Sabtu, 09 Maret 2024

Ciri-ciri Istidraj Menurut Islam

 



Istidraj merupakan kenikmatan yang menipu, kenikmatan semu yang sejatinya merupakan murka Allah.  Sebagai orang mukmin yang punya hati bersih harusnya khawatir dengan sifat yang satu ini, sebab kenikmatan yang membuat lupa akan Tuhan lebih buruk daripada ujian yang justru membuatmu ingat. 

Allah berfirman dalam Al-qur'an: ''Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang diberikan kepada mereka, kamipun membuka pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam dan berputus asa.'' (QS.Al.An'am: 44)

Untuk lebih memahami tentang istidraj berikut ciri-ciri istidraj dalam islam:

1. Rezeki Lancar Meski Gemar Maksiat

Ini yang sering dijumpai dikalangan masyarakat, dimana orang yang hobi melakukan maksiat justru terlihat sangat berkecukupan dalam segi apapun. Sedangkan orang yang anti maksiat dan taat beribadah justru terlihat biasa-biasa saja, bahkan terkesan hidup dalam kekukurangan. 

Namun jangan salah, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda istidraj. Mereka sengaja diuji dengan harta duniawi hingga lalai terhadap kewajiban-kewajiban yang seharusnya mereka tunaikan. Ketahuilah, rezeki Allah tidak mungkin salah alamat. Allah maha adil bagi hamba yang taat, dan azab pedih bagi mereka yang ingar. 

Nabi SAW bersabda:''Apabila engkau melihat seorang hamba masih mendapat karunia dunia dari Allah sesuka hatinya sementara ia masih gemar melakukan maksiat sesungguhnya karuni itu tidak lain adalah istidraj'' (HR.Ahmad) 

2. Terlalu Cinta Pada Dunia

Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir. Terlalu cinta akan dunia sampai-sampai lalai bahwa kita tidak selamanya hidup, lupa bahwa ketika waktunya tiba mau tidak mau kita akan meninggalkan semua harta yang selama ini mati-matian dikejar. 

Hati-hati kalau terlalu mencintai dunia, karena bisa jadi Allah sengaja membiarkanmu berfoya-foya, Allah biarkan kamu hidup bermewah-mewahan sehingga kamu sudah tidak bisa lagi menikmati manisnya iman. dan hukuman terberat itu adalah tidak bisa merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar