Din Syamsudin, Rocky Gerung, Saud Diddu, Rizal Ramli dan beberapa orang lainnya kemarin baru aja mendeklarasilan KAMI (koalisi menyelematkan Indonesia). Kalau dilihat sih, orangnya itu-itu juga. Para pembenci Jokowi.
Mau bergabung dalam koalisi atau kelompol koala, apa yang mereka lakukan gak berubah. Melancarkan serangan kepada Presiden. Lihat aja, komentar mereka selama ini. Emang ada yang objektif?
Jadi koalisi itu hanya akal-akalan aja. Wong, kelakukannya sama saja.
Kenapa memakai nama 'menyelamatkan Indonesia'?
Begini. Akibat Covid19 seluruh dunia terimbas krisis. Ekonomi gak bergerak. Pertumbuhan minus. Sebagai negara dengan sistem ekonomi terbuka, otomatis kita juga akan terdampak.
Mau Presidennya Superman juga, krisis gak mungkin bisa dihindari. Paling langkah yang tepat hanya mengurangi dampaknya.
Krisis ekonomi, dimanapun punya peluang membuat krisis lebih besar. Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi pada 1998, lalu merembet jadi krisis politik. Lalu bakar-bakaran.
Nah, akibat wabah Covid19 potensi krisis sudah di depan mata kita. Orang yang sehat jiwanya akan berfikir bagaimana mengurangi dampaknya. Orang yang jahat, justru berharap terjadi krisis lebih besar. Sebab dengan begitu mereka punya kesempatan eksis.
Kalau belakamgan kita banyak melihat baliho Rizieq di jalan-jalan, itu bagian dari mereka yang memanfaatkan kondisi menjelamg krisis ini. Kalau kemarin ada gerombolan mendeklarasi KAMI, sama juga.
Lu tahu burung bangkai? Hewan jenis ini akan menari mendekati hewan yang sedang sekarat. Kematian dan kesengsaraan baginya adalah peluang. Pemderitaan akan membuat perutnya kenyang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar