Senin, 16 November 2020

PARADIGMA TENTANG KEHIDUPAN


Kemaren dulu saya katakan untuk meneliti tiap ajaran agama dari paradigmanya. Salah satu paradigma dapat dianalisa melalui pandangannya terhadap hidup manusia itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa paradigma dalam agama-agama itu. Saya yakin pasti banyak pembaca yang terkecoh karena ketidaktahuannya (ignorance) : 

1. Preciousness of Human Life : Hidup manusia memiliki kualitas berharga 
Ajaran2 yang tergolong dalam jenis ini adalah : Judaism / Taurat, Buddhism, Hindu, Tao, Kawruh Jawa, dsb.
- Taurat : Manusia (Adan) itu turun ke bumi untuk melaksanakan tugas menuntaskan proses penciptaanNya. Itulah peristiwa Adam-Hawa makan buah Pengetahuan Baik dan Buruk. Jadi ini bukan dosa-asal. Judaism menolak total konsep dosa-asal. 
Adam dan Hawa memakan buah itu justru untuk memenuhi tugas panggilan Tuhan (menantang bahaya / menjadi mati / impermanen) untuk menjadi utusan Tuhan mengangkat ciptaanNya ke taraf yg lebih tinggi (higher dimension). Tujuan ciptaan pada akhirnya adalah kebahagiaan tertinggi bagi ciptaanNya. Ini adalah proses yg consecutive (berkesinambungan) melalui reinkarnasi-reinkarnasinya.  Tujuan akhir yg disebut Kerajaan Tuhan itulah yang disebut mengangkat dimensi bumi ini ke dimensi spiritual yg disebut  Malkhut. “Baruch Shem Kevod Malchuto Le’Olam Va’ed”

- Buddhism : Dalam Buddhisme, manusia hanyalah satu jenis makhluk hidup, yaitu makhluk dengan aliran pikiran. ... Dalam Buddhisme, manusia memiliki status yang sangat khusus: hanya manusia yang dapat mencapai pencerahan sebagai Buddha yang sepenuhnya tercerahkan (hidup dalam dimensi yg lebih tinggi).

- Hindu  / Tao : pada dasarnya  makna (tujuan) hidup ada empat rangkap: mencapai Dharma, Artha, Kama, dan Moksa. Yang pertama, dharma, berarti bertindak dengan bajik dan benar. Artinya, bertindak secara moral dan etis sepanjang hidup seseorang. Dharma artinya turun ke dunia untuk mengolah kehidupan ini. Artha : untuk mendapatkan kemakmuran lahir batin. Dan akhirnya Moksha : tercerahkan (hidup dalam dimensi yang lebih tinggi).

Intinya : Hidup ini berharga untuk mengolah diri /batin meningkat ke taraf yg lebih tinggi.
 
2. Total Depravity  : Hidup adalah Kerusakan Total
Hidup manusia adalah kejatuhan, sia-sia, tidak ada daya untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Pada dasarnya manusia telah jatuh ke dalam dosa yg disebut dosa asal. Jadi pada dasarnya hidupnya sia-sia kecuali mendapatkan pertolongan Tuhan. Logika  berpikir tidak ada gunanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan Ketuhanan. Manusia cukup percaya (iman) dan dari situ akan ditolong oleh Tuhan dengan cuma-cuma (by Grace : keselamatan itu karunia). Hadiah itu didapat setelah kematian, sementara kehidupan ini adalah untuk dinikmati sesuka-sukanya (karena sudah pegang janji keselamatan) sambil nyambi jadi salesman (mencari tambahan anggota).

Intinya : Usaha untuk menyelamatkan diri di dunia itu sia-sia belaka. Mengolah diri /batin sia-sia belaka dan mengundang murka "Allah" karena tidak mau beriman pada "pertolonganNya".

Islam masuk yang mana??
(Kalau nurut saya, model ISIS, HTI, FPI,  nabi Joni itu pasti berparadigma jenis yang ke-2).

Nah silakan didiskusikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar