Jumat, 22 Maret 2024

Kemiripan ajaran agama samawi Ibrahim ( Yahudi, Kristen dan Islam)

 


Kemiripan ajaran agama samawi Ibrahim ( Yahudi, Kristen dan Islam) dengan ajaran kuno diantaranya :
1. Konsep jembatan sirothol Mustaqim mirip ajaran tauhid tertua di dunia zoroaster.
Konsep Jembatan Cinvat ini mirip dengan Jembatan Shiratal Mustaqim—titian rambut dibelah tujuh—dalam Islam: semakin banyak kebaikan yang dijalani semasa hidup, semakin lebar pula jembatan tersebut.
2. Konsep Trinitas , Tuhan lahir dari perawan dan melakukan penebusan dosa lalu bangkit di hari ketiga.
Osoris ini sebenarnya tuhan (Bapa) bangsa Mesir. Pasangannya Isis Tuhan (ibu). Pemujaan kepada tuhan Isis ini meluas sampai ke Eropa. Bahkan tempat yang sekarang dikenal dengan Notre Dame di Paris dengan katedralnya yang sangat mahsyur itu dahulu asalnya dari rumah penyembahan kepada Isis. Isis ini adalah tuhan perempuan atau dewi dan pemujaan kepadanya sangat mirip dengan pemujaan kepada Maria dengan segala macam patung-patungnya.
Horus adalah ( putra) tunggal dari Osiris dan Isis. Ia lahir dalam gua. Ia mati dibunuh dan mencurahkan darah sebagai Juru Selamat untuk menebus dosa dengan darahnya, dikuburkan, tetapi kemudian ia bangkit lagi dari kuburnya.
Gambar-gambar tentang Horus dalam pangkuan Isis sebagai ibu tuhan menurut para ahli, yang masuk ke dalam gereja dalam bentuk Yesus dengan sang perawan Maria. Attis ini anak Cybele, ibu tuhan yang dipuja di Frigia, wilayah di Turki sekarang, yang dahulunya menjadi wilayah penyebaran agama Kristen awal, oleh Paulus dan kawan-kawannya.
Attis terbunuh dengan disalibkan pada sebatang pohon dan mati menebus dosa dengan darahnya, kemudian bangkit lagi dari kubur dihari ketiga.
Setiap tahun kematian dan kebangkitannya diperingati secara besar-besaran dengan menyalib seorang pendeta yang dianggap seperti penjelmaan Attis.
Pengaruh langsung kepercayaan ini kepada Paulus tidak dapat disangkal. Kisah-kisah Attis sangat menyerupai kisah Yesus. Menurut peneliti sejarah agama Arthur weighal.
3. Konsep shalat mirip ajaran tauhid tertua zoroaster.
Shalat dalam agama zoroaster.Agama tauhid tertua berasal dari Persia,agama yang ada sebelum zaman Ibrahim.
Dari kitab suci Zoroastria yang berjudul Avesta dijelaskan bahwa umat Zoroastria melakukan sembahyang lima kali sehari:
1. Ushahina (dari jam 12 malam sampai 6 pagi)
2. Havani (dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang)
3. Rapithwina (dari jam 12 siang sampai 3 sore)
(4) Uzayeirina (dari jam 3 sore sampai 6 sore).
(5) Aiwisruthrima (dari jam 6 sore sampai 12 malam).
4. Konsep Tuhan lahir tanggal 25 desem ber ,mati lalu bangkit,lalu melakukan penebusan dosa mirip konsep ajaran mihtra dari Persia. Sebuah ajaran yang sangat populer di Romawi bahkan kaisar Konstantin sebelum memeluk Kristen merupakan pemeluk agama ini
Mithra lahir dalam gua pada tanggal 25 Desember. hari lahir Mithralah yang dipinjam oleh gereja sebagai Hari Natal atau hari kelahiran Yesus.
Hal ini tidak tersangkal oleh siapapun. Bahkan Santo Agustinus, dalam pedebatannya dengan si Yahudi yang bernama Trypho, tidak menyangkal kenyataan ini ketika ia berkata: Kami merayakan hari ini sebagai hari suci; bukan sebagai kelahiran orang.
orang kafir merayakan hari Matahari, tetapi kelahiran Dia yang menciptakan Matahari itu. Hari Minggu yang dijadikan hari suci Kristen, sebagai ganti hari Sabat yang Sabtu itu, tidaklah lain dari hari suci bagi agama Mithra, agama pemujaan Matahari.
Bekas-bekasnya masih kita lihat dengan myata pada istilah nama hari itu sendiri: Sunday (Inggris), Sonntag (Jerman), Zondag (Belanda) Sun = Sonn = Zon, yang berarti Hari Matahari. Mithra adalah tuhan Matahari yang banyak dipuja pada berbagai nama. Segala keterangan yang bersangkutan dengan kepercayaan yang bertalian dengan ilmu falak, seperti pertandaan bintang pada saat kelahiran Yesus, tanggal-tanggal kelahiran Maria dan Yahya pembabtis, tanggal kenaikan Yesus ke surga, kenaikan Maria kelangit, perlambangan Yesus sebagai anak domba, pengkudusan dengan darah lembu dan domba, serta ratusan macam keprcayaan lainnya, berasal dari agama Mithra. Mithra adalah tuhan Juru Selamat Penebus dosa.
Mithra mengorbankan lembu suci yang darahnya menyucikan dan menebus segala dosa manusia. Namun lembu itu tidak lain dari penjelmaan atau inkarnasi Mithra sendiri. Upacara pohon terang yang sangat terkenal itu dahulunya adalah upacara Mithra. Anak-anak dewa atau putra-putra lainnya yang dipuja di wilayah Mediterania adalah Dionysos, Hercules, Apollo, Helios, Hyacinth, Zagreus, Marduk dan Zandan. Mereka semua adalah Juru Selamat Penebus dosa dengan darah; semuanya mati dengan mencucurkan darah korban, kemudian bangkit lagi dan naik ke langit.
Riwayat dewa-dewa, anak-anak tuhan ini, tidak jauh berbeda dari tuhan-tuhan yang disebut sebelumnya, yang berarti pula erat persamaannya dengan riwayat Yesus. Bahkan pusat pemujaan Zandan adalah kota Tarsus, kota kelahiran Paulus, orang yang mula-mula menyiarkan bahwa Yesus itu tuhan dan Juru Selamat penebus dosa dengan darah.
5. Kelahiran Yesus dan Krishna ( mirip Kristus) sama-sama di kandang hewan.
Krisna Putra dewa ini pun dilahirkan dalam kandang sapi. Kelahirannyapun diperlihatkan oleh tanda-tanda perbintangan. Ia anak manusia, tetapi berbapa Brahma (mirip Ibrahim) , tuhan Bapa dalam Hinduisme. Ketika lahir, Krisna hendak dibunuh oleh Kansa; Yesus hendak dibunuh oleh Herodes. Dalam perhitungan belum lama berselang ternyata bahwa Herodes, yang menjadi wakil raja roma di Palestina itu, telah meninggal sekurang-kurangnya empat tahun sebelum tahun pertama Masehi, tahun kelahiran Yesus, sehingga beralasanlah orang yang mengira bahwa cerita tentang pembunuhan kanak-kanak oleh Herodes ini hanyalah suatu paksaan untuk penyesuaian dengan dongeng-dongeng Mithra dan Krisna tentang ancaman pembunuhan anak itu.
6. Kisah nabi Nuh.
Mitologi Yunani.
Nuh kerap disamakan dengan Deukalion putra Prometheus dalam mitologi Yunani. Deukalion diperingatkan oleh Zeus dan Poseidon mengenai akan datangnya banjir bandang dan dia membuat bahtera. Setelah banjir usai, dia mengucap syukur pada para dewa dan menerima nasihat mengenai cara merepopulasi bumi. Deukalion juga mengirim merpati untuk mencari tahu keadaan bumi dan burung tersebut kembali dengan dahan zaitun. Dalam versi cerita yang lain, Deukalion juga dikatakan sebagai penemu minuman anggur sebagaimana Nuh dalam Alkitab.
Dalam Hindu dikisahkan bahwa Wisnu memerintahkan Raja Manu untuk membuat sebuah kapal besar untuk terhindar dari banjir besar. Setelah banjir reda, kapal berlabuh di Pegunungan Malaya.
Cerita mengenai Encyclopædia Britannica mencatat bahwa "Manu menggabungkan karakteristik tokoh-tokoh Alkitab Ibrani Nuh, yang menyelamatkan kehidupan dari kepunahan dalam banjir besar, dan Adam, manusia pertama. Krishna Mohan Banerjee menyatakan bahwa nama "Nuh" dan "Manu" memiliki akar yang sama.William Jones "mengidentifikasikan Manu dengan Nuh" bersama dengan "tujuh orang bijak dapat diidentifikasi dengan delapan orang di atas bahtera." Namun pendapat lain mengatakan terkait Manu bahwa "cerita itu sepenuhnya India" dan "perahu itu tidak setara dengan Bahtera Nuh, meskipun itu masih merupakan perlambang keselamatan.
Mitologi Mesopotamia
Mitologi Mesopotamia tertulis paling awal mengenai banjir ditemukan pada Epos Atrahasis dan Epos Gilgames.
Bunda Dewi Mami menciptakan manusia dengan membentuk tanah liat yang dicampuri daging dan darah dewa yang dibunuh, Geshtu-E, "dewa yang memiliki kepandaian" (namanya berarti "telinga" atau "hikmat"). Manusia kemudian berkembang menjadi sangat banyak sehingga mengganggu istirahat para dewa. Lauh II menceritakan bahwa Dewa Enlil mengirim penyakit, kelaparan dan masa kekeringan untuk mengurangi jumlah mereka. Di akhir disebutkan bahwa dalam persidangan para dewa diputuskan bahwa manusia akan dibinasakan dengan air bah dan Enki dipaksa bersumpah untuk merahasiakan rencana tersebut. Lauh III menjelaskan mengenai kisah air bah. Dewa Enki memberitahu Atrahasis mengenai bencana air bah dan menyuruhnya membuat bahtera. Atrahasis beserta keluarga dan hewan-hewan yang ikut bersamanya di bahtera selamat dari air bah. Enlil marah karena menganggap Enki melanggar sumpah, tapi pada akhirnya keduanya sepakat untuk mengatur jumlah penduduk manusia dengan cara lain.
7. Kisah penciptaan alam semesta
Enuma Elis adalah salah satu mitos penciptaan yang berasal dari Babilonia.
cerita tentang penciptaan yang ada dalam Enuma Elis dan Kitab Kejadian, terdapat sejumlah persamaan yang berhasil ditemukan. Misalnya, keduanya sama-sama memberikan laporan mengenai penciptaan langit dan bumi sebelum diciptakaannya tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Selain itu, persamaan lainnya adalah diciptakaannya terang sebelum ada sumber-sumber terang.
8. Konsep bahwa Tuhan itu esa, ada kehidupan akhirat setelah mati mirip ajaran tauhid zoroaster.
Selain konsep monoteisme, Zoroastrianisme juga punya sejumlah keyakinan lain yang juga ada dalam agama samawi yang populer kini. Misalnya konsep eskatologi, yang meyakini kehidupan setelah kematian, dan konsep penciptaan dunia oleh Tuhan.
Seorang Zoroastrianian, seperti seorang Muslim, akan mengalami penghakiman setelah meninggal. Roh-roh manusia akan diminta membuktikan telah melakukan hal-hal baik selama masa hidupnya. Tiga hari setelah meninggal, roh itu masih akan tetap tinggal di tubuhnya, lalu di hari keempat ia akan diharuskan melewati Jembatan Cinvat, untuk membuktikan semasa hidup dekat dengan Spenta Mainyu. Jika berhasil, ganjarannya tempat penuh rahmat Ahura Mazda, semacam surga dalam ajaran Islam dan Kristen. Jika jatuh, ia akan terjerembab ke dalam tempat suram penuh api dan kesedihan, semacam neraka.
9. Kemiripan soal penciptaan hawa dari rusuk Adam
Ninti, dewi kehidupan dari Sumeria, yang diciptakan dari tulang rusuk Enki untuk menyembuhkannya setelah dia makan bunga terlarang ( mirip apel/buah khuldi Adam dan hawa) . Narasi cerita ini mirip dengan kisah Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam dalam Kitab Kejadian dan Al quran.
10. Pertandingan gulat Yakub dan esau.
Ester J. Hamori, dalam Echoes of Gilgames dalam Cerita Yakub, juga mengklaim bahwa mitos Yakub dan Esau disejajarkan dengan pertandingan gulat antara Gilgamesh dan Enkidu.
Terlepas dari iman yang kita yakini, bahwa agama dan kisah nabi berasal dari ilahi, bila terjadi kemiripan ritual tersebut merupakan kebetulan saja atau terpengaruh agama-agama kuno?.
Apakah benar pendapat sebagian akademisi bahwa agama dihasilkan dari budaya?.
Atau dari zaman adam sampai dengan akhir zaman merupakan agama Hanif/lurusnya Ibrahim, cuma beda penyebutan nama Tuhan, karena manusia kadung menciptakan organisasi agama?
Layak di renungkan...
Hartono Benny Hidayat
Dari berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar