Menyimak konferensi pers Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Minggu (13/09/2020) tidak ada yang esensial seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. PSBB Baru yang akan mulai berlaku berbeda jauh dari PSBB Jakarta yang diberlakukan 10 April 2020.
Secara prinsip PSBB Baru tidak melakukan pembatasan secara total. Rumah makan, cafe, restoran dilarang makan di tempat, hanya diperbolehkan melayani pesan-antar. Tempat rekreaksi ditutup dan tempat olahraga publik ditutup untuk sementara. Fasilitas umum selebihnya seperti pusat perbelanjaan (mall) dan Pasar tetap diijinkan buka dengan pembatasan jumlah pengunjung maksimal 50%. Perkantoran tetap boleh buka dengan pengaturan jam kerja yang ketat dan kehadiran pegawai 25%. Transportasi berbasis online tetap boleh beroperasi dengan ketentuan seperti sebelumnya.
Kalau disimak secara detail kebijakan PSBB Baru Versi Anies ini tidak berbeda jauh dengan ketentuan PSBB Transisi yang berlaku sebelumnya. Bahkan menurut saya policy PSBB Baru yang berlalu sampai dengan 28 September 2020 ini lebih tepat diberikan nama Pembatasan Sosial Berskala Mikro & Komunitas (PSBMK) seperti ketentuan dari Pemerintah Pusat.
Lalu mengapa Anies Baswedan tetap menamakan kebijakan ini dengan PSBB? PERTAMA, dia tidak mau kehilangan muka setelah dihujat dari berbagai penjuru mata angin, setelah dia dengan gegabah mengumumkan rencana kebijakan yang belum dipikirkan dengan matang dan belum dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat. KEDUA, dia tidak mau repot mengajukan proposal pemberlakuan PSBMK ke Kementerian Kesehatan. Karena wewenang kebijakan penerapan Pembatasan Sosial itu kewenangan Menteri Kesehatan.
Kesimpulannya Gubernur DKI Jakarta telah takluk dengan tidak ngotot menerapkan PSBB secara total seperti 10 April 2020 lalu. Artinya dia menerima masukan dari berbagai pihak termasuk dari Pemerintah Pusat dan masukan dari kita semua sebagai masyarakat. Inti dari kebijakan PSBB Baru ini adalah langkah pencegahan penularan Covid-19 secara ketat sekaligus tetap menggeliatkan ekonomi masyarakat.
So, kita tidak perlu khawatir lagi. Tetap beraktivitas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Dan yang terpenting menjaga kesehatan diri dan lingkungan terkecil kit. Karena hal itu langkah yang paling efektif untuk mencegah paparan virus corona. Tetap disiplin pakai masker, sering mencuci tangan, melakukan pembatasan fisik dan yang terpenting selalu semangat, tetap bahagia dan selalu berpikir positif.
.
.
Rudi S Kamri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar