Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok membuka borok perusahaan. Hal itu diungkap Ahok dalam video di akun Youtube POIN.
Berikut 4 borok yang diungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut:
1. Direksi hobi lobi menteri
Ahok mengungkapkan sejumlah 'aib' di Pertamina. Salah satunya yang dia ungkapkan direksi yang hobi lobi menteri.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," katanya spt dikutip detik.
2. Direksi yang dicopot tetap digaji
Ahok juga menemukan permasalahan pada sistem gaji di Pertamina. Ahok bilang, gaji pejabat tetap diberikan meski pejabat itu dicopot.
"Orang dicopot dari jabatan direktur utama anak perusahaan, misal gaji Rp 100 juta lebih masa dicopot gaji masih sama? Alasannya dia sudah orang lama, harusnya gaji mengikuti jabatan anda," kata Ahok.
3. Investor bangun kilang 'dicuekin'
Ahok mengaku ingin mengaudit proyek-proyek kilang Pertamina. Dia ingin bertanya langsung ke direksi, berapa investor yang sudah tertarik dan kenapa malah didiamkan begitu saja.
"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit. Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden. Terus mereka bilang apa? Ahok mengganggu keharmonisan," kata Ahok.
4. Kebiasaan utang
Ahok juga menyebut Pertamina memiliki kebiasaan mencari pinjaman padahal sudah memiliki utang US$ 16 miliar. Utang tersebut untuk mengakuisisi ladang minyak di luar negeri. Padahal menurutnya lebih baik melakukan eksplorasi di dalam negeri karena di Indonesia masih ada 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas di dalamnya.
"Minjam duit sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit terus nih saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus. Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini," ucapnya.
Sumber:
Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Dari laman Rizal Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar