Sabtu, 30 Mei 2020

Siapa Sebenarnya Ustadz Khalid Basalamah?

🗣️ Ustadz Khalid Basalamah, Tokoh Wahabi Indonesia?

Siapakah sebenarnya dia? Lihat fakta-fakta mencengangkan tentang Ustadz Dr. Khalid Basalamah yang akan membuat anda terkejut membacanya. 

Disini akan membahas beberapa fakta tentang Ustadz Khalid Basalamah yang mungkin banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahuinya.

Ustad Khalid mempunyai sebuah restoran ternama di daerah Condet yang bernama Ajwad Resto. Ajwad Resto adalah restoran dengan cita rasa dan nuansa Timur Tengah, diracik dengan bumbu masakan yg sarat rempah rempah, disajikan oleh chef yang berpengalaman. 

Restaurant ini dirintis oleh Ustadz Khalid yang memang adalah seorang pecinta kuliner Timur Tengah.

Tujuan dari didirikannya restoran ini menjadi industri ekonomi kreatif yang menjadi sarana dakwah dan berkhidmat ke ummat dengan menciptakan lapangan pekerjaan kepada kaum muslimin. 

Restoran ini pada awalnya bertempat di Kalibata. Namun, restoran tersebut sekarang beralamat di Jl. Raya Condet No.50, RT.1/RW.3, Batu Ampar, Kramatjati, Kota Jakarta Timur, Indonesia. 

✍️ Aqidah Salafi Ustadz Khalid Basalamah

Sering menjadi pertanyaan masyarakat adalah terkait aqidah seorang ustadz. Kenapa? karena aqidah adalah sesuatu yang penting dalam Islam. 

Pokok-pokok dasar ajaran aqidah seorang muslim haruslah sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah, disertai dengan pemahaman yang benar, pemahaman Salafush Shalih. 

Tentunya, seorang Muslim diharuskan untuk mencari Ilmu agama dari orang yang lurus Aqidahnya dari penyimpangan.

Jika kita lihat dan simak bersama kajian dan ceramah secara utuh (tidak dipotong-potong/bukan cuplikan) yang disampaikan Ustad Khalid Basalamah, maka kita akan mengetahui bagaimana aqidah yang dipegang oleh beliau dengan kuat. 

Ustadz Khalid beraqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, seperti halnya yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada para Sahabatnya radhiyallahu anhum, dan yang diikuti oleh Tabi'in, dan diteruskan oleh Imam yang Empat, yaitu Imam Abu Hanifah (Hanafi), Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad (Hambali). 

Di antara keyakinan yang dipegang oleh Ahlus Sunnah adalah:

1. Islam adalah agama yang sempurna, oleh karenanya tidak diperkenankan melakukan bid'ah yaitu menambah/mengurangi mengubah perkara yang berkaitan dengan agama

2. Dilarang berdo'a dengan meminta-minta kepada kuburan orang-orang yang shalih, karena hal ini syirik

3. Ziarah kubur bertujuan untuk mendo'akan orang yang telah meninggal bukan untuk bertawasul, serta untuk mengingat kematian bukan untuk mencari berkah orang mati.

4. Allah ada di atas Arsy, menetapkan seluruh sifat-sifat Allah tanpa menyamakannya dengan makhluk-Nya, dan Allah tidak butuh kepada makhluk.

5. Tidak boleh shalat di Masjid yang ada kuburannya, tidak boleh membangun kuburan orang shalih/orang biasa

6. Mendahulukan Al Qur'an dan As Sunnah daripada akal

Silakan lihat di kitab-kitab Aqidah Islam yang sudah masyhur, seperti Aqidah Thahawiyah, dan lain-lain untuk mengetahui tentang Aqidah Salafi Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

💦 Khalid Basalamah, Tokoh Wahabi Indonesia?

Isu yang beredar tentang Ustad Khalid Basalamah adalah dia adalah seorang yang mempunyai Aqidah Wahabi. Apa benar demikian? Mari kita bahas dengan mendalam.

DICAP WAHABI

Ustadz Khalid Basalamah banyak dituding sebagai Ustadz yang menyebarkan paham wahabi. 

Pihak yang menuding berasal dari orang-orang Syi'ah yang sangat membenci Ulama Ahlus Sunnah. 

Mereka menggelari orang-orang yang berusaha untuk memurnikan ajaran Nabi dengan semurni-murninya dengan sebutan Wahabi. Mengapa? agar orang-orang awam ikut terpengaruh untuk membenci dakwah sunnah. 

Hal ini kemudian diikuti oleh orang-orang yang masih berpegang pada agama Islam Tradisional yang malah ikut-ikutan memberi gelar tersebut kepada Ustadz-ustadz Salafi yang dikenal melarang meminta do'a kepada orang mati dan mengambil perantara orang mati dalam berdo'a.

Maka, tidak usah heran lagi dengan istilah wahabi yang juga pernah disematkan pula pada Pahlawan Nasional Imam Bonjol yang berusaha menegakkan agama Islam dan memberantaskan kemaksiatan yang terjadi di zaman penjajahan Belanda.

Bahkan, ada sentimen di masyarakat kejawen yang menganggap Ulama Makkah dan Madinah adalah orang-orang yang sesat.

 Zakir Naik yang merupakan murid kesayangan Ahmed Deedat dan telah mengislamkan jutaan orang di seluruh dunia pun dituduh sesat gara-gara melarang Maulid Nabi dan beraqidah salafi. 

Imam Masjidil Haram Syaikh As Sudais yang rekaman bacaan Al Qur'annya diputar di seluruh dunia, termasuk Indonesia dituduh sesat karena beraqidah Salafi. 

📚 Kitab Ulama yang Dibahas Ustadz Khalid Basalamah 📚

Bagi yang sering datang kajian Ustadz Khalid, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Kitab-kitab yang dibahas oleh Ustadz Khalid.

 Dari kitab-kitab sejarah seperti Sirah Nabawiyah, Bulughul Maram, Minhajul Muslim, Al Kaba'ir, dan kitab-kitab lainnya dibahas dan dikupas secara mendalam pada ceramah-ceramah yang beliau sampaikan.

Ceramah Ustadz Khalid Basalamah menjadi ceramah yang kental dan padat dengan dalil-dalil yang Shahih karena mempunyai rujukan yang kredibel dari kitab yang beliau pelajari. 

Kitab Bulughul Maram dibahas dengan sangat baik oleh beliau. Kitab tersebut mempunyai judul lengkap Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam, disusun oleh Ulama Ahlus Sunnah yang bernama Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani (773 H - 852 H). 

Kitab ini merupakan kitab hadits tematik yang memuat hadits-hadits yang dijadikan sumber pengambilan hukum fikih (istinbath) oleh para ahli fikih. 

Kitab ini menjadi rujukan utama khususnya bagi fikih dari Mazhab Syafi'i. Kitab ini juga banyak diterjemahkan di seluruh dunia.

Selain itu, beliau juga mempunyai pembahasan lengkap seputar kitab atau buku Minhajul Muslim. 

Kitab Minhajul Muslim yang ada di ini merupakan satu dari sedikit karya tulis dalam bentuk ringkas yang menggambarkan ajaran islam secara menyeluruh. Ditulis oleh seorang ulama besar yang tinggal di kota Madinah Saudi Arabia.

📜 Sanad Keilmuan Khalid Basalamah📄

Khalid Basalamah belajar otodidak? Apa betul dia tidak pantas disebut Ustadz? 

🏷 UNIVERSITAS

Ustadz Khalid Basalamah mempunyai sanad keilmuan yang tinggi. Beliau belajar kepada para Ulama Ahlus Sunnah yang mempunyai sanad yang bersambung secara berurutan dari Ulama kontemporer, Ulama Salaf, para sahabat, dan dari Rasulullah. 

Mengapa? karena beliau belajar langsung di pusat Ilmu Agama Islam, di kota suci Madinah.

Di Madinah, banyak sekali ulama-ulama yang mempunyai ilmu yang mendalam tentang agama Islam. 

Fikih empat madzhab dipelajari di Universitas di Madinah sehingga orang yang belajar disana menjadi mengetahui berbagai perbedaan fikih yang terdapat dalam empat madzhab. 

Ustadz Khalid menempuh pendidikan agama secara formal di Universitas Islam Madinah. Universitas tersebut mempunyai pengajar ulama-ulama yang sangat mumpuni di bidangnya masing-masing. 

Kemudian, Ustadz Khalid Basalamah melanjutkan studinya S2 di Universitas Muslim Indonesia dan gelar doktoral di Universiti Tun Abdul Razak di Malaysia

📎 Syafiq Reza Basalamah dan Khalid Basalamah

Ustadz Khalid Basalamah dengan Ustadz Syafiq Riza Basalamah sebenarnya mempunyai hubungan apa? Disini akan dibahas tentang hubungan antara kedua orang Ustadz tersebut.

Sebelumnya, kita bahas dahulu siapa sebenarnya Ustadz Syafiq Reza Basalamah. Ustadz Syafiq adalah ustadz beraqidah Salafi Ahlus Sunnah yang banyak dicintai masyarakat. 

Perkembangan dakwah salafi memang sedang mendapatkan antusiasme yang luar biasa. Merangkul berbagai elemen masyarakat, dari rakyat biasa sampai aparatur negara, merambah ke kalangan pembisnis sampai kalangan artis. 

Kepolisian Republik Indonesia juga kerap mengundang Ustadz Syafiq untuk mengisi pengajian di polres setempat, seperti di Polres Pekanbaru. 

Tidak hanya itu, tabligh akbar yang diisi oleh Ustadz Syafiq dihadiri dan dibuka oleh Kapolri Badrodin Haiti. 

Lalu, apa hubungan dengan Ustad Khalid Basalamah? 

Ustad Khalid Basalamah dan Ustadz Syafiq Reza Basalamah tidak dikenal sebagai saudara kandung. Hanya saja, beliau memiliki nama marga yang sama yaitu Basalamah. 

Marga Basalamah merupakan salah satu marga Arab Hadramaut yang merujuk kepada nama keluarga atau marga yang dipakai oleh keturunan bangsa Arab, yang berasal dari daerah Hadramaut di Yaman, yang letaknya di Jazirah Arab bagian selatan. 

Penamaan marga sendiri dipilih berdasarkan kabilah, tempat asal, sejarah, kebiasaan atau sifat serta nama nenek moyang golongan tersebut.

Ustadz Dr. Khalid dan Ustadz Dr. Syafiq memiliki almameter yang sama-sama dari Universitas Islam Madinah. 

Hal yang terpenting adalah keduanya sama-sama Ustadz Ahlus Sunnah yang senantiasa berpegang pada Aqidah Salaf dan mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali kepada kemurnian ajaran Agama Rasulullah yang masih putih bersih dari noda syirik dan bid'ah.

🗒 Maulid Nabi menurut Zakir Naik dan Khalid Basalamah

Ada apa antara Dr Zakir Naik dengan Dr Khalid Basalamah? 

Zakir Naik adalah seorang Da'i yang beraqidah Salaf, yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah. Namun, Zakir Naik sendiri lebih senang disebut sebagai Muslim saja, karena sejatinya Islam adalah mengikuti Al Qur'an dan Hadits Shahih, seperti yang ditempuh Salafush Shalih. 

Zakir Naik merupakan murid dari Ahmed Deedat dari bidang perbandingan agama dan beliau dikenal sebagai pendebat handal yang kemampuannya melampaui gurunya Ahmed Deedat. 

Beliau berhasil melampaui Ahmed Deedat dalam Aqidah, Fiqih dan Hadits, terutama Shahih Bukhari dan Muslim yang beliau hafal. Banyak orang di berbagai penjuru dunia menjadi mu'alaf berkat menonton ceramah di Youtube maupun datang langsung ke tempat acara Zakir Naik. 

Ustadz Zakir Naik dan Ustadz Khalid Basalamah mempunyai kesamaan dalam berbagai hal. 

Di antaranya terkait pandangan mereka tentang Tahlilan, simak pendapat Zakir Naik tentang Tahlilan, Maulid Nabi dan perkara Bid'ah dalam agama. 

Nantikan Biografi ustadz sunnah lainnya pada postingan berikutnya.,

Jika Anda menginginkan video Kajian update Ustadz Khalid Basalamah dengan media :
 
📲 USB Flashdisk OTG 32 GB
📲 USB Flashdisk OTG 128 GB
💽 Harddisk External 2 TB 2,5 “ USB 3.0
💽 Harddisk External 4 TB 2,5 “ USB 3.0

Tersedia Format mp3 Audio dan MP4 Video ( Kualitas Audio Video Jernih )

atau ustadz bermanhaj salaf lainnya

PEMATERI YANG TERSEDIA :
1. Ustadz DR. Khalid Basalamah, MA
2. Ustadz DR. Syafiq Basalamah, MA
3. Ustadz Subhan Bawazier
4. Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
5. Ustadz Abdullah Taslim, MA
6. Ustadz Abdurrahman Thoyyib, LC
7. Ustadz Zainal Abidin , LC
8. Ustadz Mizan Qudsiyah, Lc
9. Ustadz Nuzul Dzikry, Lc
10. Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas
11. Ustadz Abdul Hakim Amir Abdat
12. Ustadz Farhan Abu Furaihan
13. Ustadz Maududi Abdullah.
14.. Dan Ustadz Bermanhaj salaf lainnya

Silakan bisa dipesan  , kajian selalu up to date

📳 Informasi stok & 🛒 Pemesanan
WhatsApp  0857 9588  0122

Link 👉 http://bit.ly/2YmwDdf
 
Jazakumullahu khairan
Semoga bermanfaat.

DN AIDIT TOKOH PIMPINAN PUNCAK PKI BERDARAH ARAB YAMAN seorang HABIB ?


Dalam Operasi Intelijen yg diberi nama Operasi Onta di era Soeharto, rezim ORBA mewaspadai masuknya paham komunisme dari Yaman. Hal ini tidak mengherankan krn Ahmad Aidit, nama asli dari Dipo Nusantara Aidit (DN Aidit), sebagai tokoh Senior PKI merupakan keturunan dari keluarga yang berasal dari (lembah) Hadramaut - Yaman. Yaman dikenal sebagai negara para Habib, karena banyak habib berasal dari Hadramaut Yaman. Jaman itu negara Yaman berhaluan Marxis-Leninis dan menjadi basis Komunisme terbesar di Timur Tengah.

Ilham Aidit, anaknya DN Aidit, mengakui bahwa nama Aidit adalah nama marga. Nama kakeknya adalah Abdullah Aidit, berasal dari Hadramaut Yaman. Menurut cerita kakeknya, nama Aidit adalah nama salah satu marga keturunan Rasulullah. Jadi marga Aidit termasuk salah satu marga Habib. 

Nama Aidid sebagai nama marga dari Hadramaut sempat tidak dipakai oleh keturunan Aidid di Indonesia. Sejak meledaknya peristiwa G30S PKI tahun 1965 semua keturunan Aidid di Indonesia menghilangkan nama marganya di belakang namanya karena takut dikaitkan dengan keluarga keturunan pentolan PKI. Apalagi intelijen Indonesia era Soeharto sempat mewaspadai tokoh² komunis yg berasal dari Yaman, karena Yaman saat itu adalah negara berhaluan komunis terbesar di Timur Tengah. Setelah era reformasi keluarga keturunan Aidid di Indonesia baru berani menyematkan nama marga Aidid di belakang namanya.

Meskipun Ilham Aidit mengakui bahwa nama Aidit di belakang nama keluarganya merupakan nama marga yg berasal dari Hadramaut, namun Habib Alwi selaku ketua Perkumpulan Marga Aidid di Indonesia menolak mengakui nama Aidit di belakang nama keluarga DN Aidit sebagai nama marga. Walaupun namanya mirip, Aidit dan Aidid, namun menurut Habib Alwi keluarga DN Aidit bukanlah satu marga dengan marga Habib Aidid. Bisa saja penolakan Habib Alwi ini demi kepentingan politis. Sangat tidak menguntungkan secara politis bagi fam Aidid, karena nama Aidit sudah tercemar oleh DN Aidit. Sangat mungkin hal ini dilakukan dalam dunia politik.

Penulisan nama fam Aidit, menggunakan huruf 'T', dianggap tidak lazim. Katanya yg lazim menulisnya adalah Aidid, menggunakan huruf 'D'. Padahal banyak yg menuliskan nama famnya menggunakan transliterasi Indonesia. Misal fam Al Baraqbah ditulis menjadi Barakbah. Contohnya Pemimpin PKI di Kalimantan Barat yang juga keturunan nabi, seorang Habib namanya Sayid Ahmad Sofyan Barakbah. Ada lagi anggota/pengurus FDR, underbownya PKI Madiun, yg juga keturunan nabi, namanya Sayid Fahrul Barakbah, yang kemudian menjadi Pemimpin PKI Kalimantan Timur. Sama² fam Baraqbah, namun penulisan dengan transliterasi Indonesia ditulis Barakbah, bukan Baraqbah. Ada lagi fam Al Attas, banyak yang menulisnya Alatas, contoh Muchsin Alatas dan Ali Alatas. Ada contoh lain lagi fam Semith, ditulis Smith, misal Bahar Smith. Ada pula yg menulisnya Sumaith, Sumayth, Sumayt, Sumait, Semaith, Semaid, Semit. Walaupun pengucapan dan penulisannya berbeda namun berakar sama. Lalu apa bedanya dengan Aidid yg ditulis menjadi Aidit ? Kenapa kalau Aidid ditulis Aidit menjadi tidak lazim, sementara utk fam yg lain yg cara penulisan transliterasinya berbeda tidak dianggap tidak lazim ?

Entahlah mana yg benar dari kedua klaim (Ilham Aidit dan Habib Alwi) tersebut. Yang jelas nama marga Aidid sempat menghilang di Indonesia, tidak dipakai lagi sebagai salah satu nama keturunan Habib Aidid. Hanya keluarga besar DN Aidit yg masih menggunakan nama marga tsb di belakang namanya selama rezim Orde Baru berkuasa. Mungkin saja nama Aidit di belakang nama keluarga DN Aidit sudah tidak diakui sebagai bagian dari silsilah keluarga Habib Aidid karena nama DN Aidit pernah cemar sebagai nama tokoh PKI, walaupun keluarga DN Aidit masih mengakui sebagai nama marga mereka.

Jadi apakah DN Aidit seorang Habib ? Wallahu a'lam.... yang jelas Kelurga Besar DN Aidit adalah keluarga keturunan Arab dari Hadramaut. Ini tidak bisa dipungkiri. 

Tapi keren juga ya kalau DN Aidit dipanggil Habib Aidit ? Seandainya benar DN Aidit seorang Habib, seharusnya dia juga dimuliakan oleh umat Islam Indonesia pemuja Habib. Lucu juga kali ya, jika mereka ngalab berkah ke Habib DN Aidit ?

Saya jadi penasaran... apakah mungkin bendera palu arit yg akhir² ini banyak dibakar dan foto²nya diedarkan lewat medsos, merupakan bendera yg diimport dari Timur Tengah ? Diimport sendiri, dibakar sendiri, lalu menuduh orang lain ?

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=146201163699867&id=100049299530139

.

Kamis, 28 Mei 2020

PERUBAHAN “NEW NORMAL” PESANTREN



Para Kiai dan santri tidak alergi dengan perubahan. Kami bukan golongan jumud atau membeku di dalam nostalgia peradaban masa lalu. Islam dan masyarakat selalu menghendaki pola hidup yang adaptif.

Yang bisa bertahan dalam gulungan ombak perubahan bukan mereka yang perkasa atau punya kuasa, tapi mereka yang mampu beradaptasi. Orang-orang kecil justru yang paling mudah beradaptasi karena mereka yang tidak punya pertaruhan kuasa.

Kapal tanker sudah lama tidak berlayar di laut. Cerobong asap pabrik sudah lama tidak menghembuskan asap hitamnya. Mesin-mesin produksi di pabrik yang sudah mulai karatan. Hunian hotel yang sudah lama kosong. Mereka lah yang sejatinya berharap banyak dengan “new normal”. Mereka yang sulit beradaptasi dengan kehidupan di masa pandemi. Alasan ekonomi menuju “new normal” hanya menguntungkan mereka.
Bagaimana dengan rakyat kecil? Apakah norma baru ini mau dipaksakan untuk semua pihak, termasuk dunia pesantren? Kok jadi miris yah...

Mari kalangan pesantren jangan larut dalam irama dan nada “new normal”. Jangan mau sekadar latah ikut2an protokol “new normal” yang dibuat oleh mereka yang bahkan tidak paham dunia pesantren seperti apa. Yang mereka pikirkan cuma protokol mengatur kepulangan para santri. Tapi pendidikan karakter ala pesantren yang selama ini menjadi salah satu pillar pendidikan bangsa bisa kacau berantakan.

Kalangan pesantren harus cerdas dan kreatif memikirkan apa makna “new normal” untuk sistem pengajaran di pesantren. Mari ciptakan sendiri protokol “new normal” untuk kalangan ponpes. Protokol “new normal” buat pabrik dan mall tidak akan cocok untuk kita.

Tabik,

Nadirsyah Hosen

Ruslan Buton Ditangkap karena Diduga Menyebarkan Berita Bohong

*Rilis Cyber Indonesia*

Cyber Indonesia: Ruslan Buton Ditangkap karena Diduga Menyebarkan Berita Bohong

Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid memberikan komentar terkait dijemputnya Ruslan Buton oleh aparat gabungan Polri dan POM TNI hari ini Kamis 28 Mei 2020.

1. Ruslan Buton diduga kuat akan langsung ditahan oleh Polisi terkait laporan polisi terhadapnya.

2. Ruslan Buton diduga menyebarkan berita bohong, kebencian berdasarkan SARA dan penghinaan pada penguasa melalui surat dan audio yang viral di media sosial.

3. Berita bohong dalam surat dan audio Ruslan Buton dalam kalimat "Saya Ruslan Buton, mewakili suara seluruh Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia..." ini berita bohong karena Ruslan Buton berbohong dengan mengatasnamakan mewakili suara seluruh WNI. Ini dugaan pelanggaran terhadap Pasal 14 ayat 1 UU No.1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana tentang larangan menyebarkan berita bohong. 

4. Kebencian berdasarkan SARA dipakai oleh Ruslan Buton demi kepentingan politiknya dalam kalimat "Seluruh komponen bangsa dari berbagai suku, agama dan ras yang akan menjelma bagaikan Tsunami dahsyat". Ini dugaan pelanggaran terhadap Pasal 28 ayat 2 UU No. 19 Tahun 2016 Tentang ITE terkait larangan kebencian berdasarkan SARA. 

5. Penghinaan pada penguasa Pasal 207 KUHP yang terlihat dalam surat dan audio Ruslan Buton khususnya kepada Presiden Joko Widodo sekaligus kalimat-kalimat ancaman, seperti "Namun bila tidak, bukan menjadi sebuah keniscayaan akan terjadinya gelombang gerakan revolusi rakyat dari seluruh elemen masyarakat" juga "Yang akan meluluhlantakan para penghianat bangsa, akan bermunculan harimau, singa dan srigala lapar untuk memburu dan memangsa para penghianat bangsa" kemudian kalimat "pertumpahan darah" yang diulang-ulang dalam narasi dia.

6. Narasi Ruslan Buton tidak bisa dibela atas dasar kebebasan berpendapat, karena dia diduga kuat menyebarkan berita bohong, kebencian berdasarkan SARA, penghinaan dan ancaman yang berdampak pada kegaduhan sosial. 

Ketua Umum Cyber Indonesia 
Muannas Alaidid, SH

Rabu, 27 Mei 2020

YANG ADA ITU HTI, PKI-NYA MANA?


Oleh Ayik Heriansyah
Pengurus LD PWNU Jabar

Media sosial bising juga dengan narasi-nasari tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Setiap hari ada saja yang membagikan artikel, meme dan video tentang ancaman komunisme. Dikait-kaitkan dengan agresivitas negara Cina di kancah politik global.

Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak mungkin bangkit lagi sebagai kekuatan politik di Indonesia. Simpatisan dan anggota PKI yang hidup pada tahun 1965, sudah banyak yang meninggal dunia. Sekarang kalau ada yang masih hidup usianya di atas 65 tahun. Jumlahnya pun sedikit. Sudah repot kalau mau membangkitkan partai mereka kembali. 

Anak keturunan mereka yang lahir tahun 1965, usianya sekarang 55 tahun. Anak cucu anggota PKI, tidak seideologis orang tuanya. Mereka tidak menjalani proses kaderisasi sebagai anggota PKI. Mereka tidak pernah berjuang bersama PKI, membuat ideologi PKI tidak mendarah daging dalam diri mereka. Paling-paling mereka mendengar cerita dari orang tua mereka tentang bagaimana PKI. 

Seiring perjalanan waktu dan perubahan zaman, anak cucu PKI menyaksikan Indonesia yang berbeda dengan cerita orang tua-orang tua mereka. Pandangan mereka tentang Indonesia dan PKI sudah berubah. PKI menjadi tidak relevan lagi untuk dibincangkan, selain ideologi Marxisme-Komunisme sebagai objek kajian filsafat. Itu pun bagi siapa yang berminat.

Narasi-narasi tentang Indonesia dikuasai komunis. Indonesia dalam ancaman PKI, cuman isapan jempol. Yang melemparkan isu itu kebanyakan kader-kader HTI dan simpatisannya. Kata peribahasa, “lempar tangan sembunyi batu.” Lempar isu PKI untuk menyembunyikan agenda HTI. 

Negara yang sudah aman, tidak elok dibuat kacau dengan isu-isu PKI. Samalah artinya dengan tidak mensyukuri nikmat Allah swt. Di dalam kitab Lathaiful Minan, Syaikh Abul Hasan asy-Syadziliy berkata,”Pada suatu hari dalam sebuah perjalanan, aku diam di sebuah gua. Aku bermunajat, “Ya Allah, kapan aku menjadi hamba yang bersyukur?” Lalu terdengar sebuah suara, “Ketika kau tidak melihat ada yang diberi nikmat selainmu.”

Aku menjawab, “Ya Allah bagaimana aku tidak melihat orang yang diberi nikmat selainku, sementara Kau telah memberi nikmat kepada para Nabi, para ulama, para penguasa?” Suara itu kembali berkata, “Kalau bukan karena para Nabi, kau tidak akan mendapat petunjuk. Kalau bukan karena ulama, kau tidak akan bisa meneladani. Kalau bukan karena penguasa, kau tidak akan merasa aman. Jadi, semua nikmat-Ku telah Ku berikan kepadamu.”

Rasa aman yang telah diciptakan oleh pemerintah adalah nikmat dari Allah swt. Lebih tegas lagi Syaikh Ibnu ‘Athaillah mengatakan, “Siapa yang tidak mensyukuri nikmat, berarti ia telah menghilangkan nikmat itu, dan siapa yang mensyukurinya maka ia telah mengikatnya dengan tali kekang.” 

Syaikh Zarruq mengingatkan, “Siapa yang tidak bersyukur maka nikmat yang telah Allah limpahkan akan dirampas dan ditanggalkan darinya dengan cara yang tidak diduga dan tidak diketahui.” Mari kita sudahi narasi-narasi tentang ancaman kebangkitan PKI, karena hal itu kecil kemungkinannya akan terjadi. Lebih baik, bersikap positif terhadap bangsa dan negara sendiri.

Bandung, 17 Mei 2020

Selasa, 26 Mei 2020

LOGIKA SEDERHANA MEMAHAMI GESTOK 1965


1. Kata soeharto : PKI melakukan kudeta pada Soekarno, pada peristiwa G30S/PKI (versi orde baru) 

2. Kata Soeharto selanjutnya setelah peristiwa G30S/PKI (versi orde baru) : Soekarno melindungi PKI.

3. Soeharto karena merasa sudah menerima Supersemar (Teks aslinya hilang atau mungkin sengaja dihilangkan) : Mengambil alih semua tugas dan kewenangan Presiden Soekarno (Melanggar Konstitusi Negara) 

👇👇

1. Logikanya : Kalau memang PKI yang melakukan kudeta, maka seharusnya yang akan merebut kekuasaan dan menjadi Presiden adalah Pimpinan PKI. 

2. Logikanya : Tidak mungkin yang di kudeta (Soekarno), melindungi yang mengkudeta (PKI).

3. Logikanya : Tidak akan terjadi pengalihan kekuasaan secara inkonstitusional (hanya bermodalkan surat perintah pemulihan keadaan), jika itu bukan 'permainan' soeharto sendiri.

#Seharusnya Yang Mengkudeta Yang Berkuasa😁
#Orang Goblok juga paham.... 😂

JOKOWI MEMBABAT KORUPSI PERIZINAN


By Eko Kuntadhi

Dunia kini mengenal istilah baru : New Normal.

Covid19 masih ada di sekitar kita. Obat yang efektif belum dipastikan. Vaksinnya juga, baru diteliti. Tapi kita harus menjalani hidup. Gak bisa dikungkung dan dibatasi seperti saat ini. Ekonomi butuh bergerak lagi. Mana mungkin peradaban berhenti hanya karena kasus ini.

Jadi semua harus kembali normal, hanya saja kini kita hidup dengan Covid19 berada di sekeliling kita. Itulah yang disebut dengan new normal. Sebuah kenormalan baru. Normal yang tidak seperti sebelumnya. Singkatnya hidup yang normal dengan Covid19.

Akibat Covid19, para ahli menyatakan ekonomi Singapura, misalnya, bakal melorot 7%. Ekonomi AS juga mengalami guncangan yang sama. Bahkan dunia sendiri, pertumbuhan ekonomi diperkirakan negative. 

Bagaimana dengan Indonesia? Ada yang bilang, pertumbuhan kita masih bisa positif 2%. Syaratnya jika dampak ekonomi bisa diantisipasi. Kalau gak bisa ditangani, kemungkinan malah tumbuh negative. Pertumbuhan negative artinya kesejahteraan rata-rata rakyat terpangkas.

Kita lihat sekarang, perusahaan tidak kuat menahan beban. Karyawan dipangkas. Belum tentu ketika kondisi ketertutupan ini dibuka, mereka akan dipekerjakan kembali. Sebab dalam dunia yang new normal, permintaan barang dan jasa belum bisa diprediksi. 

Investor akan hati-hati. Mereka harus mempelajari kondisi baru dan cara hidup baru dalam masyarakat. Mereka harus mengganti cara berfikirnya kalau tidak mau tergilas dengan perubahan perilaku konsumennya.

Semestinya bukan hanya investor yang mengubah cara berfikirnya. Karyawan dan buruh juga dituntut  mengubah mindset-nya. Jika masih menggunakan mindset lama, jangan salahkan jika Anda duluan yang akan tenggelam dalam suasana normal yang baru nanti.

Apa sih, yang harus diubah oleh karyawan dan buruh? Skill dan perilaku dalam bekerja. Ujungnya adalah produktifitas. Tanpa itu semua mana mau perusahaan memperkerjakan Anda.

Itu dari sisi mikro ekonomi. Dari sisi makronya, pemerintah sebagai pembuat kebijakan juga harus melakukan perubahan cara berfikir. Banyak aturan lama yang harus diubah. Banyak UU yang harus direfisi agar peraturan tidak menjadi hambatan orang untuk mendirikan perusahaan.

Justru sebaliknya, pemerintah harus menjadi agen terdepan menggerakkan roda ekonomi. Saat jumlah pengangguran membludak akibat terkena PHK ditambah angkatan kerja baru, Indonesia butuh sebanyak-banyaknya investasi. Sebanyak-banyaknya perusahaan baru. Sebanyak-banyakanya aktifitas ekonomi baru. Atau mendorong perusahaan lama untuk terus tumbuh mengembangkan bisnisnya sehingga menyerap tenaga baru.

Jangan heran jika dalam kabinet baru ini ada yang namanya Menko Marintim dan Investasi. Tugasnya memastikan investasi masuk dengan deras ke Indonesia. Tugasnya memastikan lapangan pekerjaan terbuka selebar-lebarnya. 

Bagaimana caranya? Ya, dengan memangkas aturan yang jadi penghambat. Ini masalah klasik di Indonesia. Terlalu banyak aturan yang tumpang tindih. Terlalu banyak regulasi. Terlalu banyak meja yang harus dilalui bila ingin mendirikan usaha. Akibatnya jadi terlalu banyak peluang korupsi.

Jokowi menyadari ini semua. Sebagai mantan pengusaha ia tahu, apa yang menjadi PR besar bangsa ini. Sebagai Presiden, ia ingin meninggalkan legasi yang memberikan dorongan kesejahteraan bagi sebanyak-banyaknya rakyat.

Salah satu langkah besarnya dengan mempersiapkan UU Omnibus Law. UU ini menjadi payung baru yang akan memangkas aturan penghambat yang ada sebelumnya. Saking banyaknya aturan yang menghambat, pemangkasannya juga butuh UU Sapu Jagad. 

Kenapa RUU itu harus dibahas secepatnya? Kenapa dibahas dalam masa pendemi ini?
 
Justru sekaranglah saat yang tepat. Kita ingin setelah normal nanti, aturan UU kita tidak lagi menjadi penghalang pembukaan lapangan pekerjaan baru. Setiap investor akan dimudahkan berusaha di Indonesia. Setiap orang akan semakin mudah mencari penghidupannya. 

Sementara seluruh negara di dunia sedang berlomba merayu pengusaha untuk tetap datang dan berinvestasi, masa kita mau tetap bergerak dengan aturan usang yang justru banyak membatasi. Itu namanya bunuh diri. 

Indonesia ini kaya dengan sumberdaya. Tenaga kerja melimpah. Potensi besar ada di depan mata. Sayangnya kita selalu membuat ribet dengan aturan-aturan yang gak perlu. Aturan itu dibuat para politisi dan birokrat dengan cara berfikir lama. Ujungnya digunakan buat memeras.

Jokowi ingin membabat itu semua. Ingin memastikan, semua rakyatnya di masa depan, bisa mendapat penghidupan yang layak. Baik sebagai pekerja maupun sebagai pengusaha.

Bukankah satu tugas besar seorang Presiden adalah mewujudkan tuntutan yang ada dalam UUD?

“Mas, kalau tugas besar seorang anak mantan Presiden, apa? Menakut-nakuti rakyat dengan isu PKI, ya?,” celetuk abu Kumkum. Saya yakin, dia baru saja membaca twitnya Tommy Soeharto.

www.ekokuntadhi.id

Kronologi Lengkap FPI Dan GUSDUR

(Kronologi Lengkap FPI Dan GUSDUR)

| Walau Di Cacimaki #GUSDUR Lebih Memilih Menjadi Air Dan Melindungi HRS DAN #FPI

Artikel Oleh: A. Malik Haramain
Grafis: Haddi VJB | Nahdliyin Online 

“WEJANGAN GUSDUR DAN ANSOR BANSER”

Ada yang bertanya, mengapa dalam setengah bulan ini saya nulis status panjang mengenai Gus Dur? Saya jawab, sebab bulan Desember adalah bulan Gus Dur. Tepat delapan tahum silam, 30 Desember, beliau berpulang. Sudah sewindu beliau meninggalkan kita, tapi jejak kebaikan dan kiprah kemanfaatan beliau sebagai seorang guru bangsa tetap kita rasakan.

Sewaktu saya menjadi Sekjend GP Ansor, tahun 2006, ada kejadian yang membuat nahdliyin pantas marah. Saat itu, Gus Dur sedang memberikan ceramah agama di Purwakarta. Temanya antara lain mengenai pluralisme dan multikulturalisme dalam pandangan Islam. Tak disangka, di tengah acara, ada beberapa orang beratribut FPI yang mendatangi lokasi untuk membubarkan acara dan meminta Gus Dur meninggalkan tempat. Agar tidak menimbulkan gesekan tajam, Gus Dur memilih opsi terakhir.

Jelas, insiden ini menimbulkan kemarahan di kalangan NU. Seorang mantan Ketum PBNU, yang pernah menjabat presiden RI dan sama sekali tidak ada unsur provokasi dalam ceramahnya, tiba-tiba diusir begitu saja. Banser segera merapatkan barisan. GP Ansor sebagai induk segera melakukan konsolidasi internal untuk merespon insiden yang dianggap menista pribadi junjungannya. Di beberapa kota di Jatim dan Jateng, ketegangan mulai melambari hubungan GP Ansor dan FPI. Banser meminta agar FPI di daerah mengeluarkan pernyataan meminta maaf kepada publik.

Bagaimana reaksi Gus Dur melihat suasana yang memanas seperti ini? Beliau meminta agar saya sebagai Sekjend GP Ansor menghadap beliau di Kantor PBNU. Saya membayangkan Gus Dur saat itu akan mendukung upaya hukum terhadap insiden ini. Tapi, dugaan saya meleset.

Sebagai Guru Bangsa, beliau malah berpesan agar reaksi kemarahan Banser di berbagai daerah diredam. 

"Mas. Sampeyan ini kan Sekjend GP Ansor. Tolong energi anak-anak Ansor itu diatur. Jangan dikeluarkan semua. Sebab, kejadian intoleransi kayak begitu akan terjadi lagi. Jadi, simpan energi saja untuk mengawal agar toleransi tetap ada di Indonesia." demikian pesan Gus Dur kepada saya.

 Tak ada kemarahan di raut wajah beliau atas insiden di Purwakarta. Padahal bisa saja Gus Dur meminta agar Banser bergerak cepat "menyelesaikan" kejadian tidak mengenakkan itu dengan "khas". Bisa pula sebagai mantan presiden RI, beliau membawa kasus ini ke ranah hukum. Tapi tidak, beliau tetap kukuh berada di jalurnya: perjuangan tanpa kekerasan dan menghindari upaya kontraproduktif yang menciderai ukhuwah dan demokratisasi di Indonesia.

Apa yang disampaikan oleh beliau mengenai intolerasi ternyata menjadi kenyataan. Pada 1 Juni 2008,  massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) menggelar aksi damai. Belum lama orasi dijalankan, mereka diserang oleh masa beratribut FPI. Massa bubar, kocar kacir, beberapa bahkan terluka. Ketegangan meningkat. Gus Dur mengeluarkan statemen keras mengecam insiden ini. Tak terima, dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi, petinggi FPI mengeluarkan pernyataan yang mengarah pada penghinaan Gus Dur secara fisik. Massa nahdliyyin bergolak. Ketegangan antara Banser dengan FPI di daerah kembali meningkat. 

Saat itu, kami yang berada di PP GP Ansor, melalui Kornas (Satuan Kordinasi Nasional) Banser H. Tatang Hidayat mendatangi Habib Riziq Sihab agar tidak melakukan tindakan di luar prosedur yang selama ini sering dilakukan. 

Di lain pihak, saya juga dipanggil Gus Dur lagi untuk menjelaskan reaksi GP Ansor dan Banser di berbagai daerah. Bagi seorang santri seperti saya, dipanggil oleh Gus Dur agar menghadap beliau adalah sebuah kebanggaan. Bahagia. Rasanya juga campur aduk: antara bangga karena sahabat-sahabat GP Ansor sudah bereaksi menunjukkan loyalitas, namun juga khawatir jika kami salah langkah. Untunglah dalam kondisi seperti ini Gus Dur memanggil saya sebagai perwakilan GP Ansor.

Saat itu Gus Dur menyampaikan agar reaksi Ansor tidak berlebihan dan anarkis. Luar biasa keren! Di tengah ketegangan yang meningkat, sang guru bangsa menjalankan tugas mulianya: menjadi AIR yang memadamkan API amarah. 

Gus Dur benar-benar menerapkan salah satu prinsip Aswaja Annahdliyyah, yaitu At-Tawazun: menjaga bandul keseimbangan agar tidak njomplang, menjaga harmoni, dan bersikap imbang-obyektif dalam menyikapi sebuah peristiwa. Melalui dua kejadian di atas, saya melihat, Gus Dur bersikap santai saja apabila ada penghinaan terhadap dirinya. Beliau sudah kebal dihina dan diserang. Tapi, beliau marah apabila nilai-nilai toleransi, demokrasi, kebhinekaan dan Islam Rahmatan Lil Alamin diusik. Beliau akan pasang badan mempertahankan nilai-nilai mulia tersebut dengan cara damai dan menghindari anarkisme. Inilah jalan hidup Gus Dur yang sulit kita tiru, akan tetapi wajib kita pertahankan sampai kapanpun.

WAllahu A'lam Bisshawab

Reshare: Haddi VJB 
Sumber: A.Malik Haramain 

#NahdliyinOnline

Senin, 25 Mei 2020

ULAMA ITU BERNAMA SYAFII MAARIF


Lelaki tua itu mendekati meja petugas dan bertanya “Masih lama saya antrinya?”. Sembari berjalan memeriksa lokasi chek up si pegawai menjawab “Masih pak,  karena lagi banyaknya pasien,”.

Mungkin itu percakapan biasa di sebuah rumah sakit. Namun bayangkan jika sosok tua itu adalah Buya Ahmad Syafii Maarif, ketua umum PP Muhammadiyah 1997-2005,  dan rumah sakit yang dimaksud adalah RS PKU Muhammadiyah, rumah sakit milik organisasi yang dulu pernah dipimpin oleh Buya Syafii.

Buya pun kembali duduk di deretan bangku antri pasien. Sama seperti kebanyakan pasien lainnya. Biasanya setiap jadwal chek-up rutin, Buya mengantri seorang diri. 

Sosok berusia 85 tahun itu tidak menunjukkan wajah marah meski harus antri lama. Apalagi merasa harus diperlakukan istimewa. Justru Buya tak pernah mau diperlakukan lebih dan diprioritaskan. 

Para pegawai RS PKU mungkin pernah ingin memberi akses terlebih dahulu ke Buya Syafii, dan para pasien lain tentu akan sangat memaklumi. Justru Buya-nya sendiri yang tidak mau diistimewakan seperti ini. Berkebalikan dengan layaknya kebanyakan elit dan para pejabat hari ini, senang dan minta untuk terus dilayani.

Bukan kali ini saja, sudah berulang kali di berbagai tempat, Buya Syafii membuat banyak orang terkagum-kagum. Pernah ‘tercyduk’ makan di angkringan, membeli sabun cucian di warung, berangkat ke acara seminar dengan mengayuh sepeda, naik kereta umum ke Istana Negara, hingga momen lain berbaur dengan rakyat jelata.

Semua itu menjadi biasa bagi Buya. Namun sangat tidak biasa di tengah situasi bangsa yang kerap kehilangan teladan dan kearifan. Para elit justru mempertontonkan kemewahan dan keserakahan di tengah kesengsaraan rakyat. Minta dilayani dan diperlakukan melangit, padahal konstribusinya untuk bangsa sungguh tidak seberapa

Seperti beliaulah contoh seorang Ulama.
Kelembutan yang dibawakan beliau bagaikan mutiara di tengah tumpukan sampah, dan kepada orang seperti beliaulah para pejabat negeri ini seharusnya banyak belajar.
Juga bagi sebagian orang yg mengaku dirinya sebagai ulama, tapi berperilaku kasar suka menghina, menghasut, memfitnah dan menebar berita2 bohong...

Salam hormat pak Buya Syafii Maarif.. Minal 'aidin walfa'izin. Ma'af lahir & bathin... 
Wassalam... !!!
.
.
.
Afriyanto Arifin

DIMANA SALAH JOKOWI TERHADAP ISLAM?


Apa salah Jokowi sehingga sampean menuduhnya musuh Islam?

Apakah ia melarang kalian sholat?
Melarang akhwat berhaji atau umroh? 
Melarang ikhwan berzakat?
Melarang antum azan?
Menipu dana umroh dan haji?
Stop memberi anggapan terhadap umat Islam?

Apa salah Jokowi sampai ustad dan ustazah kalian begitu membencinya, dengan menuduhnya zalim terhadap Islam?

Apakah ia melarang sampean sholat Jum'at, tarawih atau witir?
Apakah ia pernah memerintahkan merobohkan masjid, musholla atau langgar?
Membunuhi guru ngaji, menculik ulama, menggantung mereka yang berbeda mazhab?

Apakah salah Jokowi terhadap politik identitas Islam?

Apakah ia membubarkan partai Islam seperti zaman Orde Lama?
Membantai umat Islam seperti kasus Talang Sari dan Tanjung Priok seperti Zaman Orde Baru?

Mengadili dan memenjarakan Habib atau ulama pelaku kriminal tanpa proses pengadilan? 
Menangkapi politikus Islam yang mensupport dan berafiliasi dengan HTI?

Apa salah Jokowi dimata kawan-kawan antum yang sangat membencinya?

Apakah Jokowi pernah membubarkan kajian NU, Muhammadiyah, Salafi atau Wahabi? 
Bahkan pengajian yang terang benderang sudah memaki dan mencaci dirinya, Jokowi tidak menindaknya.

Apakah ia pernah menjadi algojo suatu rezim yang pernah membantai umat Islam?
Apakah ia larang pengajian? Menurunkan khotib dari mimbar? Menyegel masjid?

Apakah salah Jokowi, sampai kalian mendoakannya sejajar dengan kaum kafir Quraisy Mekah?

Apakah Jokowi memusuhi risalah Nabi?
Apakah Jokowi menginjak-nginjak Al-Qur'an?
Apakah Jokowi membela dan membebaskan Ahok yang kalian tuduh penista Al-Qur'an?
Apakah Jokowi tidak konsisten membela Palestina?

Masih banyak yang bisa dikritik tentang kinerja Jokowi, kritiklah. Tapi kalau menuduh Jokowi itu anti Islam, itu tuduhan yang keji dan sudah melampaui batas.

Bukan hanya keji dan kelewat batas, tapi tuduhan itu sangat tak adil dan sangat tidak waras. Tuhan tidak akan mentolerir perbuatan sampean walupun tuduhan cuma ada di musim pilpres.

Berlaku adillah, karena berlaku adil itu perintah Allah Jalla Jalaluhu.

Akhki, ukhti, Ikhwan dan akhwat, kebencian kalian yang membabi buta tidak berdasarkan fakta, akan dihisab dihari kiamat.

Disana, dilautan manusia mungkin kalian akan berbondong-bondong mencari si tukang meubel Jokowi untuk memohon maaf kepadanya.

Kalau memang kalian tak menyukainya, cukuplah jangan #memfitnahnya.
Beliau hanyalah manusia biasa, jauh dari kata sempurna.

tapi kalo kalian pembuat hoax dan fitnah dgn tujuan menggulingkan Presiden sah, kami 85 jt lebih para relawan akan melawan...

ORANG-ORANG BODOH YANG MEMBAWA AGAMA


Akhir-akhir ini ada orang-orang bodoh yg mencoba membawa Agama ingin menabrakkan dengan bangsa dan negara. 

Lalu semua yg ada di Indonesia di jelek-jelekkan, tidak ada baiknya bangsa ini. Semuanya jelek, punya pancasila jelek, punya merah putih jelek, punya tentara jelek, punya polisi jelek, punya Kyai jelek, LALU YANG BAIK SIAPA ??? 

Shalat Subuh jadi alasan untuk nabrak negara, Shalat Jum'at jadi alasan untuk nabrak negara, apa tidak ada cara lain selain cara itu ??? 

Kalian kan bisa berdemonstrasi, kalian bisa tunjukkan kekuatan, ribuan spanduk bahkan jutaan spanduk bisa kalian bentangkan... KENAPA KALIAN SELALU MEMBAWA AGAMA ??? 

Apa kalian tidak belajar dari Timur Tengah ? 
Apa tidak belajar dari negara-negara lain ? 

Belajarlah !!! 

Kalau kalian tidak mau belajar, MENYINGKIRLAH DARI INDONESIA 

~Gus Muwafiq~

Hendropriyono Minta Warga Keturunan Arab di Indonesia Tidak Jadi Provokator



Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pasca-pemilu 2019.

Sebab, Hendro menyebut, budaya masyarakat Indonesia sangat menghormati pemimpinnya.
Sehingga, WNI keturunan tak memprovokasi usai gelaran Pemilu.

saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunam arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Hendro mastikan, ucapannya itu tak memiliki maksud apapun apalagi bernuansa SARA dan unsur sentimen terhadap suatu golongan.

Ia hanya khawatir, masyarakat di lapisan bawah terprovokasi akibat ujaran dan perkataan tokoh WNI keturunan yang bisa menimbulkan perpecahan bangsa.

Terlebih, ajakan untuk melawan pemerintah dengan cara aksi-aksi di jalanan.

"masyarakat keturunan arab WNI tau lah posisinya yang dimuliakan oleh masyatakat kita itu dengan dimulaikanlah tau lah bahwa dia itu dalam posisi yang mengayomi masyarakat, jangan memprovokasi masyarakat melakukan politik jalanan, mengajak pawai, apapun namanya kedaulatan rakyat, tapi itu dijalanan dan tidak disiplin," ucap Hendropriyono.

Untuk itu, mantan Ketua Umum PKPI ini pun meminta kepada masyatakat agar tak terprovokasi terhadap ujaran dan perkataan para tokoh WNI keturuann yang menyebarkan kebencian kepada pemerintah.

"kalau tidak ada yang mengingatkan, lalu siapa yang ingatkan trus semau-maunya aja ngomong maki-maki, bahasa yang kasar, bahasa yang kasar dan tidak pantas didengar oleh cucuk-cucuk kita. Masa dengar sepeti itu kepada seorang presidennya, terhadap pemimoinnya, engga boleh," tutup Hendropriyono.

https://wartakota.tribunnews.com/2019/05/07/video-hendropriyono-minta-warga-keturunan-arab-di-indonesia-tidak-jadi-provokator

Minggu, 24 Mei 2020

Celana Pokek & Gamis .


Saya belum tahu etimologis kata pokek ini, tapi kata pokek itu adlah celana pendek (kalau di Jawa disebut srowal kalau kolor biasanya panjangnya di bawah lutut). Yang jelas sampai saat ini saya belum nemu referensi yg pas kenapa kawan2 saya yang keturunan Tionghoa baik laki maupun perempuan senang memakai celana pokek ini.

Kalau Gamis itu pakaian khas orang Arab-di arab sana itu pakaian sehari-hari pengemis, penggembala onta sampai Raja Salama seringnya memakai baju Gamis ini --oh iya laki2 & perempuan arab memakai gamis juga. Tapi di Indonesia Gamis justru jadi pakaian eklusif dari "orang-orang suci" yang konon dari perasan saya orang yang dekat dengan Allah.

Terus ada apa kok tiba-tiba saya tertarik dengan celana pokek (yg sering di pakai Keturunan China) & Gamis (yang sering di pakai oleh keturunan arab)-- Yupps dugaan anda benar itu karena kejadian seorang pria berbaju gamis yang ngamuk ke aparat/petugas pemerintah tapi anehnya justru aparatnya yang minta maaf -- masalah selesai dgn saling memaafkan & perkara hukumnya saya yakin sudah menguap.

Kalau celana pokek ini juga mengingatkan saya akan kejadian di masa Gusdur jadi Presiden, saat itu beredar desas desus jika ada Jenderal dari AD & Kepolisian yang sering bertandang ke rumah Pengusaha keturunan itu yang konon kalau menerima Jenderal itubertamu cukup make celana pokek saja dan saya ingat banget saat Presiden Gusdur sebagai Pangti memerintahkan untuk menangkap pengusaha bercelana pokek itu justru yang diterima Gusdur adalah pembangkangan dari bawahanya tersebut.

Jadi hebat sekali kan dua jenis pakaian itu tadi? Celana pokek & Gamis ternyata bisa jadi simbol kebal hukum di kami +62.

Oke selamat Hari raya buat Inlander Pribumi saja-- mohon maaf lahir & batin ya

Prasetyo BoediFrast

TERSERAH JOKOWI


Jokowi dihujat karena harga minyak dunia terjun bebas termurah sepanjang sejarah tp harga BBM di Indonesia tak kunjung turun. Apa reaksi Jokowi ?? Marah2 atau Curhat ke media? Tidak. Beliau diam menerima semua hujatan karena beliau tau, tak mgkn menjelaskan kepada pembencinya bahwa saat ini harga penyimpanan minyak lebih mahal dibanding harga minyaknya sendiri.

Saat ini seluruh Ladang minyak di Dunia tetap Produksi, tp permintaan turun hampir 90%, Negara2 Industri sibuk mengatasi Covid dibanding ngurusi ekonominya, semua Industri mati suri, semua kilang penyimpan minyak full, kapal2 tangker full berisi cadangan minyak yg mereka beli dgn harga 60-70$/barel, Jd saat harga anjlok sampai 20 $/barel mereka tak bisa membeli, selain tak memiliki tempat penyimpanan lagi harga murah sudah diborong AS dan sekutunya.

Diawal pandemi Covid beliau kehilangan ibunda tercintanya. Jangankan memberi simpati, stop mencaci saja tak sanggup mereka lakukan.

Pak Jokowi "Sing sabar ngeh pak.." kami tau kepala bapak pusing 7 keliling saat ini, bapak ingin Roda Ekonomi Negara ini tetap berputar ditengah Wabah yg menyebar, makanya bapak mengatakan mari "Berdamai dengan Corona", pengertiannya sangat mudah dan jelas, kita kembali beraktifitas seperti biasa dgn protokoler Covid yg sudah ditentukan, tp para pembenci memaknainya anda telah menyerah menghadapi pandemi ini.

Mereka teriak kenapa Kita Tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya supaya bisa mensubsidi kemalasan mereka, tak usah kita jawab, kita anggap saja mereka tak mengerti apa itu Inflasi.

Mereka ingin bapak meniru Vietnam, China atau Australia yg sukses meredam Pandemi, tp pernahkan mereka berfikir tingkat disiplin masyarakatnya jauh dibanding kita, disana tak ada orang2 yg berdesakan antri hanya untuk bernostalgia menikmati kenangan disebuah cafe dan restoran yg mau ditutup. Vietnam mengancam warganya dgn kurungan 12 tahun penjara  yg ketahuan tak memakai masker, di China ketahuan nongkrong di cafe akan digebukin aparat keamanannya, bandingkan dgn Indonesia, seorang ulama yg mengaku Habib saja bisa marah2 dengan petugas PSPB karena tak mau disuruh mutar di area Chek Point.

Kami tau dalam diam Pakde telah bekerja mati2an, Sritek dan perusahaan tekstil lainnya anda paksa membuat APD sebanyak-banyaknya, BUMN membuat Ventilator dan beberapa laboratorium ternama dalam Negri sedang dikejar Waktu menciptakan Anti Virus terbaik melawan Corona.

Selamat Hari Raya Idul Fitri Pakde, Terserah mau dibawa kemana Kapal Besar bernama Indonesia ini berlayar, kami percaya Kapal ini bisa bertahan ditengah ganasnya badai krisis Dunia. Bila Gubernur Jakarta banyak Pahalanya karena banyak dicaci entah berapa banyak pahala anda saat ini. Bukan begitu A'a..??

Iman, Ibadah, dan Perayaan



Ada teman saya yang terangan mengaku kafir, khususnya kepada teman-teman dekat dia. Tapi dia haji, dalam arti pernah melakukan perjalanan ibadah haji. Kok bisa? Dia dulu berinvestasi di biro perjalanan. "Kebetulan ada seat kosong, ya saya isi saja, sekaligus menambah pengalaman," katanya. Itu sebuah ilustrasi sederhana tentang tiadanya hubungan yang serta merta antara ritual ibadah dengan iman.

Orang yang rajin ke masjid atau gereja belum tentu beriman. Demikian pula orang yang memakai atribut tertentu, misalnya berjilbab. Ada orang yang saya kenal, berjilbab lebar, tapi dia mengaku ateis. 

Orang-orang yang mendalami ilmu agama tahu bahwa iman adalah persoalan yang paling pribadi. Ringkasnya, tidak ada seorang pun yang bisa tahu soal iman seseorang. Hanya orang itulah yang tahu. Seseorang yang mengaku beriman belum tentu beriman, sebaliknya, yang mengaku tidak beriman belum tentu juga demikian. 

Apa sih iman itu? Keyakinan seseorang terhadap sesuatu. Sesuatu itu pun tidak serta merta definitif. Ada orang yang bersyahadat, sesuai iman Islam, misalnya. Tapi bisa jadi iman dia sebenarnya adalah iman kejawen, yaitu ajaran tradisional Jawa. Banyak yang jenisnya seperti ini. Orang-orang di kampung saya dulu secara tradisional adalah orang-orang Islam, tapi banyak yang melakukan praktik ritual yang tidak diajarkan dalam Islam, seperti memberi sesaji. 

Iman pun berbeda-beda pula levelnya. Ada yang sekadar percaya bahwa Tuhan itu ada, terdaftar secara administratif sebagai penganut agama tertentu, tapi tidak pernah peduli dengan hal-hal terkait ritual ibadah. Adakah yang rajin ibadah tapi sebenarnya tidak beriman? Ada. Karena tekanan keluarga? Itu salah satu contohnya. Tapi tidak selalu begitu. Ada yang menjalankan kebiasaan saja. Ada yang menjalankan ritual sebagai eskpresi rindu pada orang tuanya yang sudah tiada. Ada kawan saya yang sejak muda saya tahu tidak beriman, tapi sekarang lumayan rajin salat. "Suatu hari aku mimpi ketemu almarhum ibuku, dia menyuruh aku salat," katanya.

Jadi, bagaimana kita bisa tahu soal apa yang diimani seseorang? Tidak bisa. Ada kawan saya yang menyatakan kafir. Tapi karena tekanan keluarga, ia bersyahadat kembali. Pada saat ia hendak bersyahadat, ustaz pembimbingnya mengatakan,"Yang kami bisa saksikan hanyalah pernyataan iman kamu secara lisan. Iman kamu yang sebenarnya, hanya kamu yang tahu."

Jadi, kalau Anda berpikir, menduga-duga, mencari tahu soal iman seseorang, iman yang sebenarnya, ketahuilah bahwa Anda sedang melakukan perbuatan sia-sia. Tidak ada seorang pun bisa tahu apa sebenarnya yang diimani seseorang. Apalagi bila Anda hanya mencoba menafsirnya dari perayaan hari besar seperti Lebaran atau Natal. Itu sungguh konyol. Perayaan hari besar agama bagi sebagian orang adalah ritual suci, tapi bagi orang lain hanyalah perayaan budaya. Orang-orang Jepang itu banyak yang merayakan Natal tanpa mengenal Yesus. Menyebut nama Yesus dalam perayaan saja pun mereka tidak lakukan.

Sederhananya ada ungkapan:"Getting into a church does not make someone a christian, as getting into a garage does not make someone a car."

PARA PENJUAL GELAR KETURUNAN NABI



Alkisah Nabi Nuh as selesai membangun kapal besarnya..

Ia lalu mengajak masyarakat disana untuk naik, karena akan ada banjir besar yang datang dan menenggelamkan semua disekitarnya.

Tapi, anaknya yang bernama Kan'an, menolak. Dia tidak mau ikut ayahnya yang dianggap banyak orang sebagai "orang gila". Istrinya Nabi Nuh as pun begitu.

Dia malu dengan suaminya dan menolak untuk naik kapal..

Dan kita sudah tahu apa akhir ceritanya. Banjir besar datang, anak dan istri Nabi Nuh as itu tenggelam bersama orang2 yang tidak percaya kepada beliau.

Siapa yang selamat ? Ada 80 orang pengikut yang rata2 orang miskin dan lemah. Mereka masyarakat biasa.

Sejak lama saya membuka pemahaman saya tentang Kitab Suci, bahwa didalam sana sarat sekali pesan dan makna yang dalam tentang kehidupan yang dibalut oleh peristiwa.

Jadi, Kitab Suci bukan hanya dibaca saja atau dihapalkan. Yang lebih penting adalah mampu tidak kita memahami makna pesan di dalamnya ?

Kisah Nabi Nuh as itu relevan dengan situasi sekarang, dimana ada orang2 yang mengaku sebagai "keturunan Nabi" dan menjual gelar kehabibannya kemana2 untuk memperkaya dirinya sendiri. Lucunya, banyak juga orang mendewakan mereka, hanya karena garis keturunan saja.

Padahal dalam kisah Nabi Nuh as, terlihat Tuhan tidak membedakan keturunan apa bukan, istri apa bukan. Kalau dia durhaka, ya habis ditelan gelombang. Dan yang selamat justru mereka yang bukan siapa-siapa.

Lalu, apa yang mau dibanggakan dengan gelar "habib" atau "keturunan Nabi" jika Tuhan saja tidak memilih manusia itu berdasarkan "siapa dia" tetapi "apa yang diperbuatnya" ?

Salah kaprah gelar habib yang kemudian dikapitalisasi demi keuntungan pribadi, membuat lahir manusia2 bodoh dengan pemahaman kering, karena mereka sejak kecil selalu di doktrin. Keturunan Nabi seolah jadi dewa dan tidak pernah salah.

Fanatisme sempit ini memang sengaja diciptakan untuk membangun pasukan2 mereka. Menciptakan robot2 massa demi kepentingan dunia.

Tapi Tuhan juga tidak "tinggal diam". Dibongkarlah satu persatu kedok2 mereka yang menjual2 nama kekasihNya, dengan aib sehingga menjadi olokan banyak orang.

Dan dari sana akhirnya muncullah jenis2 habib. Ada habib Firza. Ada habib sebat dulu. Dan yang terakhir muncul lagi habib Camry.

Alam sedang bekerja membuka mata banyak orang dengan peristiwa2. Mirip dengan kisah di Kitab Suci, hanya dipoles sesuai zamannya..

Sudah buka, bisa seruput kopi kali ini..

Denny Siregar

Kamis, 14 Mei 2020

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?


Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Potret kecil pogrom terhadap komunitas Yahudi di pedesaan Rusia pada abad ke-19.
Sumber

Pogrom adalah kekerasan atau kerusuhan sistematis yang diiringi pembantaian dan penganiayaan dari kelompok etnis atau agama tertentu terhadap kelompok lainnya. Biasanya pogrom turut menghancurkan lingkungan, rumah, tempat usaha, pusat keagamaan, dan bangunan-bangunan lain yang berhubungan dengan kelompok tertentu.

Terkadang pogrom melibatkan otoritas pemerintah setempat, baik secara spontan atau terencana. Sebetulnya istilah pogrom awalnya ditujukan untuk serangan terhadap etnis Yahudi di wilayah Kekaisaran Rusia pada abad ke-19 dan ke-20. Serangan serupa juga bisa terjadi di waktu dan tempat yang lain, tak harus di wilayah Kekaisaran Rusia.

Seiring perkembangan waktu, istilah pogrom meluas tak hanya untuk Yahudi, tapi juga untuk kelompok etnis atau agama lainnya. Umumnya yang menjadi korban adalah kelompok minoritas, seperti kasus pogrom terbaru di India bagian utara yang menewaskan puluhan umat Muslim India. Meskipun begitu, istilah pogrom tetap identik dengan kekerasan terhadap etnis Yahudi.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Pogrom anti-Islam di India bagian utara pada tahun 2020.
Sumber

Istilah pogrom pertama kali muncul pada tahun 1882, berasal dari bahasa Rusia,погрóм yang berarti “untuk menghancurkan” atau “untuk mendatangkan malapetaka”. Penggunaan istilah tersebut meluas ke seluruh dunia dimulai dari kekerasan anti-Yahudi di wilayah Kekaisaran Rusia pada tahun 1881-1883.

Namun, sebetulnya kekerasan terhadap Yahudi sudah ada sejak zaman kuno. Sentimen tersebut bisa ditelusuri pada abad ke-3 SM di Alexandria, Mesir yang menjadi rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di dunia pada zaman itu. Masyarakat Mesir Helenistik kerap menertawakan praktik dan hukum Yudaisme yang dinilai absurd dan tak masuk akal. Hal tersebut yang menjadi alasan firaun Ptolemy I Soter menginvasi Yerusalem pada tahun 320 SM.

Ptolemy I Soter adalah sahabat Alexander Agung yang memperoleh jatah Mesir. Ia mendirikan Dinasti Ptolemeus yang mengubah Mesir menjadi kerajaan Helenistik dan menyulap Alexandria menjadi salah satu pusat kebudayaan Yunani.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Gambaran perpaduan budaya Helenistik dengan Yudaisme.
Sumber

Kekerasan yang terjadi di Alexandria merupakan sikap xenofobia (ketidaksukaan dengan hal asing). Masyarakat Mesir Helenistik tak menyukai etnis Yahudi yang cenderung menolak standar agama dan sosial Yunani. Di sisi lain, ajaran Yudaisme yang monoteisme (percaya hanya dengan satu Tuhan) menganggap masyarakat Mesir Helenistik kurang tercerahkan karena memuja banyak dewa. Banyak persekusi menimpa etnis Yahudi di zaman tersebut, mulai dari penodaan terhadap tempat ibadah sampai pelarangan praktik keagamaan, seperti sunat, ritual Shabbat, kajian kitab Yahudi, dll.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Lukisan oleh Francesco Hayez (1867) yang menggambarkan penghancuran kuil Yahudi di Yerusalem saat pendudukan Romawi pada tahun 66-73 M.
Sumber

Memasuki era-Romawi, eksistensi Yahudi mengalami pasang-surut. Sesekali etnis Yahudi bermusuhan dengan pendudukan Romawi yang berujung pemberontakan. Menurut sejarawan Inggris abad ke-18, Edward Gibbon, periode yang lebih toleran antara Romawi dan Yahudi baru dimulai sekitar tahun 160.

Romantisme hubungan Romawi-Yahudi selesai saat Kristen menjadi agama utama Romawi pada tahun 380. Persekusi menjadi lebih brutal karena Yahudi dianggap bertanggung jawab atas penyaliban Yesus. Era berikutnya menjadi pengembaraan Yahudi ke beberapa wilayah di Eropa karena terusir dari tanah airnya.

Seorang penulis dan sejarawan Amerika Serikat, James Carroll berpendapat bahwa pada zaman itu sekitar 10% populasi Kekaisaran Romawi adalah etnis Yahudi. Dengan rasio tersebut, tentu banyak pogrom dan pemaksaan pindah agama (konversi) yang terjadi. Sebab jika tak ada perburuan dan penganiayaan, modern ini populasi Yahudi pasti sudah mencapai 200 juta orang, bukan 13 juta orang.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Karikatur anti-Yahudi pada Abad Pertengahan.
Sumber

Kristenisasi Eropa yang meluas pada Abad Pertengahan kembali menjadi mimpi buruk bagi Yahudi. Para raja bersama gereja rajin mengeluarkan serangkaian dekret anti-Yahudi yang melarang orang Yahudi menikah dengan orang Kristen, serta pelarangan praktik keagamaan. Sepanjang abad ke-6 dan ke-7, bangsa Visigoth di Spanyol yang baru saja memeluk Kristen, meningkatkan agresi sosial terhadap etnis Yahudi. Bentuknya beragam, mulai dari konversi, perbudakan, pengasingan, atau kematian.

Pada waktu yang sama, Islam mulai tumbuh di Mekkah dan Madinah yang terus berkembang hingga mencapai Zaman Keemasan Islam (abad ke-8 sampai ke-14). Islam mengklasifikasi non-Muslim sebagai dzimmi, orang yang dilindungi atas imbalan jizya(pajak bagi non-Muslim). Hal tersebut memungkinkan etnis Yahudi menjalankan agama mereka lebih bebas saat Islam menaklukkan Spanyol pada tahun 711.

Pada tahun 929, Kekhalifahan Cordoba berdiri setelah hampir dua abad menjadi bawahan Dinasti Umayyah. Di bawah kekuasaan Islam, Yahudi sempat mencapai puncak kebudayaan hingga abad ke-11. Kekhalifahan Cordoba yang menjadi penerus Dinasti Umayyah bertahan selama 102 tahun sampai akhirnya runtuh pada tahun 1031 akibat perang saudara antara keturunan khalifah terakhir, Hisyam II melawan kubu pro-penasihat kekhalifahan, al-Mansur. Kekhalifahan Cordoba pecah menjadi beberapataifa (kerajaan), salah satunya adalah Taifa Granada.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Lukisan pada abad ke-13 yang menggambarkan kerukunan antara Muslim dan Yahudi di Andalusia.
Sumber

Taifa Granada merupakan potret ketidakberdayaan figur penguasa Muslim yang cenderung patuh dengan dominasi Yahudi. Hampir setengah abad lamanya Yahudi menguasai segala aspek kehidupan, kecuali nama negara yang masih bercorak Islam. Status orang Yahudi di Granada tak lagi dzimmi seperti yang berlaku di pemerintahan Islam pada umumnya, bahkan dalam beberapa kasus mereka memiliki kontrol atas pasukan militer. Sesuatu yang tak pernah terjadi di mana pun dalam sejarah diaspora Yahudi.

Namun, pada tahun 1066, terjadi Pembantaian Granada yang dipicu oleh intrik pembunuhan Buluggin bin Badis, anak sulung khalifah Badis bin Habus, yang kemungkinan besar diracun oleh seorang wazir (penasihat politik/menteri tingkat tinggi) Yahudi bernama Joseph ben Naghrela. Massa Muslim yang marah menyerbu istana Granada dan menyalib Joseph ben Naghrela. Berikutnya massa Muslim membantai sebagian besar orang Yahudi di kota tersebut. Lebih dari 4.000 orang Yahudi tewas dalam pogrom satu hari.

Sejak abad ke-11, Andalusia (wilayah Spanyol yang dikuasai Islam) menerapkan dzimmilebih keras. Hal tersebut membuat banyak orang Kristen dan Yahudi pindah ke arah timur (Mesir) yang lebih toleran. Sebagian yang lain menuju ke utara (Eropa) mencoba peruntungan di kerajaan-kerajaan Kristen yang sedang tumbuh.

Di lain tempat pada tahun 1096, terjadi Pembantaian Rhineland yang menargetkan etnis Yahudi di sepanjang Sungai Rhine bagian tengah, seperti Speyer, Worms, dan Mainz. Pogrom yang dilakukan oleh tentara salib dan para petani tersebut dengan cepat meluas ke beberapa wilayah lainnya, seperti Belanda, Jerman, Inggris, Perancis, dan beberapa wilayah di Eropa Timur.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Pembantaian Rhineland pada tahun 1096.
Sumber

Kemiripan antara orang Yahudi dan orang Arab (sama-sama rumpun Semit) turut menjadi penyebab pecahnya kekerasan. Banyak masyarakat Eropa yang menyangka orang Yahudi adalah mata-mata Islam yang dikirim ke Eropa. Pada saat itu Paus Urbanus II memang baru saja menyatakan Perang Salib Pertama untuk membantu Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium) melawan Turki Seljuk yang menghalangi peziarah Eropa berkunjung ke Yerusalem.

Di sisi lain, komunitas Yahudi di Rhineland memang relatif kaya karena bisnis peminjaman uang. Hal wajar sebab ketika itu hanya Yahudi yang membolehkan praktik riba (Islam dan Kristen melarang keras). Persepsi sombong dan serakah pun muncul dan selama berabad-abad menjadi salah satu faktor utama sikap anti-Yahudi.

Ramai masyarakat Eropa yang terlibat rentenir, seperti tentara salib yang terjebak utang untuk membeli persenjataan dan peralatan atau kaum petani yang terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal itulah yang menjadi pembenaran untuk membunuh orang Yahudi agar utang-utang mereka hilang, terlepas faktor dasar bahwa Yahudi bertanggung jawab atas penyaliban Yesus.

Kebiasaan komunitas Yahudi yang eksklusif dan kurang berbaur turut menimbulkan prasangka buruk bahwa mereka adalah penyihir. Pada saat itu banyak masyarakat Eropa percaya kalau penyihir Yahudi suka menangkap anak-anak Kristen guna diambil darahnya untuk ritual kejahatan.

Sebelum dua tragedi besar di Granada dan Rhineland, komunitas Yahudi di seluruh dunia terkonsentrasi ke dalam tiga wilayah: 1) Komunitas Yahudi di wilayah kekuasaan Islam, 2) Komunitas Yahudi di Eropa, dan 3) Komunitas Yahudi di wilayah Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium). Masing-masing komunitas cenderung independen dan berjalan sendiri-sendiri, sampai kemudian Pembantaian Rhineland 1096 menyadarkan mereka bahwa harus ada rasa senasib dan sepenanggungan.

Sejak inilah orang Yahudi mendambakan pulang ke kampung halaman di Palestina. Selama berabad-abad mereka menyelipkan doa saat makan dan menjelang tidur bahwa suatu hari nanti akan ada “rumah” untuk tempat mereka mencari rasa aman. Pada akhir abad ke-19, mayoritas tokoh-tokoh penting Yahudi menggunakan Pembantaian Rhineland 1096 sebagai wacana membentuk sebuah negara Yahudi.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Penganiayaan Black Death Yahudi pada tahun 1348-1351.
Sumber

Selanjutnya komunitas-komunitas Yahudi di Eropa terus menjadi sasaran pogrom. Pada tahun 1348-1351, terjadi Penganiayaan Black Death Yahudi yang dituduh sebagai penyebab Black Death. Alasannya ketika itu orang Yahudi cenderung kebal dan terbebas dari wabah Black Death. Padahal kekebalan mereka adalah imbas pengasingan dari masyarakat Eropa itu sendiri. Mayoritas komunitas Yahudi dipaksa tinggal di dalam ghetto, permukiman khusus orang Yahudi. Hal tersebut menjadi social distancing alami yang mencegah orang Yahudi terpapar wabah Black Death.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Ghetto, permukiman khusus orang Yahudi. Biasanya kawasan ini dikurung tembok untuk membatasi ruang gerak mereka.
Sumber

Selain itu, ajaran Yudaisme yang mengamalkan adab-adab kebersihan berhasil menciptakan risiko kecil penularan Black Death, seperti mencuci tangan sebelum makan, mencuci tangan berkali-kali setelah BAB, mandi sebelum ritual Shabbat, dan praktik memandikan jenazah sebelum dimakamkan.

Tercatat pogrom akibat Black Death terjadi di Toulon (1348), Strasbourg (1349), Erfurt (1349), Basel (1349), Freiburg (1349), Brussels (1350), dll. Kekerasan terus menimpa komunitas Yahudi di beberapa wilayah Eropa, meskipun wabah Black Death selesai. Dari sekian banyak kekerasan dan penganiayaan terhadap etnis Yahudi, Pembantaian 1391 adalah yang terbesar selama Abad Pertengahan. Raja-raja Kristen di Spanyol yang sukses merebut kembali Semenanjung Iberia dari tangan Islam, melakukan konversi secara menyeluruh. Orang Islam dan Yahudi diberikan dua pilihan sulit: beralih ke Kristen atau keluar dari Spanyol.

Sebagian besar orang Islam dan Yahudi pada akhirnya beralih ke Kristen yang melahirkan identitas baru: conversos (konversi/pemaksaan pindah agama). Conversosterbagi menjadi dua: Moriscos (masyarakat Islam yang konversi ke Kristen) danMarranos (masyarakat Yahudi yang konversi ke Kristen).

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Para conversos meninggalkan Semenanjung Iberia.
Sumber

Walaupun begitu, kekerasan dan penganiayaan tetap menimpa para conversos yang dianggap kurang ikhlas memeluk Kristen, seperti Pembantaian Lisabon 1506. Mereka pun memutuskan kabur dari Semenanjung Iberia menuju wilayah kekuasaan Turki Utsmaniyah atau Eropa Barat yang sudah agak toleran.

Pada tahun 1563, juga terjadi Pogrom Polotsk di sebelah utara Belarusia ketika penguasa Rusia, Ivan IV Vasilyevich menaklukkan wilayah Baltik. Raja yang mendapat julukan Ivan the Terrible (Ivan yang mengerikan) ini membunuh semua etnis Yahudi yang menolak konversi ke Kristen Ortodoks dengan cara menenggelamkannya ke Sungai Daugava.

Pada tahun 1648-1657, terjadi Pemberontakan Khmelnytsky di wilayah timur Persemakmuran Polandia-Lithuania (sekarang Ukraina, Belarusia, Moldova, dan Rusia). Orang Cossack dibantu Tatar Krimea dan petani Ukraina mencoba melawan dominasi Persemakmuran Polandia-Lithuania. Pemberontakan tersebut diiringi kekerasan sipil yang menimpa komunitas Katolik Roma dan Yahudi. Sejarawan modern memperkirakan korban tewas berkisar antara 40.000-100.000 orang yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Yekaterina II atau Catherine yang Agung.
Sumber

Pada abad ke-18, Rusia muncul sebagai kekuatan baru Eropa di bawah kepemimpinan Yekaterina II. Wilayah kekuasaan Rusia melonjak berkali-kali lipat lewat serangkaian perang dan penaklukan atas Persemakmuran Polandia-Lithuania dan Turki Utsmaniyah yang menimbulkan efek samping keberlimpahan komunitas Yahudi dari kedua wilayah tersebut.

Sebuah entitas politik baru yang disebut Chertá Osyédlosti terbentuk di wilayah barat perbatasan Rusia-Polandia pada tahun 1791. Chertá Osyédlosti mencakup wilayah Belarusia, Lithuania, Moldova, sebagian besar Ukraina, Polandia bagian timur, Latvia bagian timur, dan sedikit Rusia bagian barat. Pada tahun 1791, Yekaterina II tetap mengizinkan orang Yahudi menetap di sana.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Kawasan Chertá Osyédlosti atau Pale of Settlement.
Sumber

Pada saat itu keadaan di Chertá Osyédlosti dianggap suram. Orang-orang kaya memilih bermigrasi ke Amerika Serikat atau kawasan Eropa lain yang lebih menjanjikan. Di sisi lain, kebudayaan Yiddish (Yahudi di Jerman dan Eropa Timur) justru mendapat tempat positif. Agama dan ilmu pengetahuan secara harmoni mengembangkan hal-hal bersifat intelektual yang menciptakan kaum cendekiawan Yahudi. Dari sini pula muncul stereotip Yahudi cerdas yang melahirkan tokoh-tokoh penting dunia. Pada masanya,Chertá Osyédlosti adalah rumah bagi 40% populasi Yahudi di seluruh dunia.

Namun, kecemburuan sosial akhirnya terbit kembali. Persekusi terhadap etnis Yahudi yang pada umumnya mapan dan terdidik terjadi di mana-mana. Pogrom pertama terjadi di Odessa, Ukraina pada tahun 1821, menewaskan 14 etnis Yahudi. Odessa sebagai kota pelabuhan penting di Laut Hitam memiliki rivalitas ekonomi antara etnis Yunani dan Yahudi. Selain itu, etnis Yunani menuduh etnis Yahudi mendukung Turki Utsmaniyah dalam Perang Kemerdekaan Yunani. Pogrom terjadi beberapa kali: tahun 1821, 1859, 1871, dan 1905. Etnis Rusia yang juga tak suka dengan etnis Yahudi ikut andil dalam beberapa pogrom.

Pada tanggal 13 Maret 1881, terjadi peristiwa pembunuhan Tsar Alexander II oleh kelompok Narodnaya Volya. Salah satu pelaku yang berdarah Yahudi menyulut kemarahan kubu pro-Tsar. Gelombang besar kekerasan terhadap Yahudi melanda hampir seluruh bagian barat daya Rusia (sekarang Polandia dan Ukraina).



Download GTA San Andreas Mobile

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Pogrom Odessa tahun 1905.
Sumber

Banyak media Rusia yang membesar-besarkan peran Yahudi dalam pembunuhan Tsar Alexander II sebab Narodnaya Volya sesungguhnya adalah sebuah organisasi revolusioner sosialis, bukan Yahudi. Pemerintah pun mengeksploitasi sikap anti-Yahudi untuk memberangus gerakan revolusioner. Pada tahun 1881-1884, lebih dari 200 peristiwa anti-Yahudi terjadi di wilayah Kekaisaran Rusia, terutama pogrom di Kiev, Warsawa, dan Odessa. Hal tersebut menyebabkan imigrasi besar-besaran Yahudi Rusia yang sebagian besar menuju ke Amerika Serikat.

Memasuki abad ke-20, kekerasan terhadap Yahudi tak kunjung mereda. Pogrom berskala besar di Rusia semakin intensif usai Perang Dunia I ketika kaum Bolshevik (sosialis) di bawah pimpinan Vladimir Lenin melawan Pemerintah dalam Perang Saudara Rusia (1917-1922). Pada tahun 1918-1919, lebih dari 1.200 pogrom terjadi hanya di Ukraina saja, menyebabkan pembantaian etnis Yahudi terbesar di Eropa Timur sejak tahun 1648.

Pada 8 Agustus 1919, selama Perang Polandia-Uni Soviet, pasukan Polandia membunuh 31 orang Yahudi di Minsk, Belarusia yang dicurigai sebagai simpatisan Bolshevik. Dibantu warga sipil setempat, 377 toko milik Yahudi dijarah dan dihancurkan.

Sementara itu, di tempat lain juga terjadi pogrom. Pada tahun 1904, pelarian Yahudi Lithuania di Limerick, Irlandia menerima perlakuan kekerasan dari warga lokal. Pada tahun 1911, pelarian Yahudi Rusia di Tredegar, Wales juga menjadi sasaran pogrom dari warga lokal. Alasan klasik kecemburuan sosial menjadi pemicu utama.

Di luar Eropa, pogrom terjadi di Argentina dan beberapa wilayah di Timur Tengah. Pada tanggal 7-14 Januari 1919, terjadi kerusuhan di Buenos Aires yang dikobarkan oleh kaum anarkis dan komunis. Banyak pihak menjadi korban, salah satunya adalah etnis Yahudi.

Pada tanggal 24 Agustus 1929, terjadi Pembantaian Hebron di Palestina. Sebelumnya konflik antara Arab dan Yahudi di Palestina telah meningkat sejak Deklarasi Balfour 1917 ketika kolonial Inggris mendukung pembentukan “rumah nasional” bagi etnis Yahudi. Konflik semakin mendidih saat pertengahan Agustus 1929, ratusan nasionalis Yahudi di Hebron berbaris menuju ke Tembok Barat, kota tua Yerusalem sambil mengibarkan bendera Bintang David. Rumor beredar kalau para pemuda Yahudi menyerang orang Arab dan mengutuk Rasulullah Muhammad SAW. Banyak etnis Arab yang mengira bahwa para pemuda tersebut hendak menyerang Masjidil Aqsa.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Sekelompok orang Yahudi hendak memakamkan korban Pembantaian Hebron.
Sumber

Hari berikutnya tanggal 17 Agustus 1929, seorang pemuda Yahudi tewas ditikam pemuda Arab. Pihak berwenang gagal memadamkan kekerasan yang berujung pembantaian 67 orang Yahudi di Hebron. Tragedi ini memicu balasan serupa dari etnis Yahudi di wilayah lain yang menjadi serangkaian kerusuhan sepanjang bulan Agustus 1929. Diperkirakan sekitar 133 orang Yahudi dan 116 orang Arab tewas dalam insiden di Palestina. Pembantaian Hebron mengakhiri kehadiran etnis Yahudi yang selama berabad-abad hidup di kota tersebut. Pogrom ini melatarbelakangi pembentukan Haganah (organisasi paramiliter Yahudi) yang menjadi cikal-bakal Angkatan Bersenjata Israel.

Sementara itu, Adolf Hitler bersama partai Nazi sukses meraih puncak kekuasaan di Jerman. Pogrom pertama terjadi pada tanggal 9-10 November 1938 yang populer dengan sebutan Kristallnacht. Kerusuhan meletus serentak di seluruh Jerman, Austria, dan Sudetenland (wilayah Cekoslowakia yang berbahasa Jerman) yang menewaskan lebih dari 90 orang Yahudi.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Seorang perempuan Yahudi dipersekusi saat Pogrom Lviv 1941.
Sumber

Sekitar 30.000 orang Yahudi ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi. Perusuh menghancurkan 267 sinagog (tempat ibadah Yahudi) dan lebih dari 7.000 toko atau bisnis milik Yahudi dirusak. Kerusuhan anti-Yahudi berkembang menjadi holocaust(genosida massal etnis Yahudi) yang menewaskan sekitar 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Serangkaian insiden anti-Yahudi tetap terjadi setelah Perang Dunia II. Etnis Yahudi yang berusaha kembali ke daerah asal mereka (khususnya di Eropa Timur), mendapatkan penindasan berupa perampasan hak rumah atau tanah.

Sementara itu, Zionis kian menguat setelah berhasil mengungguli Arab Palestina dalam Perang Saudara Palestina (1947-1948). Pemberontakan keras kelompok bawah tanah Yahudi pada akhirnya mengubah opini Inggris terkait Palestina. Lewat pernyataan resmi, Inggris yang kewalahan memutuskan menarik pulang seluruh pasukannya pada tanggal 1 Agustus 1948, setelah sebelumnya menyerahkan mandat kepada PBB terhitung tanggal 15 Mei 1948. Beberapa saat sebelum mandat Inggris berakhir, Zionis mendeklarasikan Kemerdekaan Israel pada tanggal 14 Mei 1948.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Peristiwa Nakba 1948, sekitar 700.000 etnis Arab Palestina terusir dari kampung halaman mereka.
Sumber

Hanya beberapa jam setelah mendeklarasikan kemerdekaan, Israel diserbu oleh gabungan kekuatan Mesir, Transyordan, Suriah, dan Irak yang mengawali Perang Arab-Israel 1948. Hal tersebut menyulut pogrom di sebagian besar wilayah Timur Tengah. Etnis Arab membalas perlakuan Yahudi terhadap saudara mereka Arab Palestina yang terusir dari kampung halamannya.

Eksodus besar-besaran etnis Yahudi ke Israel terjadi selama konflik Arab-Israel dan baru berakhir pada awal 1970-an. Gelombang imigrasi besar terakhir datang dari Iran imbas Revolusi Islam Iran 1979.

Pogrom, Mengapa Yahudi Diburu dan Dianiaya?
Potret pengungsi Yahudi Yaman yang eksodus ke Israel.
Sumber

Total sekitar 900.000 etnis Yahudi meninggalkan negara-negara Arab. Sekitar 600.000 orang pindah ke Israel dan 300.000 sisanya memutuskan bermigrasi ke Eropa atau Amerika Serikat.

Pada tahun 2014, organisasi non-pemerintahan Yahudi internasional yang berbasis di Amerika Serikat, ADL melakukan penelitian tentang sikap anti-Yahudi. Dilaporkan sekitar 75% Muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara memiliki pandangan anti-Yahudi. Sementara itu, sekitar 27% masyarakat global yang belum pernah bertemu orang Yahudi menyatakan memiliki prasangka kuat terhadap Yahudi.



Download GTA San Andreas Mobile