyang merasakan asam, garam dan gula dunia politik Indonesia.

Partai nasionalis yang sudah melahirkan 
banyak pemimpin di berbagai daerah, bahkan melahirkan seorang Presiden Jokowi yang tidak pernah kalah pemilu. 

Kedua, partai ini partainya pemenang pemilu, 
duhh Bambaaaaang….! 
Dodol amat sich 😱 

Artinya juga menguasai parlemen. 
Istilahnya, itu hanya sebagai gambaran betapa besar kekuatan Fraksi PDIP di parlemen yang kalau PDIP mau, PDIP bisa membuat UU apa saja.

Kekuatan besar ini sangat dipahami oleh sang “bowhir” demo kemarin. 
Oleh sebab itu, tindakan membakar bendera PDIP seketika disadari sebagai sebuah kesalahan besar.

Apakah sang bowhir merencanakan adanya pembakaran bendera PDIP di gelaran demo Rabu lalu?

Bisa jadi, bisa juga enggak alias memang sengaja..

Kalau bakar bendera PKI sih saya rasa iya, sudah pasti masuk dalam skenario. 

Apakah para pentolan demo merencanakan pembakaran bendera PDIP.?? 
Tergantung apa kata bowhir. 

Entah bowhirnya, atau eksekutor demonya yang dodol, sampai kelepasan membakar bendera PDIP. 
Yang pasti, belakangan baru disadari bahwa tindakan pembakaran bendera PDIP merupakan tindakan yang sangat bodoh.!!

Saya lihat, ada beberapa narasi di media sosial yang mencoba ngeles, bahwa bukan mereka yang membakar bendera PDIP.!

Ini sejalan dengan pentolan2 demo yang antara mengaku tidak tahu atau tidak melihat.

Panitia demo mengatakan mereka mengagendakan pembakaran bendera PKI, namun tidak untuk bendera PDIP. 

Disebut, mungkin peserta yang membawa bendera. GNFP Ulama menduga yang membakar adalah pihak lain atau penyusup. 

Segampang itu kah.??

Ketua PA 212, 
_Slamet Maarif,_
juga sama ngelesnya, bilang tidak tahu, tidak melihat langsung dan menduga adanya penyusup.!

Termasuk jubir PA 212,
 _Haikal Hassan,_
juga mengaku tidak melihat adanya aksi pembakaran bendera PDIP itu.

Semua pentolan ngeles, pasti karena sang bowhir pun maunya begitu.

Kalau melemparkan stigma PKI ke PDIP itu bisa dllakukan sambil berlari lalu ngumpet.

Tapi Beda haknya dengan pembakaran bendera.!

Ini sebuah proses fisik. 
Videonya ada, 
dan sudah viral.!

Bukan perkara sulit bagi pihak kepolisian untuk mencari perekam videonya.
Apalagi mencari orang2 yang tampangnya terpampang jelas di dalam video itu. 
Nggak sulit kok itu,
Bahkan saya yakin pihak kepolisian sudah mendapatkannya.

Sang bowhir menyadarinya, pentolan eksekutor demo pun sudah dikasih tahu.

Tapi, ingat! 
Segala tindakan yang melawan hukum akan ada konsekuensinya.

Siapa yang akan jadi “Ratna Sarumpaet” dalam kasus ini?

Yang paling besar kemungkinannya adalah koordinator lapangan aksi demo, _Edy Mulyadi._
Katanya dia ustadz, tapi entahlah.

Sekilas di google sih dia ini *caleg gagal dari PKS dan pernah juga jadi ketua panitia aksi Parade Tauhid yang tidak lain adalah acaranya HTI tahun lalu.*

Nah, kemarin Edy Mulyadi sudah 
menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, dilansir detik.com. 

"Betul, kemarin saya di Polda. 
Saya menyebutnya bukan diperiksa,  diklarifikasi.
Paling nggak itu istilah yang diberikan Direktur Intelkam Polda Metro Jaya. 
Klarifikasi, jadi kita ngobrol enak, bercanda," kata Edy. 

Kepada polisi, 
Edy mengaku bahwa pembakaran 
bendera PDIP merupakan sebuah kecelakaan.
Tidak pernah ada rencana sebelumnya.

Padahal di dalam video terlihat bahwa sebelum melakukan pembakaran, massa tampak berfoto bersama dengan membentangkan bendera PKI dan bendera PDIP.

Terdengar suara orang memberi komando, yang sudah diakui oleh Edy bahwa itu suaranya _Sumber._

Edy mengakui bahwa pembakaran bendera PKI memang sepengetahuannya dan dipandu oleh _Sumber_

“…Habis ini bakar bendera PKI."
Spontan saya jawab,
"emang ada benderanya?" 
"Ada" ujarnya 
"Oh ya sudah," jawab saya..

Ketika Edy ditanya kenapa kok bendera PDIP ikut dibakar?
"Saya nggak tahu waktu dibawa ke situ saya juga nggak tahu ada berapa bendera, waktu dipisah ada 2 bendera. 
Waktu dibentang laah ada bendera PDIP. 
Saya juga kaget dalam hati saya. 
Tapi nggak papa," kata Edy.

Lalu ditanya kenapa Edy tidak menghentikan pembakaran bendera PDIP? 
“Saya bilang gila, dalam suasana seperti itu
 'ehhh.. yang PDIP jangan dibakar, yang PDIP jangan dibakar' nggak mungkin saya bilang begitu ya.?"

Jadi menurut Edy, 
"Pembakaran bendera bukan rencana kita. Rapat tidak, tapi ada rencana itu, karena suasana aksi ya begitu, saya sebagai korlap, sebagai penanggung jawab aksi, oke kita bakar," ujar Edy.

Edy juga menegaskan dugaan adanya penyusup yang membakar bendera PDIP, dan orang itu adalah _Sumber_

Ngoceh se enaknya aja Edy.!

Dia yang mengomando, 
dia tahu akan ada bakar2 bendera PKI, 
dia melihat ada bendera PDIP, 
tapi tidak berusaha menghentikannya,
ech dia juga ikutan ngeles bilang ada penyusup.! 
hehehe…
Hmm, calon “Ratna Sarumpaet” nih. 

Sementara para pentolan demo bisa dengan mudah ngeles, 
karena di saat pembakaran bendera itu mereka memang tidak ada di sana.

Mereka sedang masuk ke dalam gedung DPR. Sedangkan sang bowhir kan memang aktor di belakang layar. 

Apakah Edy ini tahu dengan sang bowhir.?
Yaaa itu sih nanti jadi bonus buat pihak kepolisian.

Namun pastinya, Edy adalah satu2nya orang yang memberi komando, dan yang menyaksikan sendiri proses pembakaran bendera PDIP.!!

Kakinya Edy sudah separo masuk ke dalam sel. Wow…. 

OK, kita lihat saja perkembangan kasus ini.!

(Yusuf Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar