Kamis, 11 Maret 2021

Mabok Hoax


Ini pelajaran yang kesekian kalinya. Banyak sebagian umat Islam mudah tertipu dengan hal-hal yang berbau agama, tanpa mencoba bersabar dan mencari kebenarannya.

Masih ingat? Ada artis hijrah yang bo'ongan mau buang tas mahalnya. Ada pentil korek yang lempar air mineral ditengah jalan raya, sambil ada uztads cari untung dagang air mineral dan banyak hal-hal memalukan lainnya yang mengatasnamakan membela agama.

Seluruh keriuhan dan kehebohan serta berbagai tindakan saling berbalas yang menghebohkan dunia tersebut, bersumber dari berita hoax seorang anak muslim.

Akibatnya, yang rugi muslim yang lain. Karena peristiwa tersebut banyak ormas-ormas Islam di Perancis mendapat sangsi penutupan dan pembatasan kegiatan. Dan banyak pula warga Perancis atau imigran muslim yang tidak mengerti apa-apa menjadi korban atas kebohongan ini.

Inti permasalahannya, masih banyak muslim yang percaya, bahwa muslim yang menjadi minoritas akan ditindas. Betulkah? 

Ada 16% penduduk Israel yang muslim, bahkan ada yang menjadi tentara. Sampai sekarang kita tidak pernah mendengar kabar mereka merasa ditindas, juga tidak berbondong-bondong ingin pindah ke negara tetangga mereka yang muslim.

Apakah muslim ditindas di Eropa? Tidak. Buktinya, mereka terus berduyun-duyun pindah ke Eropa. Memilih menyeberangi laut antara hidup dan mati menuju Eropa.

Amerika? Di Amerika saat ini setidaknya ada 5 kota yang walikotanya adalah muslim. Bagaimana mungkin seorang tertindas bisa jadi walikota di negara yang menindasnya? 

China? Tidak semua muslim di China diperlakukan seperti muslim Uighur. Dan tidak hanya muslim Uighur yang diperlukan China seperti itu. Tibet, Hongkong dan banyak sekte keagamaan yang dianggap mengancam kedaulatan negara, diperlakukan seperti itu. Begitu juga Myanmar, muslim di Myanmar bukan hanya di Rohingya, tapi ada juga di Yangon dan mereka tidak diganggu.

Pada saat yang sama banyak muslim ditindas dan dizalimi sesama muslim sendiri, seperti di Syiria, Irak, dan Yaman. Mereka berperang dan saling bunuh. Mereka adalah mayoritas di sana, bukan minoritas. 

Di negara-negara maju agama bukanlah identitas. Orang dilihat sebagai manusia, tidak ada istilah mayoritas-minoritas. Karena itu kerumunan-kerumunan mengatasnamakan agama dilarang.

Jadi, sebagai muslim baiknya kita introspeksi diri, alias ngaca. Tinggalkan ajaran kebencian dan merasa dizalimi.  Jangan sampai yang minum miras non-muslim, tapi yang mabok kita.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar