Sabtu, 20 Maret 2021

Ashabul Kahfi (Versi Kristen)

 Ashabul Kahfi (penghuni gua) adalah sejumlah orang Kristen yang hidup di periode salah satu penguasa Roma kuno bernama Decius yang berkuasa sekitar tahun 249-251 M. Mereka adalah para pemuda Efesus yang terpandang dan sudah berteman sejak kecil dan sama-sama melaksanakan dinas militer.

.
Pada saat kedatangan Kaisar Decius ke Efesus, semua warga Efesus diwajibkan membuat qurban untuk berhala-berhala, jika tidak memberikan qurban maka mereka akan mendapatkan siksaan yang begitu kejam. Ketujuh pemuda tersebut, dikecam oleh informan untuk muncul di hadapan kaisar. Mereka pun muncul dan mengakui iman mereka terhadap Mesias.
.
Atribut militer dengan cepat diambil oleh mereka. Tetapi, kaisar tidak menghukum mereka dengan harapan, mereka akan kembali dan berubah pikiran. Para pemuda melarikan diri dari kota dan bersembunyi di sebuah gua di gunung Ochlon, selagi berdoa dan mempersiapkan diri untuk mati syahid.
.
Pada kunjungan salah satu pemuda ke kota, dia mendengar kabar bahwa kaisar mencari mereka dan memutuskan untuk mengadili mereka. Ia pun mendesak yang lain, agar meninggalkan gua tersebut dan menyerahkan diri untuk diadili.
.
Mengetahui tempat persembunyian mereka, kaisar pun memerintahkan untuk menutup pintu gua. Agar mereka mati kelaparan dan kehausan.
.
Pada hari bangunnya mereka, pemilik tanah memerintahkan pekerja konstruksi untuk membuka gua tersebut. Saat terbuka mereka pun terbangun dan salah satunya pergi ke Efesus dan melihat banyak simbol salib di dalam kota tersebut. Para penghuni gua diwawancari oleh uskup dan setelah menceritakan kisah ajaib tersebut, mereka pun memuji Allah lalu meninggal.
.
Kisah ketujuh pemuda ini menjadi pokok sebuah homili dalam bentuk syair oleh seorang pensyair Edesa, Yakub dari Saruq, yang diterbitkan di Acta Sanctorum.
.
Nama-nama tokoh dari berbagai macam sumber antara lain; Achillides, Diomedes, Diogenus, Probatus, Sambatus, Quiriacus (Tradisi Gereja Roma, Greogorius dari Tours) dan Maximilian, Malkus, Martinian, John, Seraphion, Dionisius, Constantine, Anthony (Bartlomiej Gryza dari Polandia).

Dalam sejarah Gereja Katolik yg tidak tertulis dalam Alkitab, ada beberapa kisah yg memiliki kemiripan dengan agama Islam. Salah satunya adalah Ashabul Kahfi, dari pihak Kristen sendiri ada beberapa pencatat nama-nama tokoh tersebut dan memiliki nama yg berbeda-beda. Berbagai versi ini didapatkan karena nama dari tiap bahasa itu berbeda juga. Contohnya; John(Inggris), Yohanes(Indonesia), Yuhanna(Arab), dst.

Kisah Nabi Yusuf, Pernah Dibuang ke Sumur dan Bisa Menafsirkan Mimpi

 Nabi Yusuf adalah anak Nabi Yaqub yang terkenal dengan ketampanannya. Saudara-saudaranya sempat merasa iri.


Kebencian saudaranya pun menjadi-jadi karena ia terlihat paling dekat dengan ayahnya.

Sampai suatu hari, Nabi Yusuf diajak bermain dan dibuang ke sumur. Kisah hidupnya menyangkut banyak peristiwa yang dapat menambah keimanan.

Sebelum menyimak kisah Nabi Yusuf, perlu kita ketahui bahwa sosoknya adalah nabi ke-11 yang diutus ke dunia dan patut diimani.

Nabi Yusuf mendapat mimpi yang menjadi sebuah tanda kekuasaan Allah
Kisah Nabi Yusuf, Pernah Dibuang ke Sumur dan Bisa Menafsirkan Mimpi

Kisah Nabi Yusuf AS di dalam Alquran memang cukup panjang dan mencakup rentang waktu dari kecil sampai dewasa. Ia lahir dari seorang ibu yang bernama Rahil.

Suatu hari, ia memimpikan sesuatu yang tidak biasa, yaitu sebelas bintang, matahari, dan bulan yang semua bersujud kepadanya.

Saat ia ceritakan mimpinya pada Nabi Yaqub, maka ia dilarang untuk menceritakan mimpinya ke saudara-saudaranya.

Mimpinya yang tidak biasa merupakan sebuah pertanda bahwa kelak ia akan menjadi orang yang penting, punya kedudukan, dan menjadi utusan Allah.
Kisahnya bersama para saudaranya adalah tanda kuasa Allah.

Dibuang ke sumur oleh saudaranya, ditemukan musafir dan dijual sebagai budak 
Kisah Nabi Yusuf, Pernah Dibuang ke Sumur dan Bisa Menafsirkan Mimpi

Saudaranya masih tetap iri dengki dan mencari cara untuk bisa merebut perhatian sang ayah. Salah satunya adalah dengan cara membuangnya ke sumur yang dalam.

Tentu saja saudara-saudaranya tidak mengakui tentang peristiwa sebenarnya, justru memberikan alibi bahwa ia telah diterkam serigala dan tewas dengan bukti palsu berupa baju yang berlumur darah.

Sang ayah sangat terpukul mendengar berita seperti ini. Setelah ditinggal di sumur, ternyata ada musafir yang menemukannya saat akan mengambil air dan memutuskan untuk membawanya ke Mesir dan dijual sebagai budak.

Kemudian ada petinggi dari Mesir yang ingin menjadikannya anak angkat.
Sebagai anak, ia diperlakukan dengan baik oleh keluarga barunya yang tidak lain adalah Raja Mesir dan istri bernama Zulaikha.

Memilih dipenjara daripada harus tunduk pada godaan Zulaikha
Kisah Nabi Yusuf, Pernah Dibuang ke Sumur dan Bisa Menafsirkan Mimpi

Ternyata Zulaikha ada rasa ketertarikan padanya dan mulai menyimpan tipu muslihat bersama teman-temannya.

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:
‘Marilah ke sini’. Yusuf berkata: ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik’. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS Yusuf: 23)

Raja Mesir yang berjuluk Al Aziz mengetahui peristiwa yang baru saja terjadi, dan kemudian berusaha menjaga agar tidak sampai terdengar oleh masyarakat.

Khususnya teman-teman wanita Zulaikha yang juga berusaha menggodanya. Tapi ia menolak dan bahkan lebih memilih dipenjara.

Setelah terjadinya fitnah di istana, ia terpaksa harus dipenjara bersama dengan dua orang pemuda lainnya.

Ketika di dalam penjara, dua pemuda yang bersamanya memimpikan sesuatu dan memintanya untuk mengartikan mimpi.
Selain dipercaya menafsirkan mimpi, ia juga banyak berdakwah di penjara.

Dibebaskan dari penjara setelah berhasil menafsirkan mimpi Raja Mesir
Kisah Nabi Yusuf, Pernah Dibuang ke Sumur dan Bisa Menafsirkan Mimpi

Selama beberapa tahun dipenjara, banyak mimpi yang ditafsirkannya dengan tepat. Suatu hari Raja Mesir bermimpi melihat ada tujuh sapi betina gemuk dimakan oleh tujuh sapi betina kurus.

Ada pula tujuh tangkai tanaman gandum hijau, dan tujuh tangkai lain yang kering. Tapi sayangnya tidak ada yang bisa memahami arti mimpi tersebut.

Seorang pemuda Mesir menemuinya untuk meminta penjelasan tentang mimpi sang raja.

Kemampuannya menafsirkan mimpi sudah mulai dikenal luas, dan memang ia bisa dengan tepat menjelaskannya.

Arti mimpi Raja Mesir adalah perintah untuk mulai bercocok tanam selama tujuh tahun seperti biasa.

Setelah itu, apa yang dituai hendaklah dibiarkan di tangkai, kecuali sedikit saja untuk dimakan.

Karena setelah itu datang tujuh tahun yang begitu sulit. Raja Mesir bisa menerima penjelasan tersebut. Setelah dianggap berhasil untuk menafsirkan mimpi, ia dibebaskan.

Diangkat menjadi orang kepercayaan Raja Mesir dan bisa bertemu lagi dengan keluarganya
Kisah Nabi Yusuf, Pernah Dibuang ke Sumur dan Bisa Menafsirkan Mimpi

Suatu hari, terbongkarlah rahasia kebenaran bahwa ia merupakan korban yang dirayu dan digoda Zulaikha, bukan pelaku.

Keberhasilannya dalam menafsirkan mimpi juga membuat Raja Mesir mengangkatnya menjadi salah satu orang kepercayaan.

Bahkan sampai diminta menjadi seseorang yang punya kedudukan tinggi di Mesir dalam mengelola keuangan negara. Ini adalah wujud dari apa yang pernah dimimpikannya saat masih kecil.

Bertahun-tahun berpisah dari keluarganya, ternyata suatu hari saudaranya menemuinya kembali untuk meminta bahan makanan untuk persediaan.


Inilah momen yang pada akhirnya bisa mempertemukannya kembali dengan keluarganya.




SUMBER

Kisah Nabi Idris, Pernah Melihat Surga dan Neraka

 Bagi umat Islam, Nabi Idris AS merupakan salah satu nabi yang wajib untuk diimani. Di antara nama-nama 25 nabi. Namanya juga terdapat di ayat Alquran dan merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam AS.


Bukan hanya umat Islam, tapi umat Yahudi dan umat Nasrani pun mengenal dan mengakuinya. Selama berdakwah di tengah-tengah umat, ia tentunya sering menemui banyak tantangan.

Tapi, dengan keajaiban-keajaiban yang diberikan Allah, perjalanan hidupnya bisa mempertebal keimanan umat di kemudian hari.

Salah satu keajaiban yang dialaminya adalah pernah melihat surga dan neraka. Beginilah kisahnya.

Dikenal sebagai sosok yang cerdas dan banyak mengajarkan ilmu kehidupan
Kisah Nabi Idris, Pernah Melihat Surga dan Neraka

Dari seorang ibu bernama Assyut, Nabi Idris AS lahir di sebuah kota kuno Memphis atau Manaf dengan nama asli Akhnukh atau Henokh. Beberapa riwayat menyebut asalnya dari Babilonia, tidak jauh dari Mesopotamia.

Saat berdakwah, ia berhijrah ke negeri Mesir. Sosoknya sangat cerdas dan bijaksana. Banyak bacaan kitab warisan Nabi Adam AS dan Nabi Syits AS dipelajarinya.

Nama Idris pun diserap dari darasa yang dalam bahas Arab artinya belajar, karena memang melihat kebiasaannya. Terlepas dari tugasnya sebagai seorang Nabi, ia juga banyak mempelajari dan mengajarkan skill kehidupan.

Mulai dari perbintangan, perkiraan cuaca, pertanian, dan keterampilan hidup seperti menjahit. Bahkan ia diakui sebagai manusia yang pertama kali menggunakan pena.

Perjalanan dakwahnya terbukti melalui penemuan naskah kuno dari Mesopotamia
Kisah Nabi Idris, Pernah Melihat Surga dan Neraka

Bukan hanya disebut dalam Alquran, riwayatnya juga masih bisa dibaca di dalam Qishash Al Anbiya’ atau Kisah Para Nabi yang ditulis Ibn Katsir.

Tidak hanya itu, bukti perjalanan dakwahnya ditemukan oleh sejarawan modern dalam bentuk potongan naskah kuno dari Mesopotamia.

Naskah kuno yang ditemukan kemudian dikenal dengan Kitab Henokh yang juga diakui oleh Yahudi dan Nasrani.

Di dalam kitab terdapat informasi yang lebih dari urusan dakwah atau kenabian sebelum pada akhirnya hijrah menuju Mesir. Di sana disampaikan tentang kisah-kisah peradaban paling tua di bumi yang telah musnah.

Bahkan ada pula catatan yang seperti ramalan banjir bandang di muka bumi. Tahun-tahun berikutnya sejarah mengenal tentang banjir besar di zaman Nabi Nuh AS.

Meskipun banyak ditentang oleh umat, kegigihannya luar biasa sampai mendorong kemajuan umat manusia di zamannya.

Saat itu umatnya sudah bisa menuturkan lebih dari 70 bahasa dan mendirikan bangunan-bangunan tinggi.

Mendapat kesempatan melihat surga dan neraka, juga merasakan mati
Kisah Nabi Idris, Pernah Melihat Surga dan Neraka

Salah satu kisahnya yang ajaib dan tidak mungkin terjadi pada manusia biasa adalah pengalamannya yang pernah melihat surga dan neraka, juga merasakan mati. Hal ini sudah menjadi kehendak Allah.

Suatu hari malaikat Izrail mencabut nyawanya, atas izin Allah kemudian membawanya ke surga dan neraka untuk melihat kondisi masing-masing negeri akhirat yang akan ditinggali umatnya.

Peristiwa sakaratul maut pada awalnya tidak disanggupi malaikat, kecuali atas izin Allah. Saat diturunkan wahyu, malaikat pun melaksanakan tugas.

Setelah merasakan mati sebentar dan dihidupkan lagi, ia menangis hebat dan tidak sanggup membayangkan peristiwa sakaratul maut sebenarnya yang kelak dialami umatnya.

Setelah peristiwa itu, dakwahnya semakin giat agar umatnya hidup dengan jujur dan taat beribadah.

Tidak semua umatnya taat, sampai akhirnya hijrah menuju Mesir
Kisah Nabi Idris, Pernah Melihat Surga dan Neraka

Kepada umatnya, ia sampailan larangan bermaksiat atau berbuat kerusakan.
Apalagi kalau melanggar ketentuan Allah yang diturunkan Nabi Adam AS dan Nabi 

Syits AS. Walau pada akhirnya hanyalah segelintir orang yang mendengar.
Sebagian besar umat justru tetap menentang ajarannya dan bertahan pada kesesatan. Hijrah ke Mesir kemudian menjadi pilihannya bersama umat yang taat. 

Saat itu penduduk Mesir sudah lebih banyak.
Umatnya diperintahkan semuanya untuk ikut menuju ke Mesir. Tidak sedikit yang masih meragukan soal jaminan tempat tinggal dan kecukupan dalam hidup.

“Misalnya kita hijrah, tempat manakah yang sama dengan tempat kita?”
“Kalau kita hijrah karena Allah SWT, maka kita pasti akan mendapat rezeki yang sama seperti tempat tinggal sebelumnya,” demikianlah jawabnya dengan tenang.

Dari Babilonia, Nabi Idris dan umatnya pun bergerak menuju Mesir. Sepanjang perjalanan, rombongan banyak berzikir mengingat Allah.

Selanjutnya, dakwah di Mesir lebih banyak mendapatkan penerimaan. Sampai pada akhirnya, ia wafat pada usia ke-345 tahun.





SUMBER

Kisah Nabi Saleh yang Diberikan Mukjizat Seekor Unta Betina

 Nabi Shaleh adalah salah satu utusan Allah yang ditugaskan untuk berdakwah di tengah-tengah kaum Tsamud.


Selama mengemban amanah dakwah di Al Hijr, ada beragam peristiwa yang sangat menguji kesabaran.

Kaumnya yang terkenal andal dalam memahat batu dan mendirikan bangunan ternyata tidak seimbang dalam hal keimanan yang dimiliki.

Selain menjadi penyembah berhala, kaum Nabi Saleh juga zalim dan kufur. Mukjizat Nabi Saleh berupa unta betina justru disia-siakan.

Nabi Saleh pada awalnya termasuk disegani di tengah-tengah kaumnya
Kisah Nabi Saleh yang Diberikan Mukjizat Seekor Unta Betina

Nabi Saleh adalah putra Ubaid bin Tsamud yang juga merupakan keturunan dari Nabi Nuh.

Keluarganya memang termasuk disegani di antara kaum Tsamud. Di dalam Alquran namanya diposisikan sebagai saudara kaum Tsamud.

Kaumnya ternyata tidak terlihat seperti saudara karena ingkar, bersifat sombong, dan jauh dari ketaatan untuk menyembah Allah.

Pada masa awal ia diutus jadi nabi, kaumnya banyak yang menyembah berhala berbentuk batu besar, banyak maksiat, berbuat kerusakan, dan justru meragukan agama yang benar.

Kaumnya terbelah menjadi dua, yaitu golongan beriman dan yang masih ingkar
Kisah Nabi Saleh yang Diberikan Mukjizat Seekor Unta Betina

Saat kaumnya mulai terketuk hatinya untuk beriman, ternyata kaumnya terbelah menjadi dua kubu, yakni antara kubu yang sudah beriman dan yang masih terus menentang.

Kaum yang beriman dipimpin oleh Junda bin Amru, sedangkan kaum penentang dipimpin oleh Dzu’ab dan Rabbab.

Penentangnya sangat gigih untuk menghalangi jika ada penduduk kaum Tsamud yang mulai beriman.

Hingga terjadilah sebuah momen yang penting dan ‘sangat menentukan’ kondisi umat.

Kaumnya yang sombong menantang untuk diperlihatkan sebuah mukjizat seperti dijelaskan dalam surat Asy Syu’ara.

Engkau hanyalah manusia seperti kami, maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika engkau termasuk orang yang benar.” (QS Asy Syuara: 154)

Ternyata kaumnya meminta seekor unta betina hamil yang dikeluarkan dari bukit berbatu.

Diberikan mukjizat berupa unta betina ajaib yang keluar dari batu besar
Kisah Nabi Saleh yang Diberikan Mukjizat Seekor Unta Betina

Atas kehendak Allah, batu pun terbelah dan muncullah unta betina seperti permintaan kaumnya.

Sebagian kaumnya terperanjat setelah melihat peristiwa tersebut, kemudian menyatakan keimanan.

Tapi, kebanyakan masih menganggapnya sebagai sihir yang mengelabuhi. Kepada kaumnya, ia meminta supaya unta tersebut tidak disentuh atau diganggu dan membiarkan unta makan dengan bebas.

Peringatan tersebut penting karena unta betina yang merupakan mukjizat bisa memenuhi kebutuhan susu seluruh kaum Tsamud.
Kemungkaran kaumnya belum berhenti, meskipun mukjizat unta sudah diberikan.

Kaumnya tega membunuh unta betina karena dianggap mengganggu ternak lainnya
Kisah Nabi Saleh yang Diberikan Mukjizat Seekor Unta Betina

Mukjizat unta betina ajaib juga membuat kaumnya terbagi jadi dua. Ada yang meyakininya sebagai tanda kebesaran Allah, ada juga yang tetap ingkar dan acuh tak acuh.

Sudah diperingatkan untuk menyentuh, tapi justru makin bertambah zalim dan 
mengganggu unta betina.

Unta betina yang sudah Allah berikan dianggap sebagai pengganggu untuk hewan ternak lainnya.

Lebih keji lagi, para pemimpin kaumnya berencana membunuh unta betina. Rencana pembunuhan unta bahkan dibuat sayembara yang menawarkan hadiah besar.

Ketika malam hari tiba, ada beberapa pemuda dari kaumnya yang yang melancarkan aksi untuk membunuh unta betina ajaib.

Unta diawasi ketika akan minum, dipanah betisnya, dan ditikam dengan pedang di bagian perut.

Allah memerintahnya untuk pergi meninggalkan kaumnya sebelum terkena azab
Kisah Nabi Saleh yang Diberikan Mukjizat Seekor Unta Betina

Kaumnya semakin melampaui batas karena setelah berhasil membunuh unta, juga menantang datangnya azab.

Ia memperingatkan kaumnya sekali lagi untuk tobat agar tidak kena azab. Allah memerintahnya untuk meninggalkan Al Hijr dan kaumnya yang telah sesat dan terus menerus memberi ancaman.

Dari kisah Nabi Saleh, banyak teladan yang bisa dipetik untuk menambah keimanan dan rasa syukur atas apa yang sudah Allah berikan.

Setelah meninggalkan kaumnya yang diazab, disebutkan bahwa Nabi Saleh wafat di 
Yaman dalam usia ke-280 tahun.

Al Hijr yang menjadi tempat berdakwah Nabi Saleh sekarang dikenal dengan  Hegra atau Madain Shalih yang berarti kota Nabi Saleh yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.



SUMBER