Materai 6000 akan bekerja? Atau nama yang sudah dikantongi oleh petinggi Telkomsel sebagai biang kekacauan bocornya data pribadi Deni Siregar ditangkap, dipecat dan dipenjarakan sesuai proses hukum yang berlaku?
Tidak cukup...!!
Telkomsel sudah membuka wajah yang sesungguhnya, akankah kita berpuas diri hanya karena sudah ada tersangka yang sudah ditangkap, sekali lagi tidak..!!
Ini masalah luar biasa besar. Keselamatan saya dan anda sedang dipertaruhkan. Seluruh data rahasia kita berikut anak-anak dan semua orang yang kita sayangi tidak lagi ada jaminan aman.
Data pribadi anda dengan mudah diberikan kepada mereka yang tidak menyukai dan bahkan memusuhi anda. Data pribadi saya yang senang menulis diberikan kepada mereka yang benci dan marah gara-gara tulisan saya. Kita telanjang dan rentan.
Ini bukan tentang keselamatan nyawa semata dan kita takut, ini tentang eksistensi kerahasiaan yang seharusnya dimiliki setiap orang tanpa tawar menawar.
Ini tentang kita berpakaian demi melindungi badan dari banyak ancaman dan rasa malu. Ini tentang kita yang selama ini merasa sangup membuat diri kita sendiri merasa nyaman. Kini, tiba-tiba kita sadar bahwa kita tak lagi yakin dan mampu melindungi diri sendiri. Terlalu banyak orang tahu bahwa kita telanjang.
Telkomsel harus kita tuntut. Terlalu jahat apa yang sudah Telkomsel lakukan kepada, bukan hanya Deni Siregar, namun anak-anak dan istrinya yang kini tak lagi merasa aman. Kini setiap orang adalah musuh. Setiap orang yang bahkan hanya sekedar menatapnya adalah ancaman bagi keluarga Deni.
Telkomsel telah merampas hidup dan kemerdekaan Deni serta keluarganya. Tak pantas, bahkan sangat tak cukup ucapan maaf dan kemudian satu dua orang dijadikan korban demi rasa puas, tidak cukup...!!
Tentu kita akan marah dan kemudian ngamuk saat kita adalah Deni. Namun, haruskah kita baru akan marah dan ngamuk saat kita diperlakukan seperti Deni? Terlambat!!
Deni adalah kita! Deni adalah gambaran tentang kita semua dimata para bajingan manusia-manusia picik yang melihat kita-kita ini hanya sebagai angka. Angka dan jumlah musuh yang harus dikurangi.
Dan ingat, manusia-manusia itu kini dengan congkaknya menantang kita dan mereka berteriak teriak memerkan ke jumawaan dari benteng Telkomsel. Mereka bercokol di Telkomsel.
Lihat kelakuan Wawan Budi Setiawan Manager Strategic Business Risk Management dengan postingannya yang terang benderang menghina Presiden padahal dia digaji negara.
Pilihannya hanya dua, kita buat Telkomsel rontok dengan boikot..!! Atau, Telkomsel bersih bersih dari dalam. Hanya itu..!
Ini bukan tentang kaum radikal gama mayoritas atau balasan nekat ekstrimis minoritas yang akan lahir karena sebab akibat, ini adalah tentang rasa aman kita bersama, dan Telkomsel telah membuka kotak pandora itu.
Buka dan buat benderang siapa-siapa dibalik kegilaan ini. Seret Haikal Hassan bila memang dia adalah pendana. Hukum Haikal bila dia terlibat, bersihkan namanya bila dia hanya difitnah. Jangan hanya menyebut nama bila ini hanya isu untuk memuaskan khalayak.
Bongkar isu radikal yang telah menguasai Telkomsel. Tampilkan dan buat terkenal muka buruk itu, wajah siapa-siapa radikal yang berdakwah di Telkomsel dan memanfaatkan Perusahaan Publik demi mimpi surga tak jelas itu.
Tak ada surga dibangun melalui perusahaan apalagi memanfaatkan perusahaan demi nafsu gila tak berujung dengan mencuri data pribadi dan kemudian membuat siapapun yang dirugikan menjadi terancam hidupnya.
Telkomsel bukan rumah ibadah. Telkomsel bukan alat mencapai surga. Tak layak Telkomsel dibuat menjadi sarang bagi hasrat merebut kekuasaan. Telkomsel adalah milik semua rakyat Indonesia tanpa sekat-sekat tolol semacam itu.
Ini adalah moment sempurna bagi negara dan rakyat membongkar kebusukan yang telah lama tercium di Telkomsel.
Pecat semua pejabat dan petinggi Telkomsel yang terlibat tanpa pandang bulu. Tak usah peduli oknum itu dibawa oleh siapa dan partai apa. Tak kurang tak lebih, mereka hanya virus bagi pembusukan NKRI. Mereka hanya zombi yang sudah tak mungkin disembuhkan. Basmi dan musnahkan saja.
Kita harus minta Polri melakukan penyelidikan mendalam bagi kasus serius ini. Polisi tak boleh takut apalagi mundur hanya karena pengaruh nama besar dibalik semua ini.
Seberapa siap anda mendukung Indonesia dan seberapa kuat niat anda menekan Telkomsel agar memperbaiki dan membersihkan dirinya demi profesionalisme sebuah perusahaan yang terbuka, semua berbalik kepada anda.
Namun, hari ini juga, detik ini juga, nomor telkomsel saya, saya non aktifkan sebagai cara protes saya kepada Telkomsel agar tahu diri.
Saya akan ganti dengan provider lain meski sinyal tak sekuat Telkomsel. Saya akan kembali aktifkan bila Telkomsel sudah berbenah dengan bukti bukan janji.
Bagaimana dengan anda?
.
.
.
Rahayu
✍️Karto Bugel
https://www.google.com/amp/s/seword.com/umum/profil-wawan-budi-setiawan-staf-telkomsel-digaji-negara-tapi-rymBeLqCM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar