Rabu, 29 Juli 2020

DOKTRIN HTI, KHAWARIJ MASA KINI

Oleh: Kang Fatur (mantan aktivis  HTI) 

Assalamu'alaikum wr wb. 

Berikut ini saya beberkan doktrin-doktrin Hizbut Tahrir yang sering masuk ke otak saya melalui bulletin harian 'al-Islam' dan Bulletin al-Wa'ie yang dapat diperoleh dengan mudah, disebar luaskan ke anak-anak muda agar mereka masuk ke dalam gerakan Hizbut Tahrir. 

*Doktrin Ke-1* *_(Doktrin Utama)_*, "Mereka orang-orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah dihukumi kafir, dzalim, dan fasiq jika dengan sadar menerima hukum selain hukum Allah dan menolak berdirinya khilafah. Kekufuran tersebut adalah kekufuran secara mutlak sehingga wajib hukumnya membangkang dan memberontak penguasa."

Adapun dalilnya ayat Al-Maidah: 44;

‎وَمَن لَّمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَ

“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir.”

Ulama rujukan HT, Syaikh Shalih bin Ghanim As-Sadlan (Guru Besar Fiqih Universitas Muhammad bin Su'ud, Riyadh, Saudi Arabia) berkata: 

_"Vonis kafir, zhalim dan fasik yang dijatuhkan kepada orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah adalah ketetapan syari’at ! Itu adalah perkara yang selalu kita sebutkan berulang kali dan kita yakini bersama!"_

*Doktrin Ke-2*, "Sistem selain khilafah adalah sistem jahiliyah. Jika tidak turut memperjuangkan berdirinya Khilafah di tengah sistem jahiliyah, maka matinya dalam keadaan su’ul khatimah, akan mendapatkan siksa kubur dan akan dimasukkan ke neraka."

Adapun dalilnya diambil dari hadits Nabi Muhammad Saw yang berbunyi:

مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةِ اللهِ لَقِيَ اللهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَحُجَّةَ لَهُ، وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِيْ عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً

“Siapa saja yang melepaskan tangannya dari ketaatan kepada Allah, niscaya dia akan menjumpai Allah pada Hari Kiamat dengan tanpa mempunyai hujah. Dan, siapa saja yang mati sedangkan di atas pundaknya tidak terdapat baiat, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.” (HR Muslim)

من مات وليس عليه إمام مات ميتة جاهلية

“Barangsiapa yang mati tanpa memiliki imam, maka matinya adalah mati jahiliyah.

من مات بغير إمام مات ميتة جاهلية

“Barangsiapa mati tanpa Imam, matinya adalah mati jahiliyah.”

Ust Hafidz Abdurrahman (DPP HTI) menyatakan bahwa manthuq hadits di atas adalah “Siapa saja yang mati, ketika Khilafah sudah ada, dan di atas pundaknya tidak ada baiat, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.” Atau “Siapa yang mati, ketika Khilafah belum ada, dan dia tidak berjuang untuk mewujudkannya, sehingga di atas pundaknya ada baiat, maka dia pun mati dalam keadaan mati jahiliyah.” Karenanya, kewajiban tersebut tidak akan gugur hanya dengan menunggu datangnya Imam Mahdi. (Channel Telegram #KhilafahWillRise, 23 / 8 / 2017)

*Dontrin Ke-3*, "Sistem pemerintahan kapitalisme sekuler dan komunisme ateis yang menjadikan Islam tidak diterapkan kaffah sejatinya adalah sistem setan, atau thaghut untuk menjajah dan mengontrol negeri-negeri muslim. Kedua sistem itu selalu menjadi penghalang bagi tegaknya khilafah. Sebab kedua sistem itu dijalankan dan dipuja oleh kaum kafir dan munafik. Dan Allah dengan tegas agar meninggalkan thoghut itu, sementara kaum munafik akan terus menghalangi tegaknya hukum Allah, meski mereka mengaku dirinya beriman. Sedangkan khilafah adalah sistem haq yang datangnya dari Allah SWT yang dapat mensejahterakan, membahagiakan dan menyelamatkan ummat islam dunia dan akhirat. Hukum dan perundang-undangan khilafah adalah penerapan Islam secara kaaffah didasarkan dari Al Qur’an dan Al Hadist. Demokrasi sekuler secara tidak langsung merupakan penyembahan kepada manusia."

Dalilnya QS An Nisaa : 60:

أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ ءَامَنُوا۟ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُوٓا۟ إِلَى ٱلطَّٰغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوٓا۟ أَن يَكْفُرُوا۟ بِهِۦ وَيُرِيدُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Artinya: "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya."

 Dan QS An Nisaa : 61:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَإِلَى ٱلرَّسُولِ رَأَيْتَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُودًا

Artinya: "Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. 

*Doktrin Ke-4*, "Amaliyah melawan anti penegakan khilafah. Gerakan anti penegakan khilafah adalah upaya orang-orang kafir/Salibis dan Zionis. Orang Islam yang mendukung gerakan anti penegakan khilafah tergolong dzolim, fasiq, dan munafik. Bergabung dalam kelompok gerakan melawan penegakan khilafah atau organisasi yang anti penegakan khilafah adalah menyebabkan kekafiran. Melawan kelompok anti penegakan khilafah adalah jihad di jalan Allah."

Dalilnya QS Al Maidah : 48, 

فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ

“Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.”

Syaikh Abdul Qadim Zallum (Amir kedua Hizbut Tahrir) menyebutkan, ”Mengangkat seorang khalifah adalah wajib atas kaum muslimin seluruhnya di segala penjuru dunia. Melaksanakan kewajiban ini – sebagaimana kewajiban manapun yang difardhukan Allah atas kaum muslimin- adalah perkara yang pasti, tak ada pilihan di dalamnya dan tak ada toleransi dalam urusannya. Kelalaian dalam melaksanakannya termasuk sebesar-besar maksiat, yang akan diazab oleh Allah dengan azab yang sepedih-pedihnya.” (Abdul Qadim Zallum, Nizhamul Hukm fi Al Islam, hlm. 34)

Demikian doktrin-doktrin Hizbut Tahrir yang selalu digembar-gemborkan kepada ummat Islam. Doktrin-doktrin ini selalu mereka sebarkan melalui media-media mereka baik cetak maupun di dunia maya. Ayat-ayat tersebut mereka gunakan sesuai kehendak mereka sebagai legitimasi penegakan khilafah. Tujuan dr semua itu justru terpecah belahnya ummat Islam dan hancurnya negeri muslim dengan dalil jihad menegakkan khilafah. 

Bersyukur lah ada NU yang senantiasa menangkis permainan doktrin-doktrin tersebut. Bisa dilihat, negara mana di situ muslim mayoritas tp ada gerakan khilafah ala HT ini, negara-negara tersebut hancur dan akan menuju kehancuran karena tidak ada upaya perlawanan dari dalam tubuh Ummat Islam sendiri. 

Ayat dan hadits Nabi yang mereka jadikan legitimasi begitu mudahnya membius ummat Islam. Apalagi aksi-aksi HT selalu dibingkai dan dibungkus dgn simbol-simbol keagamaan, orang awam mudah tertarik dan tak berdaya melawan. Orang yang waras berusaha melawan namun takut dianggap memusuhi Islam, dianggap musuh agama dll.

Waspadai saudara, sahabat, dan anak cucu kita kelak agar tidak sampai tercuci otak oleh doktrin-doktrin HT ini. Amin

Wassalamu'alaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar