Kamis, 24 Agustus 2023

Kisah ustad terkenal Saudi yg tega memperkosa dan membunuh anak kandungnya sendiri tapi cuman dihukum ringan.

 


Di tahun 2013 lalu di Arab Saudi ada kasus menghebohkan yaitu : kasus meninggalnya seorang gadis kecil berusia 5 tahun yg bernama "Lama Al Ghamdi" yg merupakan putri dari ustad terkenal saudi "Fayhan Al Ghamdi".
Kematian Lama Al Ghamdi ini mengundang kecurigaan pihak rumah sakit yg merawat Lama selama 10 bulan, karena kondisi anak ini sangat memprihatinkan. Lama mengalami berbagai luka siksaan fisik seperti seekujur tubuhnya babak belur, lalu tengkoraknya hancur, tulang rusuknya patah, jari-jari mungilnya sobek, dan banyak terdapat luka penganiayaan.
---------------------------------------------
Akhirnya karena kecurigaan pihak rumah sakit ini Polisi turun tangan menyelidiki kasus ini dan menanyai ayahnya Ustad Fayhan Al Ghamdi. Ustad Fayhan Al Ghamdi akhirnya mengakui klo dirinya memang melakukan kekerasan kepada putri kecil semata wayangnya ini, hal ini dia lakukan dengan alasan untuk mendisiplinkan putrinya tersebut.
Bahkan dia mengakui terang2an penyiksaan ini di sebuah acara dakwah di TV nasional Arab saudi tanpa rasa bersalah yg membuat masyarakat saudi langsung meradang.
Tapi setelah penyelidikan lebih dalam yg melibatkan pihak forensik terungkap hal yg lebih mengerikan lagi, yaitu ternyata punggung Lama Al Ghamdi ini patah karena adanya upaya perkosaan berkali2 dari orang dewasa. Karena hal ini akhirnya Polisi menciduk Ustad Fayhan Al Ghamdi dan mengintograsinya, dalam intograsi tersebut akhirnya terungkap klo Ustad Fayhan Al Ghamdi memang memperkosa anak kandungnya ini berkali2.
Alasan Ustad Fayhan Al Ghamdi memperkosa putri kecilnya ini karena dia beranggapan Lama sudah tidak perawan lagi. Sayangnya kelakuan bejad sang ustad ini tidak diketahui istrinya karena sang istri udah lama berpisah dengannya.
---------------------------------------------
Gara2 hal ini publik Saudi mengamuk dan menuntut keadilan, Akhirnya Ustad Fayhan Al Ghamdi di tankap dan diadili, tapi sayangnya pengadilan cuman memutuskan hukuman 8 tahun penjara dan 600x cambuk bagi sang ustad.
Publik yg tidak puas menuntut Ustad Fayhan Al Ghamdi dihukum pancung, tapi sayangnya sesuai hukum syariat Islam yg berlaku di Arab Saudi, seorang ayah tidak boleh dieksekusi atau diberi hukuman mati atau hukuman maksimal apabila ia membunuh anaknya sendiri dan hukum ini berlaku juga apabila ia membunuh istrinya.
Hal sesuai shahih dari riwayat Umar bin Khatab yg menyatakan ayah yg membunuh anaknya sendiri tidak bisa dihukum mati (riwayat Ibnu Maajah). Dan menurut fatwa mayoritas ulama juga, ayah adalah alasan keberadaan anak, yang juga merupakan bagian dari ayahnya, maka anak tersebut tidak boleh menjadi alasan eksekusi ayahnya.
Sedangkan banding yg di ajukan memberi keputusan hukum dimana sang ayah harus membayar Uang Darah atau "Diyat". Apabila keluarga korban (dalam hal ini sang ibu) menerima dibayar diyat, maka pelaku takkan dieksekusi.
Publik saudi berharap sang Ibu tidak menerima uang Diyat ini agar Ustad Fayhan Al Ghamdi bisa dihukum mati, tapi sayangnya prediksi publik Saudi salah. Sang ibu menerima uang Diyat ini yg berjumlah $267,000 (sekitar 4 milyar rupiah) yg artinya Ustad Fayhan Al Ghamdi lolos dari hukuman mati. Bahkan sang ibu memaafkan Ustad Fayhan Al Ghamdi, sehingga membuat pengadilan akhirnya memutuskan hukumannya jadi cuman penjara 3 tahun.
---------------------------------------------
Publik yg kecewa akhirnya marah kepada sang ibu kenapa menerima uang Diyat tersebut dan memaafkan pelaku, alasan sang ibu ini juga tak kalah mirisnya karena dia miskin sehingga memerlukan uang untuk merawat anak2nya yg lain dan tidak berani menentang sang mantan suami karena takut neraka bila durhaka kepada suami yg seorang ulama.
Akhirnya publik Saudi yg kecewa berat menuntut pemerintah Saudi agar berusaha mencegah hal ini terulang lagi di masa depan, akhirnya pemerintah Saudi membuka hotline telepon penganiayaan anak sejak 2014 dan sekarang ditambah lagi pengaduan ini bisa melalui media sosial.
--------------------------------------------------
Karena ada yg komplain dikira berita ini hoax dan cuman karangan yg menjelek2an Islam jadinya ane summon sumbernya sekalian langsung dari media2 arab dan media international :