Sabtu, 06 Juni 2020

Hukum Keteraturan Alam


Ketika bicara tentang keteraturan alam yang tidak ada pengaturnya, ada orang yang membuat analogi seperti ini. Misalnya Anda punya huruf-huruf "l u y i v e o o", lalu huruf-huruf itu dilempar secara acak. Mungkinkah huruf-huruf itu membentuk deretan "i l o v e y o u"? Lebih dahsyat lagi, kalau kumpulan seluruh komponen mobil ditumpuk di suatu tempat, lalu ada angin badai bertiup, mungkinkah komponen-komponen tadi merangkai dirinya menjadi sebuah mobil? Tentu tidak. Kalau itu tidak mungkin, kata mereka, tentu tidak mungkin alam ini menata dirinya sendiri.

Perhatikan foto ini. Ini sebuah foto yang saya comot dari internet. Ini adalah Horse Shoe Bend di Sungai Colorado, Amerika Serikat. Apakah saluran air ini buatan manusia? Bukan. Ini buatan alam. Bagaimana terjadinya? Ada begitu banyak faktor yang terlibat secara kompleks sehingga terbentuk sungai dan tebing seperti ini. Ada tekanan di perut bumi, aliran udara di atmosfer, hujan, uap air, dan lain-lain. Faktor-faktor itu bekerja selama milyaran tahun, menghasilkan bentuk seperti ini. 

Saluran air ini buatan alam. Ternyata alam bisa membuat bentuk yang seperti ini. Tidak diperlukan manusia. Tapi kenapa alam tidak bisa membuat mobil sendiri? Eh, sebenarnya mobil pun buatan alam. Ingat. Mobil itu dibuat oleh manusia. Manusia itu bagian dari alam. Jangan lupakan itu. 

Kalau Anda berharap mobil terbentuk dari tiupan angin, Anda sedang berharap sesuatu yang bertentangan dengan hukum alam. Sama seperti Anda berharap benda jatuh ke atas. 

Ingat, bentuk sungai tadi pun bukan bentuk akhir. Bentuk ini masih terus berproses. Kita bisa menyaksikan prosesnya. Kita bisa menyaksikan perubahannya. Satu hal lagi, kita bisa berkontribusi untuk mengubahnya. Proses itu, seperti yang bisa Anda saksikan, terjadi dengan sendirinya. Air bergerak sendiri. Angin bergerak sendiri. Benda-benda yang jatuh, juga bergerak sendiri. Apa yang menggerakkannya? Macam-macam. Ada yang bergerak karena gravitasi, ada yang disebabkan oleh perbedaan tekanan. 

Adakah yang mengatur dan menggerakkannya? Tidak ada. Ada hukum tertentu yang membuat bentuk sungai ini jadi begini. Kita bisa menelusurinya sampai detil. Aliran air, misalnya, bisa ditelusuri dengan mekanika fluida, dengan gravitasi sebagai sumber gaya penggerak. Tapi tidak hanya itu. Dalam skala mikro bekerja gaya adhesi dan kohesi. Kalau kita cermati dengaj detil, adhesi dan kohesi itu erat kaitannya dengan sifat atom-atom hidrogen penyusun molekul air.

Perhatikan, sifat molekul hidrogen mempengaruhi bentuk sungai ini. Itu baru satu sisi saja. Kalau kita teliti secara sangat detil, kita akan menemukan rumusan hukum-hukum berskala raksasa yang bekerja sampai membentuk aliran sungai ini. Siapa yang mengaturnya? Ya silakan tongkrongi sungai di dekat rumah Anda untuk mencari siapa yang mengatur aliran sungai itu. Anda tidak akan temukan.

Kalau Anda tidak bisa menemukan siapa yang mengatur aliran sungai itu, Anda juga tidak akan menemukan sesuatu yang mengatur sifat-sifat atom hidrogen, atau sifat-sifat proton yang menjadi intinya. Tidak ada yang mengatur.

Anda tidak menemukan siapa pun yang mengatur, tapi Anda tidak puas. Anda masih akan ngotot mengatakan, ada yang mengatur. Mengapa Anda berpikir begitu? Karena Anda diajarkan begitu. Ada orang punya gagasan bahwa semua ini ada yang mengatur. Anda tidak berani berpikir dengan gagasan lain. Meski sudah begitu terang kenyataan yang Anda lihat, Anda memilih untuk percaya pada gagasan yang diajarkan pada Anda.

Kalau masih ngeyel juga, saya ingatkan siapa diri Anda: Knowing the truth, seeing the truth, but still believing in the same lie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar