Senin, 08 Juli 2024

Peristiwa Yang Penting di Bulan Rabiul Tsan

 Peristiwa Yang Penting di Bulan Rabiul Tsan


RABIUL TSANI

Tidak ada hari besar di bulan Rabiul Tsani seperti di bulan-bulan yang lainnya Namun demikian banyak sekali peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini diantaranya adalah:

1.Bani Nadhir menyatakan menyerah (4 Hijriyah),

Dan sebab mereka menyerah adalah karena Rasulullah saw keluar kepada mereka, meminta mereka untuk memberikan diyat atas dua laki-laki dari Bani Amir, yang dibunuh oleh Amr bin Umayyah Ad-Dhomri, sedangkan Bani Nadhir adalah sekutu Bani Amir, maka mereka menjanjikan positif kepada Nabi dan memintanya untuk menghadiri majlis mereka dan memberi makan kepadanya, namun sebenarnya mereka membuat sebuah rekayasa yakni dengan memilih Hubay bin Akhtob agar mereka melempar batu dari atas rumah, dimana Rasulullah bersandar, sehingga mereka dapat membunuhnya, maka turunlah wahyu yang memberitahukan rekayasa mereka.

لَا يُقتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلا فِى قُرًى محَصنَةٍ أَوْ مِن وَرَآءِ جُدُر ۚ بَأْسُهُم بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ ۚ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتىٰ ۚ ذلِكَ بِأَنهُمْ قَوْمٌ لا يَعْقِلُونَ


Artinya : "Keluarkan mereka, sesungguhnya kalian telah melanggar janji dengan keinginan kalian untuk meninggalkannya"




Dan kaum muslimin telah mengepung mereka selama 15 hari sampai akhirnya mereka menyerah, pada saat pengepungan, mereka merusak rumah dengan tangan mereka sendiri, dan kaum muslimin kemudian membantu mereka menghancurkan rumah rekayasa mereka dan berhasil disepakati bahwa mereka akan keluar dari tempat itu, mereka bertanggung jawab terhadap diyat itu, mereka tidak membawa untanya kecuali pedang saja yang mereka bawa. Mereka keluar dari kampung itu dengan 600 kuda dan tinggal di Khaybar, sebagian lainnya pergi ke Syam. Rasulullah SAW membagikan rampasan perang itu kepada para muhajirin tanpa kaum Anshor dengan kerelaan kaum Anshor.
Rasulullah SAW telah berdoa untuk mereka:
"Ya Allah berilah rahmat kepada kaum Anshor dan Anak-anak kaum Anshor" akan tetapi dikecualikan dua orang Anshor yang sangat membutuhkan bantuan.

2. Perang Najran (3 Hijriyah).
3. Peperangan Abu Ubaidah bin Al-Jarah ke Dzil Qissoh (6 Hijriyah).
4. Pengepungan Damaskus (14 Hijriyah / 635 Masehi)


Pengepungan berlangsung di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin Al-Jarah.

Selasa, 04 Juni 2024

Xiaojing, Arab Pegon Ala Cina

 

Xiaojing, Arab Pegon Ala Cina
https://historia.id/agama/articles/xiaojing-arab-pegon-ala-cina-D8J79?page_source=home

Xiaojing, Arab Pegon Ala Cina
Jika Islam Nusantara mempunyai Pegon dan Jawi, maka Islam Konghucu memiliki Xiaoerjin.
Novi Basuki


Kitab berbahasa Arab tulisan tangan berisi pembahasan rukun iman yang di bawahnya terdapat terjemahan bahasa Cina dengan aksara Xiaojing. (blog.sina.com.cn/moosamamabin).
TIDAK hanya pokok pemikirannya yang seirama dengan Islam Nusantara, Islam Konghucu (Huiru) sebagai terminologi khusus Islam berkarakteristik Cina juga mengantongi kemiripan dalam hal aksara yang dipakai buat menyebarkan ajarannya.

Buktinya, jika Islam Nusantara mempunyai Pegon dan Jawi, Islam Konghucu memiliki Xiaoerjin. Ya, ketiganya sama-sama abjad Arab dan/atau Persia dengan tambahan huruf dan/atau diakritik tertentu yang digunakan untuk menuliskan bahasa masyarakat setempat. Xiaoerjin, dalam hal ini, dipakai sebagai media transliterasi bahasa resmi Cina dan dialek-dialek yang dituturkan penganut-penganut Islam di sana –suku Hui, terutama.


Selain harakat (fatḥah, kasrah, ḍammah, sukūn, dan tanwīn), Xiaoerjin atau dinamai juga Xiaojing, kata A. Ibrahim Chen Yuanlong dalam makalahnya yang dimuat Jurnal Etnologi Barat Laut (Xibei Minzu Yanjiu) nomor 3 tahun 2018, mempunyai 43 huruf untuk merepresentasikan vokal dan konsonan bahasa Cina. Di antara huruf-huruf itu, 28 abjab Arab dari ‘alifsampai ya’ terpakai semua. Sisanya, 4 huruf dipinjam dari abjad Persia (kâf, že, che, dan pe). Selebihnya yang 11 huruf, adalah bikinan muslim Cina sendiri dengan menambahkan satu sampai tiga titik di atas abjad Persia ‘ayn, vâv, kâf, ṣäd, re, tsâ, te, dâl, dan ḥe.

Secara harfiah, Xiaoerjin berarti “aksara anak-anak”. Sedangkan Xiaojing bermakna “pencerna kitab”. Sesuai artinya itu, asal muasal Xiaoerjin alias Xiaojing –selanjutnya akan saya sebut Xiaojing– memang berhubungan erat dengan anak-anak didik yang belajar mencerna kitab-kitab keislaman di madrasah-madrasah diniah (jingtang jiaoyu) pada akhir masa pemerintahan dinasti Ming di abad ke-16.

Kita tahu, dinasti Ming yang berdiri sehabis menumbangkan kekuasaan kaum Mongol dinasti Yuan pada 1368, segera memberlakukan kebijakan diskriminatif terhadap yang dianggap bukan bangsa asli Cina. Orang-orang Islam asal Arab, Persia, dan Asia Tengah yang pada era dinasti Yuan ditinggikan strata sosialnya dan banyak menduduki jabatan penting di pemerintahan, terkena imbasnya lantaran dipandang sebagai nonpribumi. Pemerintah tidak hanya mempersulit mereka menikah dengan sesama bangsanya, melainkan juga melarang penggunaan bahasanya untuk secepat mungkin mengasimilasikan mereka meski secara paksa.


Akibatnya, di satu sisi, dibatasinya orang-orang asing untuk kimpoi dengan sesama bangsanya, memungkinkan Islam makin meluas ketersebarannya ke dalam masyarakat Cina. Sebab, dalam Undang-Undang Ming Agung (Da Ming Lü), penguasa dinasti Ming memang “mengimbau [orang asing] untuk menikah dengan orang Cina” (ting yu Zhongguo ren wei hun yin). Di sisi lain, pelarangan penggunaan bahasa Arab/Persia mengakibatkan muslim hasil kimpoi campur yang kelak menjadi suku Hui yang sekarang kita kenal itu, kehilangan kemampuan memahami bahasa nenek moyangnya. Walhasil, bahasa Cina perlahan tapi pasti menggantikan kedudukan bahasa Arab/Persia sebagai lingua francamereka.

Berangkat dari kekhawatiran akan kian menurunnya pengetahuan muslim terhadap ilmu-ilmu keislaman, Hu Dengzhou –saudagar kaya dari Weinan, Provinsi Shaanxi di Cina bagian barat laut yang banyak penganut Islamnya– mendirikan madrasah diniah di rumahnya. Para cendekiawan muslim di daerah lain pun terdorong untuk mendirikan lembaga pendidikan serupa di masjid-masjid kampungnya.

Di luar Alquran dan hadis, madrasah-madrasah diniah dimaksud juga mengajari santrinya ilmu-ilmu seputar fikih, tauhid, filsafat, tafsir, dan lain-lain yang keseluruhan bahan ajarnya berbahasa Arab dan Persia.

Namun, karena kemampuan santri madrasah diniah Cina dalam memahami kitab-kitab berbahasa Arab dan Persia sangat terbatas, bahasa Cina tak pelak dipilih sebagai bahasa pengantar selama kegiatan belajar mengajar.


Nah, laiknya santri pondok pesantren kita yang mencatat arti kitab kuning berbahasa Arab –yang maknanya didiktekan kiai atau ustaznya ke dalam bahasa lokal– dengan Pegon atau Jawi, santri madrasah diniah Cina juga mencatat arti kitab-kitab berbahasa Arab dan Persia yang diterangkan gurunya dalam bahasa Cina pakai Xiaojing tersebut.

Belum berhenti di situ, di samping menggunakan bahasa Arab atau Persia, tak sedikit intelektual muslim Cina yang belakangan mengarang atau menerjemahkan kitab keagamaan dengan langsung memakai Xiaojing demi memudahkan pemahaman khalayak ramai.

Selepas dinasti Ming digulingkan dinasti Qing, misalnya, seorang ulama asal Lingzhou (kini Kota Lingwu, Daerah Otonom Suku Hui Ningxia), menyusun kitab yang terdiri dari bahasa Arab dan Xiaojing berjudul Kaidānī. Kitab fikih ini kemudian dicetak di Tashkent, Kekaisaran Rusia (sekarang ibukota Uzbekistan), pada 1899.

Ada kemungkinan penyusun Kaidānī merupakan pengikut Bai Yanhu, salah satu pemimpin pemberontakan muslim sepanjang kepenguasaan Kaisar Tongzhi (1861–1875) yang setelah pemberontakannya gagal, bersama loyalisnya lari ke wilayah Kekaisaran Rusia. Orang-orang pelarian inilah yang menjadi cikal bakal suku Dungan yang saat ini mendiami negara-negara bekas Uni Soviet semacam Kyrgyzstan, Kazakhstan, Tajikistan, dan Uzbekistan. Mereka memang awalnya menulis dengan Xiaojing sebelum berganti memakai Sirilik.


Tak lama berselang setelah dinasti Qing kolaps dan Republik Cina (ROC) berdiri, Abdullah Sha Zhong dan Ibrahim Ma Fulu menerbitkan Alquran 30 juz yang diterjemahkan mereka ke dalam bahasa Cina dengan menggunakan Xiaojing. Terjemahan yang kesemuanya ditulis tangan ini, berjumlah 750 halaman dan terdiri dari 6 jilid. Dua orang ulama yang tinggal di Lanzhou, Provinsi Gansu, itu memulai penerjemahannya pada bulan Ramadan 1909, lalu menyelesaikan dan mempublikasikannya pada Jumat ketiga Ramadan 1912. Penempatan terjemahannya mirip dengan pemaknaan kitab-kitab kuning dengan Pegon atau Jawi: ditaruh di bawah tiap satu baris kalimat aslinya.

Alquran terjemahan yang kini disimpan di Museum Prefektur Linxia tersebut, menurut Hu Long dalam tulisannya di jurnal Muslim Cina (Zhongguo Musilin) nomor 3 tahun 2012, ialah “Alquran pertama di Cina yang diterjemahkan secara utuh dengan Xiaojing sejauh ini.”

Andai diterjemahkan langsung memakai aksara Cina (dengan kata lain: bukan bahasa Cina yang ditulis pakai Xiaojing), bisa saja terjemahan itu akan menjadi terjemahan Alquran 30 juz berbahasa dan beraksara Cina pertama di Cina. Untuk dimafhumi, orang pertama yang berhasil menerjemahkan 30 juz Alquran memakai bahasa dan aksara Cina sekaligus adalah nonmuslim bernama Ji Juemi yang logistiknya disokong penuh oleh Silas Aaron Hardoon (1851–1931), taipan keturunan Yahudi.


Sayang, tak seperti Pegon atau Jawi yang tetap terawat di pondok pesantren, pengguna dan yang mengerti Xiaojing terus berkurang meski madrasah diniah dan bahkan Institut Agama Islam (Yisilanjiao Jingxueyuan) –lembaga pendidikan tinggi modern keislaman milik pemerintah yang khusus mencetak ustaz– ada di mana-mana.

Penyebabnya, selain karena makin banyak muslim yang menguasai aksara Cina yang kian simpel seiring disederhanakannya penulisan bejibun huruf-huruf ruwet nan jelimet oleh Partai Komunis Cina sejak 1956, Xiaojing sebenarnya memang tidak sepenuhnya bisa dipakai untuk menuliskan pelafalan bahasa Cina.


Pasalnya, bahasa Cina adalah bahasa yang bernada. Ada empat nada yang masing-masing berfungsi untuk membedakan makna huruf yang pelafalannya sama. “Wen” yang dilafazkan dengan nada menurun, contohnya, berarti bertanya. Sementara “wen” yang dibaca dengan nada menurun lalu menaik bermakna mencium.

Dalam kondisi demikian, bagaimana caranya memastikan kalimat homofon semisal “wo wen ni” adalah merujuk “aku bertanya padamu” atau “aku menciummu” padahal dengan memakai Xiaojing, ketiga kata itu sama-sama ditulis dengan wāwfatḥah plus ‘ayn sukūn untuk “wo” (aku), wāw ḍammah tanwīn untuk “wen” (bertanya atau mencium), dan nūn kasrah untuk “ni” (kamu)? Salah-salah bisa berabe jadinya.

Walau begitu, tak patut dipungkiri, Xiaojing telah menambah khazanah keislaman dunia. Dan, pada masanya, ia telah memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi masyarakat Cina untuk mengenal Islam lebih dalam.

Penulis adalah kontributor Historia di Cina, sedang studi doktoral di Sun Yat-sen University, Cina.
 
Tak lama berselang setelah dinasti Qing kolaps dan Republik Cina (ROC) berdiri, Abdullah Sha Zhong dan Ibrahim Ma Fulu menerbitkan Alquran 30 juz yang diterjemahkan mereka ke dalam bahasa Cina dengan menggunakan Xiaojing. Terjemahan yang kesemuanya ditulis tangan ini, berjumlah 750 halaman dan terdiri dari 6 jilid. Dua orang ulama yang tinggal di Lanzhou, Provinsi Gansu, itu memulai penerjemahannya pada bulan Ramadan 1909, lalu menyelesaikan dan mempublikasikannya pada Jumat ketiga Ramadan 1912. Penempatan terjemahannya mirip dengan pemaknaan kitab-kitab kuning dengan Pegon atau Jawi: ditaruh di bawah tiap satu baris kalimat aslinya.

Alquran terjemahan yang kini disimpan di Museum Prefektur Linxia tersebut, menurut Hu Long dalam tulisannya di jurnal Muslim Cina (Zhongguo Musilin) nomor 3 tahun 2012, ialah “Alquran pertama di Cina yang diterjemahkan secara utuh dengan Xiaojing sejauh ini.”

Andai diterjemahkan langsung memakai aksara Cina (dengan kata lain: bukan bahasa Cina yang ditulis pakai Xiaojing), bisa saja terjemahan itu akan menjadi terjemahan Alquran 30 juz berbahasa dan beraksara Cina pertama di Cina. Untuk dimafhumi, orang pertama yang berhasil menerjemahkan 30 juz Alquran memakai bahasa dan aksara Cina sekaligus adalah nonmuslim bernama Ji Juemi yang logistiknya disokong penuh oleh Silas Aaron Hardoon (1851–1931), taipan keturunan Yahudi.

Alasan Memilukan Mayoritas Penduduk Gaza Palestina Berpihak pada Rusia

 

Alasan Memilukan Mayoritas Penduduk Gaza Palestina Berpihak pada Rusia
Alasan Memilukan Mayoritas Penduduk Gaza Palestina Berpihak pada Rusia dalam Invasi ke Ukraina

- 16 Maret 2022, 17:20 WIB


Ilustrasi Palestina. /Pixabay/ David Peterson

PIKIRAN RAKYAT - Penduduk Jalur Gaza telah menyatakan dukungan untuk Rusia di tengah operasi militer khusus di Ukraina.

Penduduk Gaza, Palestina menilai jika apa yang dilakukan Rusia dalam mempertahankan kedaulatan negaranya adalah langkah yang benar.

Dalam operasi khusus, warga Palestina melihat Moskow berjuang untuk tujuan yang benar, untuk membebaskan tanah mereka sendiri.

Palestina dikatakan mereka, selalu berpihak pada Moskow, meski selama ini telah menahan diri untuk tidak berkomentar tentang konflik tersebut.

Baca Juga: Atlet Squash Mesir Bicara Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Bandingkan dengan Palestina

Sempat ada ketakutan jika warga Palestina mendukung Rusia, maka akan memancing kemarahan Amerika Serikat.

Amerika akan menilai jika dukungan Palestina pada Rusia adalah bentuk provokasi, Dan itu, berarti Palestina akan kehilangan dukungan diplomatik dan sumbangan uang Amerika.

Bagi banyak orang Palestina di Jalur Gaza, mendukung Rusia adalah "alami" dan mereka tidak takut untuk mengekspresikan diri.

Salim Shurrab, 40 tahun, mengatakan kepada Sputnik, dia mendukung Rusia karena Rusia berjuang untuk tujuan yang benar.

Dia menilai, kekuatan radikal tengah merongrong kedaulatan Ukraina dan Rusia.

Warga Gaza lainnya mengatakan, perang itu perlu bagi Rusia untuk menghentikan ancaman NATO dan ekspansinya ke Timur.

Tetapi ada juga orang-orang yang mendukung Moskow karena alasan lain.

"Saya memberikan dukungan penuh saya di belakang Rusia," kata Angham Eid, penduduk asli Gaza berusia tiga puluhan tahun.

Dia merasa terluka, di mana semua negara diam selama operasi Israel melakukan invasi dan tindakan militer.

Dia mengaku kehilangan ayah dan saudara laki-lakinya dalam permusuhan itu.

“Pada Mei 2021, ketika Israel menyerang Gaza, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara terbuka mendukung Israel, hanya karena dia orang Yahudi. Dia mengabaikan penderitaan kami dan sekarang kami mengabaikan penderitaannya,” ucapnya menambahkan.

Publik di Jalur Gaza lainnya juga marah kepada Barat. Terlebih, publik Palestina menyoroti cara media barat dalam menyajikan berita konflik.

Selama tiga minggu terakhir, media sosial berbahasa Arab telah dikemas dengan gambar dan karikatur yang mengekspos duplikasi dan standar ganda Barat.

Bom molotov di tangan Ukraina disajikan di media Barat sebagai cara yang sah untuk melawan "agresor Rusia".

Sementara, untuk orang-orang Palestina, yang menggunakan alat yang sama, malah dicap dan dikecam sebagai teroris.

“Kami sudah terbiasa dengan standar ganda Barat. Jadi kami tidak terkejut dengan cara media meliput konflik di Ukraina. Media mempromosikan kepentingan negara mereka. Kepentingan utama mereka adalah untuk menghadapi Rusia. Palestina tidak ada dalam daftar prioritas mereka," kata Eid.

Syurrab penduduk Gaza lainnya mengatakan, jika Barat begitu peduli dengan apa yang disebut pendudukan, mengapa mereka tidak berbicara tentang perbuatan Israel.

"Mereka telah membunuh warga Palestina selama bertahun-tahun, tetapi itu tidak mendapat banyak perhatian," katanya.

Perlawan masyarakat Gaza yang membentuk kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas, malah dianggap teroris oleh Israel.

Mereka mengambil alih, mencaplok Jalur Gaza. "Kami tahu mereka bias. Kami tahu mereka tidak adil. Tapi, kami akan melanjutkan perjuangan dan perlawanan kami sampai kami membebaskan tanah kami," kata dia.***

https://www.pikiran-rakyat.com/inter...ukraina?page=3

Holodomor Nakba! Zelensky: Ukraina Akui Palestina sebagai Negara Merdeka!

 Merdeka!















Holodomor Nakba! Zelensky: Ukraina Akui Palestina sebagai Negara Merdeka yang Berdaulat!

Saat pertama kali konflik di Jalur Gaza dan wilayah perbatasan Israel dengan kawasan tersebut Ukraina adalah salah satu negara yang paling aktif menyuarakan dukungannya terhadap Israel, kemungkinan sebab sangat wajar karena Rusia yang tentunya sekarang sebagai musuh Ukraina dan yang menginvasi negara tersebut mendukung Palestina.

Namun sekarang setelah banyaknya negara-negara yang justru pro dengan Palestina, Ukraina agak lain nih gansist. Melalui presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Minggu, 2 Juni 2024 di saat dialog IISS Shangri-La Dialouge dirinya mengumumkan bahwa Ukraina akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Keputusan ini diambil setelah tindakan serius Israel dalam konflik dengan Palestina dan meningkatnya dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina.

"Ukraina mengakui dua negara, Israel dan Palestina, dan akan melakukan segalanya untuk menghentikan Israel, untuk mengakhiri konflik serta penderitaan warga sipil ini," tutur mantan aktor dan komedian pada pertemuan tersebut.


Quote:





Pengakuan Ukraina terhadap Palestina sebagai negara merdeka merupakan langkah penting dalam upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah. Dalam solusi dua negara, Israel dan Palestina diakui sebagai negara yang berdaulat dan merdeka, sehingga masing-masing dapat hidup dalam perdamaian dan keamanan. Dengan semakin banyak negara yang mengakui Palestina, harapannya adalah konflik antara kedua negara tersebut dapat diselesaikan dengan cara damai dan dialog.

Namun, pengakuan Palestina sebagai negara merdeka oleh Ukraina juga dapat memicu reaksi negatif dari pihak Israel. Israel telah menentang solusi dua negara dan melakukan serangan yang merugikan warga sipil Palestina. Dengan pengakuan ini, diharapkan bahwa tekanan internasional terhadap Israel akan semakin meningkat agar mereka menghormati hak-hak rakyat Palestina dan berupaya mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan.


Quote:





Namun awal konflik antara Rusia-Ukraina itu jauh terjadi sebelum itu, bahkan di saat masih bernama Uni Soviet pun terjadi peristiwa mengerikan di Ukraina yang dikenang dengan sebutan Holodomor. Seperti sebagaimana di Palestina, konflik bukan berawal dari tragedi 7 Oktober 2023. Karena jauh-jauh sebelumnya sudah sangat banyak terjadi peristiwa mengerikan semacam Holodomor Ukraina, semisal pembantaian Nakba.

Holodomor atau genosida Ukraina adalah peristiwa pembunuhan dan kelaparan massal di Ukraina pada tahun 1932-1933, dimasanya kepemerintahan rezim Soviet Joseph Stalin yang mengakibatkan korban jiwa 7 juta hingga 10 juta warga sipil Ukraina tewas. Sedangkan pembantaian Nakba atau malapetaka Palestina 15 Mei 1948 adalah penghancuran masyarakat dan tanah air Palestina yang mengakibatkan lebih dari 750 ribu warga Palestina terusir dari rumahnya, 400 desa dihancurkan dan 15 ribu warga Palestina tewas dalam operasi pembersihan etnis.

BULGARIA VOLGA, NEGARA ISLAM PERTAMA DI DARATAN RUSIA

 Bulgaria Volga adalah negara yang pernah ada di daratan Rusia antara abad ke 7 Masehi hingga abad ke 13 Masehi di sekitar lembah Sungai Volga dan sungai kama, ibu kota negara ini adalah kota Bulghar.
Islam secara bertahap menempatkan dirinya di negara ini yakni pada abad ke 10 Masehi melalui perdagangan dan lalu hubungan diplomatik yang diprakarsai oleh khekalifahan Abbasiyah. Sehingga Islam dapat beralkulturasi dengan baik oleh budaya setempat.
Masyarakat asli bulgaria volga di masa modern saat ini adalah suku tatar dan suku Chuvashia yang telah berasimilasi dengan mongol setelah ekspansi mongol ke daerah tersebut.

Sebenarnya ane sangat sulit untuk mendapatkan data lengkap mengenai sejarah negara Bulgaria Volga dengan bahasa Indonesia.
sehingga ane berinisiatif membuat Thread dan Video tentang ini.

Berikut ane jelaskan secara terstruktur padat dan singkat mengenai Negara Bulgaria Volga.


1. Cikal bakal Negara Bulgaria Volga


Spoiler for Cikal bakal Negara Bulgaria Volga:





2. Perdagangan Sebagai Sumber Kemakmuran


Spoiler for Perdagangan Sebagai Sumber Kemakmuran:



3. Masuknya Islam ke Bulgaria Volga


Spoiler for Masuknya Islam ke Bulgaria Volga:



4. Hancur Lebur Setelah Invasi Mongol


Spoiler for Hancur Lebur Setelah Invasi Mongol:

Senin, 20 Mei 2024

Peta Kuno Bugis

 

Peta Kuno Bugis yang dibuat tahun 1820 berukuran 76x105 cm yang terbuat dari kulit binatang yang disita oleh bangsa Eropah yang tersimpan di Madrid , dan satu lagi tersimpan di Universitas Utrecht . nama-nama toponim ada yang berhasil saya eja ada juga belum. Peta Bathimetri (kedalaman laut) pertama di Nusantara mendeskripsikan kedalaman laut khususnya pesisir dan keberadaan terumbu karang,
Nama-nama toponim dalam peta
SULAWESI
Juppandang Ujung Pandang
Tamaleq Tamala (Mamuju)
Cenrana Sendana Kabupaten Majene
Majineq Majene
Mangnguju Mamuju
Pinrang Pinrang
Tolitoli n tolitoli
Golontalo n gorontalo
Boloq n buol
Madano n manado
Kabaina n Pulau kabaena
Silajaq P. Selayar
Bonératé Bonerate
Muna Pulau Muna
Bata Pulau Buton
Bira n bira
Tanakékeq Pulau Tankeke
Sabalana n Pulau SabalanaPulau Sabalana adalah salah satu pulau yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde dan secara administratif masuk pada wilayah Desa Sabalana, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan
Balabalakeng Pulau Balabalakang Balabalakang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat
Balakeng tona
KALIMANTAN
Bonténg n Bontang
Kuniungeng
Banjaramaseng n Banjarmasin
Banjareq n banjar
Barangasaq n Berangas nama kelurahan di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan
Baru n berau
Batu licing n batu licin
Batu Mandi n batu mandi
Bira-bira ‘Pulau Birah-birahan merupakan salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan’
bulungeng n bulungan
Kalembawo ‘Pulau Kalambau adalah sebuah pulau di Indonesia. Pulau ini terletak di sebalah tenggara propinsi Kalimantan Selatan, dan berjarak sekitar 1.100km dari sebelah timur Jakarta. Pulau ini diperkirakan memiliki luas sekitar 7,82km². Pulau ini terdiri dari 1 RT sahaja yang berada dalam wilayah desa Labuan Barat.
Kunabalu n Kinabalu
Kuté n kutai
Mampawang n mempawang
Pagateng n Pagatan
Puntéanaq n pontianak
Posere
Tanjung ako
Samarigaleng ‘Pulau Sambargalang merupakan salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan
Sambawa n Sumbawa
Sangkawang n singkawang
Sangotta n Sangatta
Seppé n sepapah satu desa di wilayah kecamatan Sampanahan, kabupaten Kotabaru
Sukadanang n sukadana
Tambaseq n sambas
Ténggareng Tenggarong
Pulo Lamukuteq Pulau Lemukutan
Pulau Datoq Pulau Datok
Karimata Pulau Karimata
n Tenggarong
Cenrana n sandana . Polewali Mandar
PULAU JAWA
Bateng n Batang , kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
Bawiang n Pulau Bawean
Carabang n Ceribon
Carangeq n Anyer
Daramayu n Indramayu
Garasseq n gersik
Jakattaraq n jakarta
Kareng Tambaga (gugusan terumbu karang Pulau Bawean)
Karimeng n Pulau Kariumn Jawa
Pakalungeng n pekalongan
Pamanukeng n Pamanukan, Subang, Jawa Barat,
Pangkalangeng n bangkalan
Samareng n Semarang
Tagalang n Tegal
Tubeng n Tuban
Sakudi n Pulau Sapudi
Pulo Saribu n Pulau Seribu
karamieng Pulau Karamian adalah sebuah pulau di Laut Jawa. Pulau ini berada di sebelah utara Kepulauan Masalembu. Secara administratif, Pulau Karamian termasuk wilayah Kecamatan Masalembu di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
Masalimbo n masalimbu
Masakambing Masakambing adalah pulau terbesar kedua di Kepulauan Masalembu, yakni di Laut Jawa. Pulau ini berada di bagian utara Kepulauan Masalembu. Secara administratif, Pulau Masakambing termasuk wilayah Kecamatan Masalembu di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
SUMATRA
Pulo Sabuko Pulau Sebuku
Pulo Makka Pulau Panaitan
Karagatau n Pulau Karakatau
Pulo Paga n Pulau pagai (Kab Mentawai )
Pulai Sabiro n Pulau Siberut
Barahala n Pulau Enggano
Pulau Talaja
Batu Baro n Batu bara
Asangeng Asahan
Palimbeng n Palembang
Tuleng Bawengn Tulang Bawang
Pulao Piseqn Pulau Sebesi
Bara(ka) hala N bakauheni
Jambi ; jambi
Indaragira indara giri
KEPULAUAN MALUKU
Alapua (daam epik La Galigo ) n Saparua
bacang n bacan
Banda nBanda
Wanira ; Banira n Halmahera
Sireng (séreng dalam epik La Galigo) n Seram
by Syahruddin Fattah

Dua Permaisuri Amangkurat Agung yang Terlupakan

 

Dibandingkan dengan Panembahan Senopati dan Sultan Agung kehidupan Amangkurat Agung dengan dua permaisurinya jarang dipernincangkan dalam panggung sejarah. Yang sering muncul justru kisah Ratu Mas Malang istri Dalang Panjang Mas dan Rara Hoyi, gadis pingitan dari Surabaya dengan kisahnya yg tragis dan memilukan. Makam Gunung Kelir dan Banyusumurup menjadi saksi bisu atas tragedi kelam keduanya yang terus menyimpan aura kesedihan sampai detik ini.
Walaupun diwarnai kesepian batin di awakhir kehidupannya, Amangkurat Agung (1645-1677) sebenarnya mempunyai kehidupan yang bersemangat di awal kehidupannya dengan dua orang permaisuri yg sangat menonjol dan berpengaruh dalam menopang perjalanan karir sang Raja. Keduanya adalah Kanjeng Ratu Mas putri Pangeran Pekik sebagai Ratu Kulon dari trah Surabaya yang berputra Raden Mas Rahmat dan Kanjeng Ratu Kencana putri dari Pangeran Kajoran (Panembahan Rama) dari trah Kajoran sebagai Ratu Wetan yang berputra Raden Mas Drajat.
Yang cukup mengejutkan, keduanya masih mempunyai garis keturunan yang sama dari Sunan Ampel. Ratu Mas (Ratu Kulon) merupakan putri Raden Pekik putra Adipati Surabaya Panji Jayalengkara putra Panji Wiryakrama Adipati Surabaya putra Pangeran Trenggana Adipati Surabaya putra Raden Qasim Syarifudin Sunan Drajat Paciran Lamongan putra Raden Rahmat (Sunan Ampel). Pangeran Pekik menikah dengan Ratu Pandan Sari adik Sultan Agung. Sedang putrinya menikah dengan Amangkurat Agung. Pangeran Pekik telah berjasa besar menundukkan Panembahan Ageng Giri di Giri Kedhaton.
Adapun Ratu Kencana (Ratu Wetan) adalah putri Panembahan Rama putra Pangeran Raden Kajoran putra Pangeran Sinduseno putra Pangeran Benowo Pajang. Pangeran Raden Kajoran adalah menantu Panembahan Agung ing Kajoran putra Sayid Kalkum Wotgaleh (menantu Batara Katong) putra Sayyid Maulana Hamzah (Pangeran Lamongan/Tumapel) putra Sunan Ampel). Trah Kajoran ini mempunyai kedudukan terhormat karena terkumpul didalamnya trah Giring, Trah Pajang, Trah Tembayat, Trah Ponorogo dan trah Mataram.
Adalah Panembahan Agung ing Kajoran pendiri wangsa Kajoran menikah dengan 3 orang istri:
1. Nyi Ageng Panembahan Agung putri Sunan Tembayat
2. Nyi Ageng Biting, janda Ki Ageng Biting dari Pajang juga putri Sunan Tembayat
3. Rara Subur mantan istri adipati Loano putri Ki Ageng Pemanahan.
Sunan Tembayat juga menikahkan putrinya yang lain dengan Ki Ageng Giring II RM. Tambakbaya menurunkan Ki Ageng Giring III RM. Kertonadi menurunkan Rara Lembayung menurunkan Pangeran Purbaya I menurunkan Pangeran Purbaya II menurunkan R.Ay Kajoran istri Panembahan Rama menurunkan Raden Mas Drajat Pangeran Puger (PB I)
Panembahan Agung Kajoran putra Panembahan Agung Ponorogo mempunyai 2 putri:
1. Putri pertama menikah dengan Pangeran Sindusena putra Pangeran Benawa menurunkan Pangeran Raden ing Kajoran
2. Putri kedua Nyai Riyo Suwanda menikah dengan Panembahan Senopati Mataram menurunkan:
a. Pangeran Jayaraga ( Mas Barthotot) b. Pangeran Harya Menggala.
Pangeran Jayaraga yang sempat memberontak Panembahan Hanyakrawati berhasil diatasi oleh Pangeran Pringgalaya, Tumenggung Mertalaya dan Tumenggung Rangga Wicitra. Pangeran Jayaraga bergelar Pangeran Jayanegara, Adipati Gadingrejo (Ponorogo) dimakamkan di Tumpak Swangon di kaki gunung Loreng Slahung Ponorogo. Beliau berputra Kyai Kasan Buntoro berputra Kyai Nursalim, dimana putrinya menikah dengan Ki Ageng Muhammad Besari, pendiri Pesantren Tegalsari. Salah satu keturunan beliau kelak adalah HOS. Cokroaminoto ayah idelogis Bung Karno.
Adalah Panembahan Senopati yang menikah dengan Niken Purwosari Rara Lembayung putri Ki Ageng Giring III menurunkan 2 anak:
1. Pangeran Purbaya
2. Raden Ayu Wangsacipta dinikahi oleh putra dari Panembahan Agung Kajoran yang bernama Pangeran Raden ing Kajoran yang menurunkan:
1. Panembahan Rama ayah dari Ratu Kencana istri Amangkurat Agung (Ratu Wetan)
Panembahan Senopati adalah menantu sekaligus besan dari Panembahan Agung Kajoran karena menikahi putrinya yaitu Nyai Riyo Suwanda dan putrinya Raden Ayu Wangsacipta menikah dengan putra beliau yaitu Pangeran Raden ing Kajoran. Jadi Panembahan Senopati merupakan mertua dari Pangeran Raden ing Kajoran dan kakek dari Panembahan Rama yang merupakan ayah mertua dari Amangkurat Agung.
~~~~~~
Permaisuri pertama Amangkurat Agung adalah Ratu Surabaya yg merupakan putri Pangeran Pekik dengan Ratu Pandansari, adik kandung Sultan Agung. Ratu Surabaya mempunyai nama kecil Raden Ajeng Siti Komariah atau Nini Sara. Ia lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Sebagai putri yg cakap dalam usaha ia diberi kepercayaan dalam urusan niaga di pelabuhan Perak Surabaya. Kelak putranya Raden Rahmat dikenal sebagai Amangkurat ll atau Amangkurat Admiral atau Amral gelar Laksamana Eropa karena lebih suka berpakaian ala angkatan laut Eropa sebagai pakaian kebesarannya.
Kanjeng Ratu Mas Surabaya dinikahkan dengan Amangkurat Agung pada 1644 setahun sebelum dinobatkan sebagai Raja Mataram pada 1645. Sebelumnya RM Sayyidin (Amangkurat Agung) di usia 18 tahun sempat digeser dari kedudukan sebagai putra mahkota akibat skandal cinta dg salah satu selir kesayangan Tumenggung Wiraguna dari Lasem ketika sang Patih sedang diutus ke Banten. Tetapi ibunda Amangkurat Agung (Ratu Batang) sebagai Ratu Wetan berhasil menggeser Ratu Kulon dari Cirebon sebagai permaisuri utama. Secara otomatis Raden Mas Sayyidin pun menggeser Raden Mas Syahwawrat (Pangeran Alit) sebagai putra mahkota
Ketika Raden Mas Sayyidin menjabat Raja Mataram pada 1645, usaha yang pertama dilakukan adalah memindahkan istana Mataram dari kraton Kerto di sebelah utara tempuran Kali Opak dan Kali Gajahwong ke istana Plered yang terbuat dari batu bata yg megah dengan dikelilingi air dan danau buatan di sebelah tenggara, Segoroyoso. Istana Sultan Agung (1614-1622) yang terbuat dari bahan kayu jati dengan ukiran khas Bali dan berdiri diatas umpak batu terbukti sangat rawan terbakar.
Ratu Mas Surabaya dan Pangeran Pekik dengan dukungan para saudagar Surabaya, Madura dan Makassar mendukung dan membantu penuh perpindahan ibukota dari Kerto ke Plered. Tercatat dalam Laporan Harian Belanda (Daghregister) 7 Juli 1659, ketika Amangkut Agung membangun danau buatan Segarayasa disebelah tenggara, Amangkurat Agung sering mengunjunginya bersama sang permaisuri Ratu Mas Surabaya untuk memantau pembangunannya.
Begitupun ketika pada 1661, Amangkurat Agung membangun kolam disekeliling istana yang menjadikan istananya bagai pulau di tengah danau, Ratu Mas Surabaya selalu mendampinginya. Dalam pekerjaan kali ini laporan harian Belanda (Daghregister) 12 Septembar 1661 menyebutkan pekerja yg terlibat mencapai 300.000 orang dari wilayah pesisir dan macanegara, terkhusus dari Karawang sehingga mengakibatkan wilayah Karawang kekurangan tenaga pengolah pertanian dan mengakibatkan gagal panen.
Pembangunan kolam-kolam dan parit besar yang mengelingi istana Plered diceritakan oleh seorang utusan dari tanah seberang, Abraham Verspreet, yang berkunjung ke Plered pada 16 Oktober 1668 yang mengatakan bahwa ia harus melalui jembatan yang membentang di atas parit yang mengelilingi istana sebelum ia sampai di alun-alun (H.J. De Graaf, 1987, hlm. 15).
Dari pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya terlahir Raden Mas Rahmat Abdullah yang sering dipanggil dengan Raden Rahmat Kuning. Ia lahir dan besar dalam asuhan kakeknya Pangeran Pekik di Surabaya setelah Ratu Mas Surabaya wafat pada 1652 ketika putranya masih berusia 6 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Pajimatan Imogiri. Posisinya sebagai permaisuri digantikan oleh Ratu Mas Wiratsari dari trah Kajoran. Kelak Raden Mas Rahmat kemudian pindah ke istana Plered sebagai Adipati Anom.
Amangkurat II yang dikenal dg sebutan Amangkurat Amral ini adalah sosok yang telah berhasi menumpas perlawanan Trunajaya dan membunuhnya serta para pendukungnya di Giri Kedhaton yang dipimpin oleh Pangeran Singasari serta Panembahan Rama yang tidak bisa diatasi oleh ayahnya Amangkurat Agung. Amangkurat Amral dimakamkan persis dibawah sisi selatan Sultan Agung. Sedang ibunya Ratu Surabaya ada dibelakangnya bersanpingan dengan istri Raden Rangga Pati dan Ratu Pandansari istri Pangeran Pekik.
~~~~~~~~~~~~~~
Panembahan Rama Kajoran menikah dengan putri dari Pangeran Purubaya II yang wafat di dusun Godog Tuban pada 1676 menurunkan:
1. Ratu Mas Wiratsari menikah dg Amangkurat Agung
2. Seorang putri diperistri oleh Pangeran Trunajaya
3. Seorang putri diperistri oleh Adipati Wiramenggala
Raden Ajeng Wiratsari menikah dengan Amangkurat Agung pada 1646, satu tahun setelah penobatannya sebagai Sultan pada 1645. Ayahnya, Panembahan Rama memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan untuk pembangunan Keraton Plered.
Raden Ayu Wiratsari lahir dan besar di daerah Banyumanik Semarang sehingga dikenal dengan sebutan Ratu Mas Semarang. Ia dikenal sebagai putri yang cakap dalam hal ihwal perdagangan di Semarang sejak dari gamping, kayu jati, hasil kerajinan, perahu, pelayaran dan pelabuhan dan dikemudian hari dikenal sebagai Ratu Mas Pelabuhan/Labuhan yg merupakan ibu kandung dari Pangeran Puger yang bergelar Pakubuwana I, leluhur Trah Catur Sagotra Mataram.
Ratu Labuhan telah berjasa besar
membangun daerah pesisir, mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes meneruskan jejak ibu mertuanya Ratu Mas Batang yang juga berusaha memajukan daerah pantura ketika menggantikan sang ayah Tumenggung Upasanta yang diperintah Sultan Agung untuk menyerang Batavia pada tahun 1628.
Kadipaten Onje (Purbalingga) kala itu telah masuk wilayah kekuasaan Mataram dibawah pemerintahan Adipati Onje IV (1642-1659). Ratu Mas Labuhan memerintahkan kepada Adipati Onje IV untuk membangun Pesanggrahan Purwo Arum di Mrebet. Adapun Tumenggung Yudanegara dari Banyumas diperintahkan untuk membangun Pesanggrahan Puja Retna di Batur Raden di kaki gunung Slamet yg tidak jauh dari desa Lesmana Ajibarang tempat bertugas Ratu Labuhan.
Ratu Labuhan meninggal sewaktu terjadi pemberontakan Trunajaya pada 1677 yang menghancurkan Kraton Plered. Jenazah dimakamkan dibelakang reruntuhan Masjid Agung Kraton Plered. Dikisahkan ketika hendak diberangkatkan ke makam Pajimatan Imogiri, puluhan prajurit yang mengangkat jenazahnya tidak ada yang kuat. Salah seorang abdi kinasih beliau yang bernama Kyai Rawit memberitahukan bahwa Ratu Labuhan sewaktu masih hidup pernah berpesan bila sewaktu-waktu meninggal hendaknya dimakamkan ditempat wafatnya, bukan di tempat lain.
~~~~~~~~~~~~
Dibawah, makam Ratu Labuhan dibelakang reruntuhan Masjid Kauman Plered.
Sumber: