(Sumber gambar)
Masalah diskriminasi ras saat Malcolm X hidup di Amerika masih sangatlah kental. Dimana antara ras kulit hitam tidak dianggap lebih unggul dari ras kulit putih. Sebagaimana yang dialami oleh Malcolm di sekolah saat kecil dahulu, Malcolm mengatakan pada gurunya, bahwa ia bercita-cita ingin menjadi pengacara.
Namun gurunya yang berkulit putih dengan santai mengatakan bahwa cita-cita itu sangatlah tidak realistis bagi seorang Negro. Jelas sekali bahwa hal itu menunjukkan bahwa orang berkulit hitam tidak memiliki tempat yang istimewa daripada orang yang berkulit putih.
Lantas bagaimana fakta tentang Malcolm X untuk memperjuangkan hak-hak orang-orang berkulit hitam atas orang-orang berkulit putih di Amerika? Check this out!
1. Memiliki nama asli Malcolm Little
Sebelum dikenal dengan sebutan Malcolm X, Malcolm dikenal dengan sebutan Little. Dilansir dari Gradesaver yang merangkum dari buku The Autobiography of Malcolm X, Malcolm terlibat dalam transaksi obat bius, perjudian, pemerasan, perampokan, bahkan mucikari, ia disebut sebagai Detroit Red karena rambut kemerahan yang dimilikinya. Masa kelamnya kemudian berakhir ketika ia harus dipenjara pada tahun 1946 akibat perampokan yang menargetkan keluarga kulit putih dan ia ditangkap kemudian dipenjara.
Selama di penjara inilah ia mengenal suatu organisasi Nation of Islam yang bergerak menyebarkan ajaran Islam dan menganggap bahwa orang yang kulit putih adalah setan atau musuh. Malcolm akhirnya bergabung dengan oraganisasi yang dipimpin oleh Elijah Muhammad itu dan meninggalkan masa kelamnya yang anti-agama. Di sinilah kata X disematkan pada namanya, yang melambangkan nama sebuah keluarga Afrika yang dia tidak pernah bisa ketahui hingga kapanpun.
2. Menjadi bagian dari NOI
Tahun 1952, Malcolm dibebaskan dari penjara kemudian ia mulai ditugaskan oleh Elijah Muhammad untuk menyebar luaskan lagi ajaran-ajaran Nation of Islam (NOI). Ia mulai berbicara di depan umum, lebih tepatnya di depan gereja-gereja, memberikan ceramah tentang ajaran Islam yang telah diajarkan kepadanya melalui Elijah.
Melalui organisasi ini jugalah dia bertemu dengan Betty Sanders yang tak lama dijadikan istrinya, uniknya Malcolm melamar Betty melalui telepon. Dilansir dari Heavy, mereka memiliki enam orang anak bernama Attallah, Qubillah, Ilyasah, Gamilah, dan si kembar Malikah dan Malaak. Mereka semua lahir dengan selisih 2 tahun, kecuali si kembar hanya selisih 1 tahun.
3. Meninggalkan NOI
Ajaran-ajaran Malcolm semakin dikenal oleh masyarakat luas dan berhasil membuahkan pengikut yang banyak. Terutama masyarakat kulit hitam yang sebelumnya putus asa dalam hidup karena perilaku diskriminasi orang-orang berkulit putih terhadapnya. Mereka kembali memiliki keyakinan bahwa dirinya lebih unggul dari orang kulit putih, pemikiran Malcolm telah merubah cara pandang orang-orang Negro di Amerika.
Namun, di tengah kesuksesan itu ia memilih keluar dari organisasi NOI lantaran kekecewaannya pada Elijah Muhammad. Selama ini Malcolm berpikir bahwa Elijah adalah panutan yang sangat baik dan berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Tapi ternyata tidak, Malcolm melihat sendiri bahwa Elijah tidak melaksankan ajaran NOI dengan baik. Dilansir dari New York Times, Malcolm masih tetap menjadi muslim walaupun ia keluar dari NOI secara resmi pada tanggal 8 Maret 1964.
4. Malcolm X dibunuh
Setelah resmi keluar dari NOI, Malcolm memutuskan untuk berhaji ke Mekkah. Di sana ia mendapat pelajaran bahwa Islam adalah solusi dari permasalahan ras yang ada di negaranya. Di Mekkah, semua orang dari penjuru dunia manapun, dengan warna kulit, warna rambut apapun bersatu, bersama-sama menjalani ritual ibadah. Tak ada perbedaan yang dipermasalahkan sama sekali oleh mereka.
Sepulangnya, Malcolm semakin mantap menjalankan organisasi Muslim Mosque, Inc. yang didirikannya setelah keluar dari NOI, ia rutin menjadi speaker di kampus-kampus dan kelompok-kelompok politik hingga dirinya menjadi favorit media untuk diberitakan. Ketenarannya membuat Elijah pimpinan NOI marah, ditambah lagi Elijah takut jika Malcolm memutuskan untuk membeberkan perselingkuhannya Elijah dengan seorang sekretaris wanita, dimana tindakan ini sangat bertentangan dengan ajaran NOI.
Alhasil NOI melancarkan ancaman kematian terhadap Malcolm, bahkan Elijah mengatakan orang-orang munafik seperti Malcolm harus dipenggal kepalanya. Dilansir dari The New York Times, pada tanggal 21 Februari 1965, tepatnya ketika Malcolm sedang berbicara di sebuah acara organisasinya di Audubon Ballroom, Manhattan.
Terdapat tiga orang yang naik ke panggung dan menembaknya, dilansir dari The New York Times, laporan otopsi Malcolm memiliki 21 luka tembakan dan sepuluh peluru di dada kirinya. Bahkan Martin Luther King Jr. mengungkapkan kesedihannya pada istri Malcolm, Betty "pembunuhan suami Anda sangat mengejutkan dan tragis".
5. Situs bersejarah Malcolm X
Jasa-jasa Malcolm dalam menaikkan derajat orang berkulit hitam dan penyebaran agama Islam patutlah dihargai. Karena alasan inilah dibuatlah sebuah film Malcolm X pada tahun 1992 yang bersumber dari buku Otobiografi Malcolm X pada tahun 1963. Pada tanggal 7 Februari 2020 pun netflix merilis film dokumenter Who's Killed Malcolm X? Tak hanya itu, tanggal kelahiran Malcolm X, 19 Mei dinobatkan menjadi Malcolm X Day sejak 1971.
Tak hanya itu pada tahun 1998, majalah Time pun menobatkan bahwa buku otobiografi Malcolm X sebagai salah satu buku non-fiksi paling berpengaruh di abad ke-20. Dilansir dari Rollingstone, Malcolm X telah menginspirasi karakter Erik Killmonger si film Black Panther dan Screenrant melansir bahwa karakter Magneto di film X-Men terinspirasi juga dari Malcolm X.
Bahkan rumah masa kecil Malcolm X di Omaha, Nebraska dijadikan sebagai situs bersejarah dan terdapat banyak nama jalan yang menggunakan nama Malcolm X. Salah satunya yang dilansir dari The New York Times, Lenox Avenue diganti nama jalanya menjadi Malcolm X Boulevard. Dan tempat Malcolm dibunuh pun, tepatnya di Audubon Ballroom dijadikan pusat pendidikan yang berisi dokumen-dokumen bersejarah dari Malcolm, di Manhattan, New York.
Itulah 5 fakta perjuangan menegakkan HAM oleh Malcolm X. Dengan ini, perjuangan Malcolm mudah-mudahan bisa menginspirasi masyarakat di masa depan untuk berani menegakkan hak-haknya, terutama keyakinan bahwa setiap manusia itu setara.
Sumber:
1. https://www.malcolmx.com/biography/
2. https://www.gradesaver.com/the-autob...-guide/summary
3. https://www.google.com/amp/s/heavy.c...now-today/amp/
4. https://www.nytimes.com/1964/03/09/a...ans-black.html
5. https://www.google.com/amp/s/www.nyt...l%3f0p19G=3248
6. https://www.delconewsnetwork.com/new...a0c04000a.html
7. https://www.rollingstone.com/movies/...lution-199536/
8. https://screenrant.com/best-comic-bo...e-inspiration/
9. http://www.e-nebraskahistory.org/ind...ker:_Malcolm_X
10. https://www.nytimes.com/2003/06/15/r...noble-row.html
11. https://www.nytimes.com/2005/02/21/n...e-he-fell.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar