Ilustrasi gambar: warhammerfantasy.fandom.com
Beberapa literatur mengatakan, bahwa sebelum Adam diturunkan ke Bumi, terdapat makhluk yang terlebih dahulu menjadi penghuni Bumi. Makhluk-makhluk ini suka sekali berperang, mereka menggunakan kekuatan mereka yang diberikan oleh Tuhan untuk saling mengahncurkan satu sama lain, ingin menjadi yang terbaik dan terkuat. Ada yang mengatakan, bangsa mereka bernama Nisnas. Wujud mereka adalah setengah hewan dan setengan menyerupai manusia. Ada yang memiliki sayap layaknya burung, ada yang berkepala hewan, ada yang memiliki kaki layaknya hewan berkaki empat, dan lain sebagainya. Konon, bangsa Nisnas hidup satu masa dengan Dinosaurus, mereka memiliki kemampuan ghaib luar biasa dahsyatnya.
Beberapa literatur mengatakan, bahwa sebelum Adam diturunkan ke Bumi, terdapat makhluk yang terlebih dahulu menjadi penghuni Bumi. Makhluk-makhluk ini suka sekali berperang, mereka menggunakan kekuatan mereka yang diberikan oleh Tuhan untuk saling mengahncurkan satu sama lain, ingin menjadi yang terbaik dan terkuat. Ada yang mengatakan, bangsa mereka bernama Nisnas. Wujud mereka adalah setengah hewan dan setengan menyerupai manusia. Ada yang memiliki sayap layaknya burung, ada yang berkepala hewan, ada yang memiliki kaki layaknya hewan berkaki empat, dan lain sebagainya. Konon, bangsa Nisnas hidup satu masa dengan Dinosaurus, mereka memiliki kemampuan ghaib luar biasa dahsyatnya.
Namun informasi mengenai Nisnas sangatlah minim, konon artefak dan manuskrip yang menjelaskan tentang mereka, terdapat di Sbetzbergen. Bisa kita lihat juga beberapa kemiripan mitologi-mitologi di seluruh Dunia. Negara kita dan India memiliki Garuda, berpenampilan manusia namun dengan kepala burung dan memiliki sayap. Persis seperti mitologi Mesir kuno dengan Horusnya. Lalu Aul, makhluk dari tanah Jawa yang memiliki bentuk manusia berkepala Anjing, sama persis dengan mitologi Mesir dengan Anubisnya.
PELUANG ALTERNATIF MENDAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN HARIAN
Bagaimana bisa mereka memiliki kisah mitologi yang hampir sama?
Spekulasi merujuk pada bangsa Nisnas, di akhir zamannya mereka musnah, sebagian ada yang lolos dari pemusnahan masal oleh Pasukan Langit saat itu. Nah, mereka inilah yang kemudian hadir kembali saat peradaban di Bumi diisi oleh Manusia. Mereka dianggap sebagai Dewa karena memiliki kemampuan magis. Oleh sebab itu Manusia membuatkan patung dan artefak untuk mereka, hingga turun temurun kepercayaan tentang mereka terus berlanjut dan menjadi rantai yang tak terputus. Mereka inilah yang kita kenal sebagai makhluk-makhluk mitologi, seperti yang saya sebutkan di atas. Bahkan konspirasi mengenai UFO yang ditunggangi Alien pun, bisa jadi itu adalah mereka juga. Saat perang dengan pasukan langit, sebagian dari mereka melarikan diri menuju galaksi lain, menggunakan kekuatan dan teknologi yang mereka buat. Kadang mereka menampakan diri kepada orang-orang tertentu, untuk menunjukan eksistensi mereka. Tak ada bukti empiris yang bisa ditinggalkan, sehingga keberadaan mereka tak dapat diajukan sebagai bahan diskusi keilmuan, bahkan masih dianggap sebagai khalayan semata. Namun jika kita berpikir secara liar, jumlah galaksi di Alam Semesta ini terlampau banyak, jutaan bahkan miliyaran. Dan apakah hanya satu galaksi pada satu planet saja yang memiliki kehidupan? Selama ini memang kita hanya mengetahui bahwa hanya Bumi pada Bima Sakti lah yang menampung kehidupan. Bagaimana kemungkinan kehidupan lain yang ada di planet lain di seluruh Alam Semesta ini, yang jumlahnya triliunan? Bisa sangat kecil mengingat apa yang manusia jelajahi belum semuanya, bisa juga sangat besar mengingat secara awam kita masih belum tahu kemungkinan ada planet di luar sana yang mampu menampung kehidupan makhluk selain Manusia. Jadi, kemungkinan adanya UFO dan Alien masih bisa dibilang berpeluang.
Okay, mari kita balik ke Nisnas ...
Dalam salah satu Agama Samawi, yaitu Islam, terdapat sebuah ayat yang menerangkan bahwa sebelum Adam diturunkan ke Bumi, terdapat makhluk lain.
Okay, mari kita balik ke Nisnas ...
Dalam salah satu Agama Samawi, yaitu Islam, terdapat sebuah ayat yang menerangkan bahwa sebelum Adam diturunkan ke Bumi, terdapat makhluk lain.
Quote:
Dalam ayat ini, dapat kita tarik pertanyaan, "Bagaimana Malaikat tahu bahwa kelak Manusia akan merusak Bumi?" Tidak lain tidak bukan, karena Malaikat sudah pernah melihat dan menyaksikan bahwa Bumi rusak dan porak poranda atas perbuatan suatu Makhluk.
Menurut riwayat-riwayat Ulama terdahulu, makhluk tersebut ialah Banul Jan. Banul Jan ini merupakan makhluk yang hampir menyerupai Jin. Sama layaknya seperti Nisnas, Banul Jan ini dikisahkan suka berperang satu sama lain. Lalu Allah memerintahkan untuk memusnahkan kaum mereka. Terjadilah peperangan antara bangsa mereka dengan Pasukan Langit para Malaikat yang dipimpin oleh Azazil. Musnahlah bangsa mereka. Lalu, untuk mengisi kekosongan pemimpin di Bumi, maka Allah menciptakan Adam sebagai calon khalifah di Bumi.
Ketika Adam diciptakan, para Malaikat dan Jin diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Namun ada satu makhluk yang membangkang, dia adalah pemimpin para Malaikat yang taat; memiliki 7 julukan terkait ketaatannya.
Dia adalah Iblis, dalam Qur'an surat Al-Kahf Ayat 50 disebutkan Iblis berasal dari golongan Jin. Menurut riwayat dalam Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48), jin ini bernama Azazil. Dalam Islam tidak mengenal istilah Malaikat yang membangkang kemudian dikutuk menjadi Iblis, karena unsur penciptaan Malaikat berasal dari sifat "Taqwa" (Al-Anbiya ayat 19-27). Artinya, Malaikat hanya menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah, jika Malaikat diperintahkan untuk dzikir, malaikat tersebut akan dzikir saja tidak yang lain, jika disuruh untuk menyampaikan wahyu, malaikat tsb hanya akan menyampaikan wahyu; jadi mustahil bagi Malaikat untuk membangkang perintah Allah SWT. Berbeda dengan Manusia yang diciptakan dengan unsur Taqwa dan Nafsu.
PELUANG ALTERNATIF MENDAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN HARIAN
Jin ini tidak mau bersujud kepada Adam karena sifat sombongnya. Dalam keadaan sifat sombongnya muncul inilah asal mula disebut sebagai Iblis yang berasal dari kata "Balasa". Sesuatu yang buruk yang melapisi kebaikan dalam Bahasa Arab disebut dengan "Balasa". Pada saat itu Jin ini tertutup oleh sifat - sifat keburukan, jadi kebaikannya ditutupi oleh sifat buruk maka dari itu Jin ini disebut dengan "Iblis".
Lantas bagaimana dengan Setan ?
Ketika Adam dan Hawa diperintahkan untuk berdiam di Surga (Al-Baqarah ayat 35), Iblis meminta izin kepada Allah untuk menggoda mereka. Disaat menggoda inilah namanya disebut dengan "Setan" (Al-Baqarah ayat 36). Jadi Setan ini sifatnya bukan Makhluknya, dari kata "Syathana" yang menjauhkan; sesuatu yang menjauhkan kebaikan dari Allah disebut "Syathana", bisa melekat kepada Iblis, Jin bahkan Manusia kecuali Malaikat.
Kemudian hingga sampai Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi, yang sempat terpisah selama beratus-ratus tahun. Ketika bertemu dan dipersatukan, mereka memohon ampun kepada Tuhan. Lalu mereka membangun sebuah peradaban turun temurun selama ribuan tahun hingga sampailah kepada kita saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar