Alasan Memilukan Mayoritas Penduduk Gaza Palestina Berpihak pada Rusia
Alasan Memilukan Mayoritas Penduduk Gaza Palestina Berpihak pada Rusia dalam Invasi ke Ukraina
- 16 Maret 2022, 17:20 WIB
Ilustrasi Palestina. /Pixabay/ David Peterson
PIKIRAN RAKYAT - Penduduk Jalur Gaza telah menyatakan dukungan untuk Rusia di tengah operasi militer khusus di Ukraina.
Penduduk Gaza, Palestina menilai jika apa yang dilakukan Rusia dalam mempertahankan kedaulatan negaranya adalah langkah yang benar.
Dalam operasi khusus, warga Palestina melihat Moskow berjuang untuk tujuan yang benar, untuk membebaskan tanah mereka sendiri.
Palestina dikatakan mereka, selalu berpihak pada Moskow, meski selama ini telah menahan diri untuk tidak berkomentar tentang konflik tersebut.
Baca Juga: Atlet Squash Mesir Bicara Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Bandingkan dengan Palestina
Sempat ada ketakutan jika warga Palestina mendukung Rusia, maka akan memancing kemarahan Amerika Serikat.
Amerika akan menilai jika dukungan Palestina pada Rusia adalah bentuk provokasi, Dan itu, berarti Palestina akan kehilangan dukungan diplomatik dan sumbangan uang Amerika.
Bagi banyak orang Palestina di Jalur Gaza, mendukung Rusia adalah "alami" dan mereka tidak takut untuk mengekspresikan diri.
Salim Shurrab, 40 tahun, mengatakan kepada Sputnik, dia mendukung Rusia karena Rusia berjuang untuk tujuan yang benar.
Dia menilai, kekuatan radikal tengah merongrong kedaulatan Ukraina dan Rusia.
Warga Gaza lainnya mengatakan, perang itu perlu bagi Rusia untuk menghentikan ancaman NATO dan ekspansinya ke Timur.
Tetapi ada juga orang-orang yang mendukung Moskow karena alasan lain.
"Saya memberikan dukungan penuh saya di belakang Rusia," kata Angham Eid, penduduk asli Gaza berusia tiga puluhan tahun.
Dia merasa terluka, di mana semua negara diam selama operasi Israel melakukan invasi dan tindakan militer.
Dia mengaku kehilangan ayah dan saudara laki-lakinya dalam permusuhan itu.
“Pada Mei 2021, ketika Israel menyerang Gaza, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara terbuka mendukung Israel, hanya karena dia orang Yahudi. Dia mengabaikan penderitaan kami dan sekarang kami mengabaikan penderitaannya,” ucapnya menambahkan.
Publik di Jalur Gaza lainnya juga marah kepada Barat. Terlebih, publik Palestina menyoroti cara media barat dalam menyajikan berita konflik.
Selama tiga minggu terakhir, media sosial berbahasa Arab telah dikemas dengan gambar dan karikatur yang mengekspos duplikasi dan standar ganda Barat.
Bom molotov di tangan Ukraina disajikan di media Barat sebagai cara yang sah untuk melawan "agresor Rusia".
Sementara, untuk orang-orang Palestina, yang menggunakan alat yang sama, malah dicap dan dikecam sebagai teroris.
“Kami sudah terbiasa dengan standar ganda Barat. Jadi kami tidak terkejut dengan cara media meliput konflik di Ukraina. Media mempromosikan kepentingan negara mereka. Kepentingan utama mereka adalah untuk menghadapi Rusia. Palestina tidak ada dalam daftar prioritas mereka," kata Eid.
Syurrab penduduk Gaza lainnya mengatakan, jika Barat begitu peduli dengan apa yang disebut pendudukan, mengapa mereka tidak berbicara tentang perbuatan Israel.
"Mereka telah membunuh warga Palestina selama bertahun-tahun, tetapi itu tidak mendapat banyak perhatian," katanya.
Perlawan masyarakat Gaza yang membentuk kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas, malah dianggap teroris oleh Israel.
Mereka mengambil alih, mencaplok Jalur Gaza. "Kami tahu mereka bias. Kami tahu mereka tidak adil. Tapi, kami akan melanjutkan perjuangan dan perlawanan kami sampai kami membebaskan tanah kami," kata dia.***
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...ukraina?page=3
- 16 Maret 2022, 17:20 WIB
Ilustrasi Palestina. /Pixabay/ David Peterson
PIKIRAN RAKYAT - Penduduk Jalur Gaza telah menyatakan dukungan untuk Rusia di tengah operasi militer khusus di Ukraina.
Penduduk Gaza, Palestina menilai jika apa yang dilakukan Rusia dalam mempertahankan kedaulatan negaranya adalah langkah yang benar.
Dalam operasi khusus, warga Palestina melihat Moskow berjuang untuk tujuan yang benar, untuk membebaskan tanah mereka sendiri.
Palestina dikatakan mereka, selalu berpihak pada Moskow, meski selama ini telah menahan diri untuk tidak berkomentar tentang konflik tersebut.
Baca Juga: Atlet Squash Mesir Bicara Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Bandingkan dengan Palestina
Sempat ada ketakutan jika warga Palestina mendukung Rusia, maka akan memancing kemarahan Amerika Serikat.
Amerika akan menilai jika dukungan Palestina pada Rusia adalah bentuk provokasi, Dan itu, berarti Palestina akan kehilangan dukungan diplomatik dan sumbangan uang Amerika.
Bagi banyak orang Palestina di Jalur Gaza, mendukung Rusia adalah "alami" dan mereka tidak takut untuk mengekspresikan diri.
Salim Shurrab, 40 tahun, mengatakan kepada Sputnik, dia mendukung Rusia karena Rusia berjuang untuk tujuan yang benar.
Dia menilai, kekuatan radikal tengah merongrong kedaulatan Ukraina dan Rusia.
Warga Gaza lainnya mengatakan, perang itu perlu bagi Rusia untuk menghentikan ancaman NATO dan ekspansinya ke Timur.
Tetapi ada juga orang-orang yang mendukung Moskow karena alasan lain.
"Saya memberikan dukungan penuh saya di belakang Rusia," kata Angham Eid, penduduk asli Gaza berusia tiga puluhan tahun.
Dia merasa terluka, di mana semua negara diam selama operasi Israel melakukan invasi dan tindakan militer.
Dia mengaku kehilangan ayah dan saudara laki-lakinya dalam permusuhan itu.
“Pada Mei 2021, ketika Israel menyerang Gaza, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara terbuka mendukung Israel, hanya karena dia orang Yahudi. Dia mengabaikan penderitaan kami dan sekarang kami mengabaikan penderitaannya,” ucapnya menambahkan.
Publik di Jalur Gaza lainnya juga marah kepada Barat. Terlebih, publik Palestina menyoroti cara media barat dalam menyajikan berita konflik.
Selama tiga minggu terakhir, media sosial berbahasa Arab telah dikemas dengan gambar dan karikatur yang mengekspos duplikasi dan standar ganda Barat.
Bom molotov di tangan Ukraina disajikan di media Barat sebagai cara yang sah untuk melawan "agresor Rusia".
Sementara, untuk orang-orang Palestina, yang menggunakan alat yang sama, malah dicap dan dikecam sebagai teroris.
“Kami sudah terbiasa dengan standar ganda Barat. Jadi kami tidak terkejut dengan cara media meliput konflik di Ukraina. Media mempromosikan kepentingan negara mereka. Kepentingan utama mereka adalah untuk menghadapi Rusia. Palestina tidak ada dalam daftar prioritas mereka," kata Eid.
Syurrab penduduk Gaza lainnya mengatakan, jika Barat begitu peduli dengan apa yang disebut pendudukan, mengapa mereka tidak berbicara tentang perbuatan Israel.
"Mereka telah membunuh warga Palestina selama bertahun-tahun, tetapi itu tidak mendapat banyak perhatian," katanya.
Perlawan masyarakat Gaza yang membentuk kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas, malah dianggap teroris oleh Israel.
Mereka mengambil alih, mencaplok Jalur Gaza. "Kami tahu mereka bias. Kami tahu mereka tidak adil. Tapi, kami akan melanjutkan perjuangan dan perlawanan kami sampai kami membebaskan tanah kami," kata dia.***
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...ukraina?page=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar