Jumat, 13 Oktober 2023

Sejarah Evolusi Agama Bani Israel (Bagian Pertama)


Oleh: July Temon

"Tread ini bukan bermaksut menciderai apalagi menyinggung pihak mana pun, artikel ini hanya melihat perkembangan kepercayaan Bani Israel menurut sudut pandang sejarah, jika ada yg kurang berkenan mohon abaikan postingan ini"

Pada Mulanya
Tentunya kita tahu bahwa Judaisme dan agama monotheistik lainnya bersumber dari teologi Abraham sebagai peletak dasar dari kepercayaan agama-agama abrahamik yg selama ini kita kenal. Namun bagaimanakah asal muasal dari sosok bernama Abraham itu sendiri jika kita menelisik dari perspektif historis? Apakah benar jika Abraham adalah tokoh yg benar-benar ada? dan kalau ada apa alasan beliau menciptakan agama monotheistik?

Menurut sumber historis, perkiraan waktu dari kehidupan Abraham itu sekitar abad ke-21 sampai ke-19 SM. perhitungan ini didasarkan pada perbandingan naskah mashoretik, meski masih menjadi perdebatan dan tidak bisa kita jadikan sebagai acuan ilmiah dalam penelitian sejarah, namun kehidupan Abraham di Alkitab sangat cocok dengan kondisi Mesopotamia pada abad itu.

Nah, kisaran abad ke-21, ada peristiwa yg sangat penting di Mesopotamia, yakni kejatuhan Kekaisaran Akkadia akibat serbuan dari bangsa Gut yg datang bertubi-bertubi, sehingga melemahkan Kerajaan Akkadia.

Kota kelahiran Abraham, yakni Ur-Kasdim dahulu pernah menjadi bagian dari wilayah Kekaisaran Akkadia, dari situ muncul narasi jika pada masa serbuan suku Gut, sebagian dari warga Akkadia ada yg melarikan diri ke berbagai penjuru negri untuk mengadu nasib.

Lalu bermunculan opini jika rombongan dari kaumnya Abraham adalah salah satunya. Para ahli berbeda pendapat perihal peristiwa ini, ada yg menyatakan jika sesungguhnya Abraham itu adalah sosok fiktif yg sengaja dipersonalkan oleh redaktor Taurat, yg lain berpendapat kalau ia mungkin adalah seorang kepala karavan yg membawa rombongan orang Ur pergi ke Kanaan untuk menyelamatkan diri.

Terlepas dari benar atau tidaknya sosok dari Abraham ini, yg jelas pada masa itu memang ditemukan ada sejumlah rombongan yg hijrah dari Akkadia ke Kanaan.

Rombongan pengungsi ini lalu bertemu dengan penduduk pribumi Kanaan yg di kemudian hari sempat memicu konflik sosial di antara keduanya hingga melibatkan pergulatan campur tangan dewa.

Tiga Bentuk Awal Agama Israel
Setelah tiba di Kanaan, muncul berbagai narasi yg melahirkan beberapa kepercayaan baru di Kanaan, dan perlu diperhatikan bahwa ada agama yg berevolusi secara berurutan atau mungkin muncul secara serentak sehingga sukar untuk menentukan bagaimana persisnya hubungan antara agama-agama Israel Kuno, di antaranya;
A). Theos Patros (agama bapa leluhur)
Yakni Tuhan yg disebut-sebut oleh leluhur Israel yg diucapkan oleh Abraham, Ishak, Yakub.
B.). Agama Sinkretis Ibrani dengan Kanaan
Yakni percampuran antara agama bapa leluhur dengan kepercayaan pagan Kanaan Kuno.
C). Agama Gurun
Yakni agama Bani Israel ketika keluar dari Mesir dan hilang di gurun, kepercayaan yg kita kenal sebagai peletak dasar dari tradisi Yahwisme yg di bawa oleh Musa.

Untuk yg fase a) dan b), penemuan arkeologi masih belum mampu memberikan gambaran yg akurat, tapi untuk yg c) adalah yg paling kuat di antara yg lain sebab agama c masih bertahan dan menjadi pondasi dasar dari agama Israel.

Apakah ada kemungkinan kalau agama Theos Patros mengandung monotheisme?
Orang Israel sebenarnya adalah perkumpulan antar suku yg kemudian singgah di Kanaan, di sana ada tiga suku yg saling bertemu dan berakulturasi membentuk satu konfederasi. Namun, masing-masing dari suku ini menyembah Tuhan yg berbeda-berbeda, suku Yakub dengan Abir-Yakub yg merupakan suku terbesar yg tinggal di utara Kanaan, disusul suku Ishak dengan Pahad-Yitzak yg singgah di Beersyeba, lalu suku Abraham dengan El-Elohe Abraham yg menetap di sekitar Mamre. Seiring berjalannya waktu, El (Tuhan tertinggi Kanaan) mulai diidentikan dengan Ilah-ilah dari ketiga suku tersebut.

Ketiga suku ini lalu melakukan semacam poling Tuhan untuk merekrontuksi ulang sejarah mereka demi membentuk identitas kesatuan bersama. Alhasil, muncul tuhan baru dalam sesembahan mereka, tidak hanya Tuhannya Ishak dan Tuhannya Yakub, melainkan juga Tuhannya seluruh Israel, akhirnya muncul istilah "El-Elohe Yizrael", hasilnya, Abraham menjadi kakek dari para leluhur yg disusul Ishak dan Yakub.

Theos Patros (agama bapa leluhur) mungkin berhubungan dengan tradisi Levant Kuno, khususnya Mari, Nuzi, Ugarit (Ras Syamrah), Hurri dan Mitani. Dari lempengan dan manuskrip dari kawasan-kawasan tersebut kita dapat menjumpai nama-nama yg mirip dengan nama patriach Israel seperti Yishak-El, Yakub-El, Isma-El, Nahuri (Nahor), Saturaghi (Serug), dan Harran. Kemudian tradisi di jaman Abraham juga sangat mirip dengan tradisi Mesopotamia abad ke-15 SM, itu artinya besar kemungkinan kalau suku-suku yg berkumpul di Kanaan membentuk konfederasi Israel itu berasal dari Levant atau Mesopotamia, yg di kemudian hari melebur dengan orang Kanaan.

Dewa El, sebagai pantheon tertinggi dewa Kanaan, pada akhirnya juga disembah oleh imigran dari Mesopotamia, namun penyembahan ini tidak dilakukan secara langsung, melainkan para imigran itu mengidentifikasikan dewa yg sebelumnya mereka sembah (dari Mesopotamia) dengan Dewa El, sehingga kadang-kadang nama El ini disematkan kepada banyak nama dewa.

Sumber:
William F. Albright, 1968. Yahweh and the Gods of Canaan: A Historical Analysis of Two Contrasting Faiths, (London: Athlone Press).

https://www.amazon.com/Yahweh-gods-Canaan-historical-contrasting/dp/B0007DPEM4

William Dever, 1984. “Asherah, Consort of Yahweh? New
Evidence from Kuntillet ‘Ajrûd,” BASOR Vol 50.

@everyone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar