Masyarakat Jawa pastinya cukup kenal dengan tembang Lingsir Wengi. Namun, bisa jadi tak banyak yang tahu siapa sosok di balik kreasi tembang itu.
“Lingsir wengi sepi durung biso nendro kagodho mring wewayang kang ngreridhu ati. Kawitane mung sembrono njur kulino. Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno. Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi. Nandang bronto, kadung loro sambat – sambat sopo. Rino wengi sing tak puji ojo lali. Janjine mugo iso tak ugemi."
"Saat menjelang tengah malam, sepi tidak bisa tidur, tergoda bayanganmu di dalam hatiku. Permulaannya hanya bercanda, kemudian terjadi tidak mengira akan jadi cinta. Kalau sudah saatnya terjadi pada diriku, menderita sakit cinta (jatuh cinta), aku harus mengeluh kepada siapa. Siang dan malam, yang saya cinta jangan lupakanku, janjinya kuharap tak diingkari". Demikian terjemahan beberapa baris kalimat tembang tersebut.
Merangkum berbagai sumber, syair tembang Lingsir Wengi dikarang Sunan Kalijaga. Biasanya dilantunkan saat usai salat malam. Kegunaan tembang Lingsir Wengi sebenarnya untuk tolak bala atau mencegah makhluk gaib yang berusaha ingin menganggu. Di samping itu, tembang ini juga merupakan sebuah doa yang dilantunkan kepada Sang Pencipta.
Sayang, saat ini penggunaan tembang Lingsir Wengi justru bertolak belakang dari fungsi semula. Sebagian masyarakat lebih mengenal tembang ini sebagai nyanyian untuk memanggil makhluk halus seperti kuntilanak. Hal itu tak lepas dari pengaruh para pembuat film yang mempersepsikan Lingsir Wengi sebagai tembang pemanggil mahluk halus.
Berkaca dari sejarah, Sunan Kalijaga sering melantunkan tembang Lingsir Wengi usai salat tahajud. Ia melakukan hal itu karena percaya tembang ini salah satunya sebagai perenungan hidup, ketabahan dalam menghadapi cobaan dan juga untuk menolak segala bencana yang akan datang.
Di kalangan masyarakat, tembang Lingsir Wengi biasanya dinyanyikan para ibu untuk menidurkan anaknya di kala malam agar mendapatkan perlindungan dari Sang Pencipta. Nama lain Lingsir Wengi adalah Kidung Rumekso Ing Wengi.
Sumber tautan:
https://www.solotrust.com/read/24651/Ini-Makna-Tembang-Lingsir-Wengi-Kreasi-Sunan-Kalijaga
Keris Jati Diri Budaya Jawa
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=181822746682196&id=110606077137197
Standar Janda Umat Beragama
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=163919888472482&id=110606077137197
- NQ2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar