-------------------------------------------------------------
Minggu ini menandai enam tahun pembunuhan Presiden Libya Moammar Khadaffi. Saat itu, Khadaffi sedang melarikan diri dari Tripoli ke Sirte, akibat serangan jet tempur barat AS NATO barbar di ibukota Libya yang makin menjadi sejak penerapan no-fly-zone.
Perjalanannya terhenti di tengah jalan ketika jet Perancis dan drone AS menghancurkan konvoi mobilnya. Terluka, presiden Khadaffi terseok-seok bersembunyi di saluran got, sebelum ditangkap oleh 'pemberontak' buatan AS dan Perancis.
"Jangan tembak, jangan tembak,” kata Khadafi kepada sejumlah tentara NTC yang menyeretnya dari gorong-gorong, seperti dilansir dari Telegraph
Khadafi diarak di jalan setelah diseret dari gorong-gorong. Dengan kepala bersimbah darah dengan busana nyaris tanggal seluruhnya, Khadafi menjadi bulan-bulanan sejumlah tentara
yang tampak puas dengan kemenangannya. Ada yang menodongkan pistol. Ada yang menjambak rambutnya. Beberapa kali Khadafi terjatuh sambil
mengusap wajahnya yang bersimbah darah
Saat tertangkap, Khadafi sudah bersimbah darah. Terluka saat menghindari serangan tentara NATO dan NTC, beberapa menit sebelumnya.
Ketika Kadafi ditangkap dan pemberontak mengelilinginya, Kadafi seperti orang idiot
Khadaffi dihajar secara membabi-buta oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri. Orang-orang yang telah diantarnya sebagai pemilik GDP tertinggi per kapita di dunia, memiliki angka harapan hidup terpanjang dan angka kemiskinan yang bahkan lebih rendah dibanding Kerajaan Belanda.
Ia disodomi dengan gagang pisau oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri yang sudah diprovokasi oleh pemberontak propaganda barat AS NATO barbar, rakyat rela membunuh yang mengantarkannya untuk menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, listrik gratis, pinjaman tanpa bunga, hingga apartemen gratis saat mereka menikah.
Ia ditembak di kepala dan di dada oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri, yang diantarkannya memenuhi universitas-universitas, yang dikuliahkannya ke luar negeri, lengkap dengan gaji bulanan dan mobil, yang tetap diberi tunjangan meski menganggur setelah lulus.
1986, Khadaffi sempat lolos dari maut. Jet tempur AS menjatuhkan bom seberat 1 ton di barak Khadaffi di Bab al-Azizya. Bom itu tepat jatuh di tempat tidurnya, membunuh putrinya yang berusia 2 tahun, yang sering tidur bersamanya. Malam itu, ia tak berada di tempat.
Baik atau buruk, Khadaffi hanyalah seorang Bedouin yang lahir dalam tenda. Ia membenci kemiskinan dan korupnya dunia Arab, yang didominasi dan dieksploitasi oleh AS, Perancis dan Inggris. Ia juga merupakan pendukung Palestina, Nelson Mandela, Tentara Republik Irlandia dan separatis Basque.
Kini rakyat Libya menyesal telah menggulingkan Kadaffi, Libya Telah hancur, Libya telah dalam genggaman barat AS NATO. Rakyat menjadi budak, yang menikmati adalah elit-elit yang rakus kekuasaan. Pilihan revolusi jauh dari harapan.
"Ketika kami berdemonstrasi menjatuhkan Kadaffi kami bermimpi akan menikmati kekayaan negara ini, sekarang kami menyesal".
.
Kini kami di kelilingi oleh penjahat dan gembong yg haus perang dan haus akan minyak, kehidupan sangat susah, kemiskinan meningkat dan siang malam kami hidup dalam ketakutan.
Penyesalan selalu datang terlambat.
Nikmati lah sekarang hasil SARACEN orang yg haus akan kekuasaan dan minyak.
Rest in Peace.
BELAJARLAH DARI PENGALAMAN dan BELAJARLAH DARI SEJARAH..
Cukup sudah Libya, Irak, Suriah dan beberapa negara di Timur Tengah yang hancur dan seluruh rakyat yang terlibat menghancurkan negaranya, menyesal yang sudah terasut propaganda barat, framing media jahat abal abal, fitnah hoax, Ujaran Kebencian, menghalalkan caci maki dan menghina. Indonesia tak boleh mengikuti jejak kehancuran akibat kebodohan dan kekonyolan ini ✊🇮🇩
Tidak ada komentar:
Posting Komentar